17

1.4K 101 11
                                    

Pagi menyambut. Sinar matahari menyilaukan mata Jungkook yang jendela kamarnya sudah di buka oleh Yoona.

Kaki dan tangannya saling menarik, sebelum mulutnya terbuka untuk menguap. Detik berikutnya, tangan Jungkook meraih handphone yang di sebelah bantalnya.

Terlihat beberapa pesan dari Jaehyun dan satu pesan dari Taehyung.

Jungkook segera membuka pesan dari Taehyung, saat mengetahui yang dikirim Taehyung adalah Vidio, thumbnail nya menampilkan Taehyung yang tampak menunduk.

Di unduhnya Vido tersebut, sembari membalas pesan dari Jaehyun.

Jungkook kembali ke roomchatnya bersama Taehyung. Dirinya baru sadar kalau Taehyung mengirimkan Vidio tersebut saat tengah malam, tepat pukul 00.00.

Terdengar suara piano yang Tuts nya di tekan Taehyung saat Jungkook memutar Vidionya.

Jungkook segera mengubah posisinya menjadi tengkurap dengan handphone yang di sandarkan pada bantal lainnya.

Suara Taehyung mengalun merdu diiringi melodi piano yang dimainkan Taehyung.

Jungkook bergeming, meresapi setiap bait lagunya, menatap wajah Taehyung dari layar handphonenya.

Jungkook menduga ini adalah lagu baru yang.di buat Taehyung. Terdengar asing, namun melodinya sangat khas dengan seorang Taehyung, tenang dan menghanyutkan.

Jungkook kembali meneteskan air matanya.

"Hyung, aku cengeng," lirih Jungkook mengusap air matanya.

"Kenapa Hyung membuat lagu seperti ini?," gerutu Jungkook.

"Hyung harusnya membuat lagu DJ atau hip-hop," Jungkook bermonolog setelah melihat senyuman Taehyung di akhir Vidio.

"Ah, sepertinya Hyung harus ku ajari cara membuat lagu hip-hop."

Jungkook mengetikkan pesan.

Jungkook:
Sangat bagus Hyung.
Lain kali berikan aku lagu bahagia,
Ini lagi menyedihkan.

Jungkook mengutarakan keluhannya di sana. Ceklis. Mungkin tengah di perjalanan, mengingat Taehyung akan pergi ke rumah neneknya.

Jungkook pun beranjak dari tempatnya melakukan kegiatan di hari Minggu paginya. Berolahraga atau nanti dia akan pergi bersama para Hyungnya. mengingat Minggu kemarin dia tak ikut serta.

***

Taehyung tersenyum tipis, menatap Kota Seoul dari jendela pesawat.

'Selamat tinggal Jungkookie, keindahan yang tak akan aku lupakan, keindahan yang tak bisa aku jelaskan dengan kata-kata. Aku kalah, aku mundur, aku menyiksa diriku sendiri jika aku berkata aku bahagia melihatmu berbahagia. Semua hanya penipuan. Aku lemah, aku bukan Hyung yang baik untuk mu. Selamat tinggal juga, Hyung Jimin, Hobi, Yoongi, Eunwoo. Aku sangat menyayangi kalian, aku tak akan melupakan kalian. Jungkookie, berbahagialah dengan Jaehyun Hyung. Aku yakin, dia orang yang baik untukmu, dia orang yang pantas dengan mu. Aku pergi, Terimakasih, telah membuat manusia ini, mengerti rasa cinta. Selamat tinggal.'

Suara hati Taehyung saat pesawat mulai take off, bersamaan dengan menetesnya air mata Taehyung.

Anak ini terisak, di pelukan eommanya yang menenangkan si anak kesayangan.

Namjoon hanya bisa menatapnya dari kursi sebrang.

Taehyung menumpahkan semuanya, lagi. Rupanya tangisan semalam tak cukup, dia masih menangis sesenggukan di pelukan sang eomma.

"Tenanglah, kau bisa, aku percaya padamu, cari kebahagiaan mu yang baru disana," salah satu perkataan Seokjin yang berupaya meredakan tangis Taehyung.

Taehyung meninggalkan kota tempatnya dibesarkan, Taehyung meninggalkan banyak kenangan, Taehyung meninggalkan orang-orang tersayangnya.

Kim Taehyung.

Nama yang mungkin akan terus di ingat oleh mereka yang menyayangi makhluk menggemaskan ini.

Nama yang akhirnya tinggal kenangan di kota Seoul.

Nama yang tidak akan di temukan lagi.

ΩΩΩ

Finally.
Akhirnya book ini selesai di bulan Ramadhan.

Squel or not?

Actually, saya sendiri punya prinsip, cerita belum ending kalo belum happy ending.

paham maksud saya?

Okay, jangan lupa voment dan terimakasih dukungannya selama ini.

salam hangat,
zech_vg.

Ineffable [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang