Reverse Harem

Part. 5

Halo say aku cuma kasih tahu aja 1 part lagi enggak apdate di sini ya say.

Kalau kalian mau tahu lanjutannya kalian bisa beli versi cetak, pdf atau Ebook-nya ya say.

Jangan lupa fote dan komen ya.
fote dan komen gratis kok jadi jangan lupa fote dan komen ya kalau mau penulis yang kalian suka tetap semangat update.

Biasakan jangan hanya mau baca aja.

Author POV.

Karin membuka matanya dan menatap bingung kamar yang di tempatinya.

"Gila gua ketiduran di kamar sleeping handsome" gumam Karin panik dengan bahasa indonesia.

"Anda sudah bangun nona"

Srakkk

Karin kaget  dan hampir saja jatuh dari ranjang.

"Ahh hati-hati nona anda bisa jatuh" kata pelayan itu.

'gua juga mau jatuh gara-gara lu, langkah kaki lu aja enggak kedengaran'

Karin yakin jika pelayan ini pasti belajar jurus ninja dari naruto.

"Ahh saya baik-baik saja" kata Karin.

"Hmm oh iya kenapa saya bisa di sini ya ?" tanya Karin bingung.

Wanita itu tersenyum dengan dingin membuat pundak bagian belakang Karin merinding.

'sumpah demi apapun ini orang serem banget, berasa kaya di pelototin Susana'

"Apa anda tidak ingat ? Anda sudah tidur 2 hari sejak mengobati putra mahkota" kata pelayan itu.

Kedua mata Karin terbuka lebar dengan mulut yang terbuka dan tertutup mirip seperti ikan koi.

Klik

Karin baru saja akan membuka mulutnya sebelum pintu kamar terbuka.

Kedua mata Karin semakin lebar saat melihat putra mahkota tampan yang dia obati kemarin.

"kamu sudah bangun ? Kamu pasti lapar, aku membawakan makanan untuk mu" kata Karsein lembut hampir membuat Karin terlena.

Plak..

Karin menampar dirinya sendirinya agar tetap sadar dan tidak terhanyut dengan wajah tampan putra mahkota.

"Apa yang kamu lakukan kau membuat diri mu terluka" kata karsein sambil mengelus pipi Karin yang merah.

"Yang mulia saya ingin bertanya" kata Karin serius sambil menyingkirkan dengan lembut tangan dingin Karsein.

"Karsein"

"Ha ?"

"panggil aku Karsein bukan yang mulia" Jawabnya lembut.

"Tidak anda adalah putra mahkota sedangkan saya hanya tabib rendahan dari desa yang kecil" balas Karin.

"Panggil aku Karsein atau aku tidak akan menjawab pertanyaan mu" katanya.

Karin memghelai nafas berusaha memungut cerca-cerca ke sabarannya yang berserakan di lantai kamar.

"Baiklah Karsein, saya ingin bertanya"

"Ya silahkan katakan" sambil tersenyum manis.

"Dimana anak laki-laki yang bersama ku kesini" kata Karin langsung, dia khawatir dengan keadaan Derel di sini.

Senyum manis yang di berikan Karsein pada Karin lenyap dan hanya wajah dingin dan suara datarnya.

"Ah anak manusia rendahan itu, dia ada di kamar di bawah tanah" jawabnya datar.