chapter 2: another reason

556 121 60
                                    

Ding dong!



Bel istirahat menggema di seluruh penjuru sekolah. Semua siswa beramai-ramai meninggalkan ruang kelas. Tak terkecuali Doyoung dan Taeyoung, mereka berdua pun bergegas pergi ke kafetaria untuk menikmati makan siang. Keadaannya sudah cukup ramai kala mereka sampai dan selesai mengambil nampan berisi makanan.

"Gila, penuh banget!" gerutu Taeyoung. "Masa iya kita makannya ngesot di lantai, Doy?"

"Ya kali! Sabar dulu lah, gue juga lagi cari tempat ini," Doyoung mengedarkan pandangannya menyusuri setiap sudut kafetaria sampai akhirnya ada sesuatu yang menarik perhatiannya.

"Hey, disini!" ada Yuna yang melambaikan tangan. Gadis itu memberi isyarat jika masih ada tempat yang tersedia bagi Doyoung dan Taeyoung.

Di sana sudah ada teman satu kelas mereka yang lain seperti Lami, Yujin, Seongmin dan Sunoo yang terlebih dahulu sampai. Detik berikutnya Doyoung dan Taeyoung ikut bergabung dan menikmati makan siang bersama mereka.

"Kemana aja lo berdua?" tanya Sunoo.

"Biasa tuh, bapaknya si Doyoung nyuruh-nyuruh mulu kerjaannya," protes Taeyoung mengingat perintah Pak Kim di kelas tadi.

Pak Kim Doyoung mendadak disebut sebagai ayahnya Doyoung sebagai bahan bercandaan oleh murid-murid lain karena nama mereka yang sama persis. Untung Doyoung sudah lebih terbiasa dan tidak terlalu mempermasalahkan hal kecil seperti itu.

"Udah tau bel istirahat bunyi, masih aja suruh beresin meja guru sama papan tulis," lanjut Taeyoung yang masih sedikit kesal.

"Haha. Kan tadi udah gue suruh duluan tapi lo nggak mau, Young," Doyoung menimpali.

"Nggak setia kawan banget lah gue kalau ninggalin lo sendirian."

"Halah, bisaan banget lo garpu tala," sahut Seongmin jengah.

Yang lain hanya bisa tertawa dan menggelengkan kepala saat Taeyoung dan Seongmin mulai adu mulut. Saat mereka tengah membicarakan tentang Pak Kim, tiba-tiba seseorang tak dikenal yang duduk disebelah Seongmin terbatuk cukup keras.

Sebuah kegaduhan mendadak merubah suasana kafetaria yang semula ramai oleh obrolan para murid menjadi senyap seketika. Bukan karena Taeyoung atau Seongmin yang saling melempar ledekan satu sama lain, tetapi segerombolan anak laki-laki kelas dua yang menghampiri meja tempat mereka duduk.

Dilihat dari penampilan dan lagaknya saja sudah sangat kentara jika mereka adalah para pembuat onar di SMA Serim. Gerombolan itu di pimpin oleh Kang Taehyun dan sahabatnya, Hyuka. Murid-murid yang lain pun tidak berani berbuat apa-apa kalau Taehyun sudah berulang, mereka hanya bisa menatap dalam diam.

"Minggir lo semua, gue mau duduk!" usir Taehyun sambil memantulkan bola basket yang dibawanya.

"Duh, gawat," bisik Seongmin kepada Taeyoung dan yang lain.

Doyoung beranjak dari duduknya. "Maaf, Kak. Tapi kita udah duduk disini duluan."

"Masih kelas satu aja belagu banget lo," gerutu Hyuka. "Kita bilang minggir, ya minggir sana!"

"Nggak bisa gitu dong!" Yujin ikut berdiri dan hendak melanjutkan unek-uneknya tapi kemudian Sunoo mencegahnya dengan cepat.

Taehyun mengerutkan keningnya. "Berani banget ya cewek satu ini!"

Belum juga ia sukses menghampiri Yujin dan mengerjai gadis itu, tapi seseorang menghentikannya.
"Woy, lawan gue buat gantinya! Nggak gentle banget lo, bisanya nantangin cewek!"

Love and Pain ft. kdy & yjyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang