Bab 44

597 56 13
                                    

Penerjemah : ZhaoMonarch

Rumah Takagi entah bagaimana tenang saat ini dengan semua orang melakukan urusan mereka sendiri.

Matahari terbenam, seperti biasa, membawa warna merah-jingga ke seluruh penjuru langit yang menggambarkan pemandangan yang indah.

Orang yang selamat melanjutkan diskusi mereka dan para penjaga mengubah giliran kerja atau pergi istirahat.

Pekerjaan di sekitar rumah mulai memeriksa kondisi dan apa yang dapat mereka lakukan untuk memperbaikinya.

Angin mulai bertiup kencang, membuat pepohonan bergoyang dan daun-daun beterbangan bahkan saat tenda mulai bergoyang.

Namun, bahkan dalam ketenangan ini ada satu ruangan di dalam mansion yang menceritakan kisah yang berbeda.

Ruangan dari luar memang biasa saja, namun jika seseorang berusaha mendekat ke pintu akan terasa suasana menakutkan yang terpancar dari ruangan tersebut.

Di dalam ruangan, suasananya menjadi lebih buruk dengan dua pria yang saling menatap sambil memegang senjata mereka.

Angin bertiup dari jendela membuat rambut mereka bergerak sedikit tapi keduanya tidak peduli.

Akashi dan Suoichiro saling menatap tanpa berkedip saat mereka tetap di posisi itu dengan senjata dan pedang.

Mereka terlihat seperti sedang menguji satu sama lain meskipun Akashi sedang memegang pistolnya, tapi dia tidak meremehkan pria di depannya ini.

Situasi berlanjut selama beberapa waktu sebelum Akashi mulai berbicara.

"Jadi... Apa kita bicara atau terus saling menatap? Setengah jam berlalu lho," ucap Akashi sembari Souichiro menatapnya lebih dalam.

"Jika kamu sedang mencari sesuatu, kamu tidak akan menemukannya hanya dengan menatapku" ucap Akashi.

"Caramu meminta untuk mengobrol sangat tidak biasa," kata Souichiro sambil memegang pedang lebih erat.

"Setiap orang punya cara hidup masing-masing, juga ... kamu sepertinya tidak akan terkejut" Akashi tersenyum dan berkata.

"Setiap orang punya caranya sendiri untuk mendapatkan informasi, anak muda" kata Souichiro.

"Benar ... Tapi aku ingin tahu bagaimana kamu mendapatkan informasi ini?" Kata Akashi.

"..." Souichiro tidak menjawab kali ini.

"Biar kutebak seorang pria tampan yang sepertinya tidak mengkhawatirkan kiamat ini, tapi dari hal lain" kata Akashi.

"Kau sedang menonton?" Souichiro menatap Akashi dalam-dalam.

"Maksudmu menguntit? Tidak, tidak, aku tidak melakukan hal-hal seperti itu" Akashi tersenyum.

"Sudah jelas dan apa yang dia katakan padamu?" Kata Akashi sambil tersenyum.

"Beberapa hal yang sangat lucu" kata Souichiro.

"Bukankah begitu, sejujurnya, aku juga akan tertawa ketika seseorang datang kepadaku dan memberitahuku bahwa dunia memiliki kekuatan super yang tersembunyi" ucap Akashi sambil menurunkan senjatanya.

"Hahahahahah, benar-benar hal bodoh saat ini" Souichiro tersenyum sambil menurunkan pedangnya.

"Oh? Singkirkan pedangmu, apa kau begitu percaya diri" kata Akashi.

"Jangan meremehkan caraku memandang orang, Akashi," kata Souichiro.

"Apa kau mengenalku? Yah, kurasa aku terkenal" Akashi tersenyum dan berkata.

Pengguna Stand Melawan MultiverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang