15

845 79 1
                                    

Senyum tak pudar sedari memasuki kamarnya. Jungkook, namja tampan itu terus tersenyum sejak pulang sekolah dan memasuki kamarnya.

Berbalik badan menatap Taehyung yang tampak mengekor di belakang Jungkook.

"Hyung sungguhan akan menginap?," tanya Jungkook kembali memastikan.

"Nee, Jungkookie," jawab Taehyung lalu melepas tas yang di letakkan nya di dekat meja belajar Jungkook.

"Hyung akan mandi?," tanya Jungkook ikut meletakkan tas nya.

"Tidak, aku akan mandi sore nanti saja," jawab Taehyung sembari melepas dasi nya.

Kegiatan Taehyung juga di ikuti Jungkook. Namun Namja bergigi kelinci itu langsung berbalik untuk mengambil kaos.

Membawa dua kaos putih, kembali kehadapan Taehyung yang masih melepas seragamnya.

Jungkook terlihat terdiam, menatap dada bersih Taehyung lalu kembali menatap dada nya yang juga putih bersih.

"Hyung kenapa nipple mu pink?," tanya Jungkook spontan.

Taehyung mengerjap kecil, dengan canggung menatap nipplenya sendiri lalu melirik milik Jungkook yang memang terlihat seperti nipple Namja umumnya, tidak pink namun tidak hitam juga.

"Eoh? , a-aku tak tahu," jawab Taehyung gugup.

Dirinya malu, Jungkook terus menatap dadanya, bahkan bajunya di tahan kedua tangan Jungkook agar tidak tertutup.

"Bagaimana bisa?, kau melakukan perawatan?," tanya Jungkook melirik sekilas pada Taehyung sebelum kembali menatap dada Taehyung lagi.

"Tidak , a– Hyung tidak eum , melakukan a-apapun," jawab Taehyung semakin gugup.

"Benar? biar aku menyentuhnya," ucap Jungkook.

Taehyung mendelik terkejut, di tepisnya tangan Jungkook dengan cepat dan merapatkan seragamnya menutupi dada, tangannya meraih satu kaos di meja belajar Jungkook dan berlari ke kamar mandi.

Meninggalkan Jungkook yang tampak bingung sendiri.

***

Setelah kejadian tadi, mereka berdua sedikit canggung. Mereka kini tengah menonton televisi di tengah, mengabaikan suara menggema Ahjusshi dan Ahjumma di dapur yang berceloteh sembari membuat kue kering.

"Hyung," panggil Jungkook.

Taehyung menoleh, menatap Jungkook yang duduk di ujung sofa. Taehyung menatap Jungkook, menunggu kelinci bongsor itu melanjutkan perkataannya.

"Ada apa, Kookie?," tanya Taehyung senormal mungkin menyembunyikan gugupnya.

Jungkook merangkak, menyelip diantara kaki Taehyung lalu mensejajarkan pandangannya dengan Taehyung. Lagi, Taehyung di kungkung Jungkook. Taehyung hanya menatap Jungkook was-was.

"Maafkan aku," ucap Jungkook

Taehyung mengerjap.

"Tentang tadi." sambung Jungkook.

Taehyung mengangguk patah-patah. Tangannya mendorong dada Jungkook agar menjauh, namun terlambat. Jungkook menjatuhkan tubuhnya di atas Taehyung, menenggelamkan wajahnya di perpotongan leher Taehyung.

"K-kkokie , berat . ." jujur Taehyung.

Ingatkan kalau badan Jungkook berotot. berbanding balik dengan badan Taehyung lebih kecil dari Jungkook.

Jungkook terkekeh di tempatnya, dengan gerakan cepat membalikkan posisi, Taehyung yang di atas dada bidang Jungkook.

"Hyung, Kookie ingin cuddle," ucap Jungkook menghirup dalam rambut Taehyung dengan tangan yang melingkar di pinggang Taehyung.

Ineffable [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang