9

790 88 0
                                    

Hari sudah menunjukkan pukul 11:45 KST. Taehyung terbangun mendapati keadaan kamarnya yang remang-remang.

Dia hanya membuka mata tanpa menggerakkan badannya, otaknya langsung bekerja untuk mengingat hal terakhir sebelum dia tertidur. Tak butuh waktu lama karna Taehyung sudah mengingatnya.

Jungkook memeluknya, Taehyung larut dalam fikirannya lalu tertidur. Itu ingatan Taehyung. Dan sekarang tangannya meraba tempat di sebelahnya, kosong. Jungkook tidak menginap.

Untuk memastikan lagi, dia menyalakan lampu kecil di meja nakas sebelah ranjangnya.

Benar, tak ada orang selain dirinya. Nampan di nakas pun sudah tak ada, tempat di sebelahnya rapih. Tak mau terlalu larut, Taehyung beranjak keluar kamarnya, dia tertinggal makan malam dan sekarang perutnya lapar.

Lantai dua gelap, karna memang biasanya seperti itu kalau sudah malam, namun lantai satu, tepatnya di ruang tengah lampu terlihat berkedip dan samar-samar Taehyung mendengar suara. Sepertinya TV belum mati.

Tepat setelah Taehyung menginjakkan kakinya di lantai satu, matanya menangkap sang Appa yang tengah menonton film action. Di mejanya terlihat satu botol wine dan gelas yang menampung seperempat wine di dalamnya, jangan lupakan beberapa camilan lainnya.

"Appa," panggil Taehyung membuat Namjoon sedikit tersentak.

"Kau terbangun?," Tanya Namjoon.

Taehyung berjalan mendekat lalu mendudukkan dirinya di samping Namjoon, detik berikutnya tangannya melingkar di pinggang Namjoon yang tentu saja di balas pelukan juga oleh Namjoon.

"Taetae lapar," ucap Taehyung tertahan karena wajahnya dia tenggelamkan di dada bidang Namjoon.

"Eomma mu memasak, tapi sepertinya sudah dingin. Ingin Appa buatkan Ramyeon?," Tawar Namjoon sembari menepuk-nepuk bahu Taehyung juga mengusap punggung anaknya ini.

"Nde, taetae sangat lapar~" Ucap Taehyung sedikit merengek.

Namjoon terkekeh kecil sebelum mengecup kening Taehyung sekilas.

"Kajja!, Kita ke dapur." ajak Namjoon langsung membuat Taehyung menegakkan duduknya sebelum berdiri dan berjalan riang ke dapur rumahnya.

Namjoon mengikuti langkah Taehyung di belakangnya. Namjoon tak bisa memasak, jadi dia menawarkan Taehyung untuk di buatkan Ramyeon instan.

Doakan, semoga saja tak terjadi sesuatu di dapur itu.

Namjoon mulai mengambil dua cup Ramyeon instan, dia menyerahkannya pada Taehyung untuk di buka sementara dirinya memanaskan air.

Cukup lama mereka berkutat di dapur dengan mencoba tak bersuara agar Ibu negara tidak terbangun, pun membuahkan hasil. Mereka bisa membuat Ramyeon dengan baik.

Namjoon membereskan dapurnya sementara Taehyung membawa dua cup itu kembali ke ruang tengah. Tak lama Namjoon datang membawa satu kotak susu kesukaan Taehyung.

Dia rasa itu perlu, karna tadi Taehyung kekeh memasukkan banyak bubuk cabai di Ramyeon nya. Jadi ini akan di butuhkan nanti.

Mereka makan dengan lahap, terlebih Taehyung yang sudah sangat lapar. Ramyeon yang panas dan rasa yang pedas membuat Taehyung ingin cepat-cepat menghabiskan makanannya ini.

Namjoon sedikit terkekeh saat Taehyung menelan Ramyeon nya lalu mendesis pedas.

Tak butuh waktu lama, makanan mereka habis. Taehyung dengan cepat meminum susu kotaknya itu hingga tandas.

"Appaa~ sangat pedaaass~~," rengek Taehyung setelah melempar kotak susu kosong ke meja di depannya.

"Aku sudah mengingatkan mu, Taetae." Ucap Namjoon setelah menenggak air dingin nya.

Ineffable [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang