Tiga hari setelah dilaksanakannya simulasi ujian, hasil nilai pun keluar dan terpampang nyata dipapan pengumuman yang terletak tak jauh dari komplek kelas tiga. Siang itu suasana begitu ramai karena murid-murid bergerombol di salah satu sisi koridor untuk mencari nama mereka masing-masing.
Raut wajah puas dan kecewa turut melengkapi suasana diantara mereka. Beberapa siswa pun menggunjingkan nama yang sebelumnya tak pernah mereka lihat di barisan atas, dengan kata lain ada siswa yang nilainya meningkat drastis.
"Wih, keren banget Jeongyeon bisa tiba-tiba naik jadi ranking satu!"
"Tau nggak sih, dia rajin banget sekarang."
"Kaget gue, kirain mimpi!"
"Ini pak guru nggak lagi salah ketik, kan?"
"Eh, loh, nilai gue kalah jauh masa!!!"
Riuh decak kagum yang penuh rasa ketidak percayaan itu tak henti-hentinya terdengar. Jeongyeon yang notabene biasa-biasa saja dalam pelajaran bisa naik ke peringkat pertama dalam simulasi ujian terakhir.
Tak perlu berdesakan dalam kerumunan itu pun Doyoung sudah tahu. Ia bisa dengar sendiri jika teman sebangkunya lah yang mendapat peringkat teratas sementara dirinya berada dibawahnya. Tanpa sadar tangannya mengepal erat, nafasnya berderu, alisnya bahkan hampir menyatu saking marahnya.
"Dia cuma manfaatin kamu. Sekarang udah kelihatan gimana sifat aslinya kan, Doy," bisik seseorang.
Kalimat itu ditelan mentah-mentah oleh Doyoung yang isi pikirannya semakin kalut. Ia kira Jeongyeon benar-benar tulus menjadi temannya, ternyata semuanya tak lebih dari omong kosong belaka. Amarah Doyoung kian memuncak kala melihat gadis itu muncul dari balik dinding putih bersama dengan dua sahabatnya.
Jeongyeon melambai namun Doyoung tak berniat membalas, tatapan tidak suka pun menjadi reaksi pertama yang ia tampilkan untuk menanggapi senyum ceria si gadis Yoo. Hal itu membuat dahi Jeongyeon berkerut, apalagi Doyoung malah pergi dari hadapannya tanpa bicara sepatah kata.
"Eh, Yoo Jeongyeon! Selamat ya!!!"
"Lo hebat, kasih gue tips belajar cepat dong!"
Kedua mata Jeongyeon mengerjap, ia masih tidak mengerti dengan perkataan beberapa siswa dihadapannya. "Kalian kenapa, deh?"
"ASTAGA, JEONGYEON! LO DAPET PERINGKAT SATU, NIH!!!" seru Nayeon histeris setelah mendapati nama sahabatnya tertera di papan pengumuman.
Air mineral yang berada dalam botol perlahan berkurang karena Jeongyeon meneguknya. Ia beristirahat sejenak dengan duduk di bangku kosong yang terletak tak jauh dari kantin. Kedua matanya terus mencari, bisa saja Doyoung sedang berada di kantin. Akan tetapi nihil, pemuda itu tidak ada disana. Justru sekarang malah Jinhyuk dan Wonwoo yang mencuri atensinya.
"Jinhyuk!" panggil Jeongyeon sambil berlari ke arah kedua pemuda yang sedang makan. Iya, entah lupa atau bagaimana tapi hanya Jinhyuk saja yang dipanggil.
"Apa, beb?"
"Geli banget, Hyuk!" Jeongyeon bergidik ngeri, tangannya refleks memukul bahu Jinhyuk.
"Bercanda doang kali, ah," kekehnya. "Ada apa nih, Yeon?" lalu Jinhyuk bertanya dengan nada yang agak dibuat-buat.
"Liat Doyoung nggak?"
Jinhyuk mengedikkan bahu tanda tak tahu. "Lah, malah nanya ke gue. Harusnya lo lebih tau karena sebangku sama dia."
"Kan lo temennya, kali aja tau gitu dia gentayangan kemana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Pain ft. kdy & yjy
FanfictionKim Doyoung jatuh cinta kepada seorang perempuan yang dulu pernah ia sia-siakan semasa SMA. Akankah mereka dipersatukan atau justru semakin jauh terpisahkan? ft. Kim Doyoung & Yoo Jeongyeon and one second lead as a surprise start : 25th of December...