Bab 31

393 57 2
                                    

Penerjemah : ZhaoMonarch

"Sepertinya Hisashi tidak membiarkan pacarnya sendirian..." ucap Akashi sambil melepaskan kalimat itu.

Akashi menghela napas. Menutup matanya, Akashi memfokuskan energinya pada D4C.

"... D4C" dengan kata-kata Akashi, lengan D4C muncul padanya. Akashi merasa dia benar-benar terhubung ke dimensi ini sebelum dia mengingat tanda energi Akio.

Satu garis biru muncul dari tangan Akashi yang membentang ke arah tertentu.

Garis itu terus bergerak ke kanan dan ke kiri saat Akashi melihatnya.

"Dia bergerak cepat... mungkin menggunakan kendaraan" ucap Akashi sambil melihat ke garis.

Garis ini adalah Akashi menggunakan celah dimensi kemampuan Requiem.

Kemampuan ini memungkinkan Akashi untuk mencapai tempat yang dia tahu atau dapat temukan, tetapi Akashi tidak dapat menggunakannya secara normal.

Tapi Requiem meski lebih lemah masih Requiem. Kemampuan ini berasal dari keinginan Akashi untuk menjangkau suatu tempat dan untuk itu ia perlu menemukan lokasi tempat tersebut terlebih dahulu.

Selama Akashi memiliki kemungkinan mengetahui lokasi itu.

Requiem akan melintasi dimensi dan akan memberi tahu Akashi lokasi yang tepat dari apa yang dia cari.

Akashi hanya memikirkan tanda energi Akio dan Requiem memberinya lokasi yang tepat bahkan jika dia sedang bergerak.

Penggunaan ini tidak menghabiskan banyak energi dari Akashi.

"Perban suci ini memang nyaman, tapi aku masih tidak bisa bertarung langsung dengan tubuhku" ucap Akashi sambil melihat ke garis.

Bergerak menuju tepi atap, Akashi memanggil kaki D4C dan melompat ke atap lain sambil mengikuti garis.

Sementara itu, di suatu tempat di kota.

Dua sepeda motor sedang bergerak menuju pom bensin.

Sepeda motor pertama memiliki seorang anak laki-laki dengan rambut abu-abu dan seorang gadis dengan rambut oranye panjang, sedangkan yang lainnya memiliki dua anak laki-laki.

"Apa menurutmu mereka masih punya bensin?" Rei bertanya pada Hisashi di depannya.

"Mungkin bensin mereka masih banyak" ucap Hisashi sambil memarkir motor di samping stasiun.

"Setiap pom bensin setidaknya bisa mengisi seribu mobil dengan bensin" kata Takashi di belakang Hisashi.

Akio terdiam saat dia memeriksa sekeliling.

"Sial" kata Takashi begitu dia melihat stasiun itu.

"Ini adalah stasiun swalayan ... kita butuh uang atau kartu kredit agar bisa berfungsi" kata Hisashi sebelum memeriksa sakunya dan tidak menemukan apa pun.

"Aku meninggalkan uangku di loker klub karate... apakah ada di antara kalian yang punya uang" kata Hisashi.

"Aku juga tidak punya uang," kata Takashi sementara Akio menggelengkan kepalanya sebelum semua orang melihat ke arah Rei.

"Aku... meninggalkan tasku di sekolah" ucap Rei dengan malu.

"Itu sama sekali tidak membantu" kata Takashi saat Rei menatapnya.

"Seperti kamu bisa bantu sekarang ... beritahu aku dimana uangmu" ucap Rei sembari Takasi menggerakkan kepalanya ke samping.

"Aku menggunakannya untuk membeli jus ... Aku hanya punya beberapa yen tersisa" ucap Takashi sambil mengangkat tangannya.

Pengguna Stand Melawan MultiverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang