Author POV.
Karin membuka pintu rumahnya, hari ini dia bangun pagi untuk ke istana dan membuka toko Rotinya.
Tapi Karin kaget saat melihat anak-anak panti sudah bangun dan sudah selesai membersihkan rumah baru mereka, dari dalam rumah hingga taman semua sudah rapih dan bersih.
Padalah dia kira dia adalah yang pertama bangun pagi hari ini.
"Pagi kak" sapa mereka semua.
"Oh iya pagi semuanya"
"Ayo kak sarapan, kak Hana dan kak Darel sudah membuatkan sarapan untuk kita"
Karin kesal karena sejak 2 minggu dia tinggal di sini, dia sama sekali tidak pernah bertemu besar, mereka hanya makan daging, ikan atau ayam sama sekali tidak ada nasi atau sayur dan buah.
"Oh iya hari ini kakak akan istana kalian jaga rumah baik-baik ya" pesan Karin.
"Iya kak"
"Bagus, nanti setelah kakak pulang dari Istan kita ke cari bahan-bahan untuk buat Roti, kakak punya toko Roti di dekat alun-alun kota, di sana kita akan menjual Roti"
"Tapi sebelum itu kita harus membeli bahan dan peralatan untuk membuat Roti minggu depan baru kita buka toko Roti" kata Karin membuat anak-anak itu semangat.
"Oh iya mulai minggu depan kakak akan mencari guru untuk kalian, agar tahun depan kalian bisa ikut ujian untuk masuk ke akademi" kata Karin semangat.
Tapi berbeda dengan Karin yang semangat anak-anak itu malah diam sambil menundukan kepalanya.
"Kenapa ? Kalian tidak senang jika bersekolah ?" tanya Karin bingung.
"Apa tidak malah kalau kakak menyewa guru untuk kami, itu akan membuat kakak repotkan" jawab Darel yang tertua di antara mereka.
Karin tersenyum mereka anak-anak yang baik, tidak pernah mengeluh pada hidup mereka dan tidak pernah meminta apapun.
Mungkin karena anak-anak ini lahir tanpa orang tua aejak awal, berbeda dengan Hana dan Darel yang masih memiliki ibu. 10 anak- anak lainnya adalah warga dari kerajaan yang jatuh itu dan di jual sebagai budak.
Mungkin jika Hana dan Darel tidak menyelamatkan mereka, mereka tidak akan ada di sini.
"Yang bilang malah, kakak ini sekarang udah jadi orang kaya, kakak udah pernah bilang sama kalian kan, kalian tidak perlu takut kelaparan atau kedinginan lagi, kakak akan mengurus semua"
"Kakak akan memastikan kalian mendapatkan apa yang kalian butuhkan, termaksud guru untuk kalian" kata Karin membuat mereka semua ingin nangis.
Ya Karin memang serakah dia ingin menjadi orang kaya, semua itu dia lakukan untuk anak-anak ini dia ingin mereka mendapatkan hidup yang layak.
Tanpa sedikit pun kekurangan, Karin selalu mengingat pepatah yang di ucapkan oleh kakaknya.
Semuanya memang tidak bisa di beli dengan uang, tapi semuanya membutuhkan uang.
Dan Karin selalu mengingat itu.
"Terima kasih kak" kata mereka sambil menangis.
Mereka tidak pernah mendapatkan yang seperti ini seumur hidup mereka, orang lain yang melihat mereka selalu menganggap mereka sampah atau hama yang harus di hindari, hanya karena mereka anak-anak dari kerajaan yang di gulingan oleh Putra mahkota.
"Untuk apa berterima kasih yang harus kalian lakukan adalah, belajar dengan baik dan lulus dalam ujian dengan begitu kalian akan nembuat kakak bangga"
KAMU SEDANG MEMBACA
Reverse Harem
Fantasy21+ Adult + Romantis + Fantasi + harem Karin bersumpah tidak akan pernah mau menikah dan percaya lagi pada pria saat melihat ayahnya berselingkuh dan lebih memilih simpanannya dari pada ibunya. Tapi bagaimana jika dia harus memiliki 5 orang suami...