Menghabiskan waktu sendirian tanpa melakukan apa-apa, itulah yang tengah Doyoung lakukan. Masih di dalam ruang kelas, ia duduk seorang diri menikmati kesunyian tanpa makna. Sesekali dibukanya buku yang ada di atas meja untuk dibaca, tapi kegiatan melamun memang lebih mendominasi. Akhirnya Doyoung memutuskan untuk pulang ke rumah setelah mulai merasa bosan karena hanya duduk dan diam saja sejak tadi.
Ia menengok ke kanan dan ke kiri sambil berjalan meninggalkan ruang kelas. Tidak satu pun murid yang dijumpainya ketika melewati koridor. Sangat tenang, hanya terdengar langkah sepatunya yang menggema. Doyoung benar-benar menikmati itu sambil memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana, hal yang paling dikagumi gadis-gadis. Percayalah, gaya seperti itu membuat laki-laki terlihat keren.
"Bwaaa!"
"AIGU KAMJAGIYAAA!" punggung gagah milik Doyoung menubruk dinding begitu seseorang tiba-tiba muncul dihadapannya.
"Eh, kaget banget ya?"
"Aish, pake nanya lagi!" Doyoung berusaha menetralkan detak jantungnya.
"Hehe."
"Malah haha hehe, kalo gue kaget terus meninggal gimana?"
"Ya jangan dong, nanti gue sedih banget," balas Jeongyeon muram, gadis yang barusan berhasil mengagetkan Doyoung.
Doyoung berdecak kesal dan meninggalkan Jeongyeon yang semula menghalangi jalannya, mengganggu saja. Gadis itu sepertinya tidak akan berhenti muncul dari kehidupannya entah sampai kapan. Sesekali Doyoung berpikir, apa Jeongyeon tidak membencinya? Apa perlakuannya yang kadang kurang menyenangkan tidak membuat gadis itu jengah dan lelah?
Baru kali ini ia bertemu gadis seperti Jeongyeon. Kemudian Doyoung menoleh saat merasa ada seseorang yang berjalan di sampingnya.
"Heh, ngapain?"
"Jalan," balas Jeongyeon.
"Berhenti jalan di samping gue."
"Emang kenapa?"
"Nggak boleh!" jawab Doyoung ketus dan singkat.
Jeongyeon tidak bisa berkata-kata setelah Doyoung kembali berjalan meninggalkannya di lorong yang sepi. Tidak boleh berjalan di sampingnya berarti Jeongyeon masih bisa berjalan dibelakangnya, bukan? Langkah kaki Doyoung yang panjang-panjang membuat Jeongyeon harus berlari kecil untuk bisa mengikutinya.
Buk!
"Aw!"
Kening Jeongyeon menabrak punggung Doyoung cukup keras saat pemuda itu mendadak berhenti tanpa ia sadari.
"Ngapain lagi sih lo?" tanya Doyoung berikutnya.
"Katanya nggak boleh jalan di samping lo, ya gue pindah ke belakang," mendengarnya membuat Doyoung langsung memijat pelipisnya. "Ayo pulang bareng, Doy."
"Jangan bilang dari tadi lo nungguin gue keluar kelas?!"
"Iya hehe."
"Hadeh, lama-lama mirip penguntit."
Doyoung menggelengkan kepalanya sedangkan Jeongyeon hanya bisa tertawa-tawa tidak jelas tanpa merasa tersinggung sedikitpun oleh kalimat menusuk yang dilontarkan kepadanya. Begitu sampai di luar, Jeongyeon membawanya ke tempat parkir sepeda yang disana masih tersisa satu sepeda keranjang berwarna biru pastel tanpa Doyoung tahu milik siapa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Pain ft. kdy & yjy
FanficKim Doyoung jatuh cinta kepada seorang perempuan yang dulu pernah ia sia-siakan semasa SMA. Akankah mereka dipersatukan atau justru semakin jauh terpisahkan? ft. Kim Doyoung & Yoo Jeongyeon and one second lead as a surprise start : 25th of December...