Part. 1

22.1K 610 25
                                    

Author POV.

Karin mengumpat kasar saat dia harus pulang terlambat setelah belanja dengan temannya tadi.

Suara ponselnya mengalihkan pandang Karin dari jalanan.

"Ya" sapa Karin dingin.

'nak ayah mau mengundang mu keacara pertunangan adik mu' kata Anton hati-hati.

"Saya tidak punya adik, saya hanya punya kakak dan ayah saya sudah mati jadi jangan menggaku diri anda ayah saya" balas Karin pada pria yang dulu dia panggil ayah.

Terdengar isakan lirih dari suara pria paruh baya itu.

"Ayah mohon maaf sama Karin, ayah mohon" kata Anton sambil mengiba.

"Tidak, tidak ada kata maaf untuk anda dan perlakuan anda di masa lalu" balas karin sebelum mengakhiri sambungan telepon.

Dia sangat membenci ayahnya, pria yang dulu sangat dia sayangi kini menjadi pria yang sangat dia benci.

Karin memacu mobilnya dengan kencang hingga tidak melihat di depannya ada jurang yang.

"AAAHHHH" Karin berteriak leras saat mobil yang dia kendari jatuh ke dasar jurang.

Yang saat dia terpikirkan olehnya dia akan mati dan tidak bisa lagi bertemu dengan ibunya.

Karin menatap bulan yang bersinar dengan indah di atasnya, jika dia berikan kesempatan lagi untuk hidup maka keinginan hanya satu dapat meminta maaf secara langsung pada ibu dan berusaha membahagiakan lebih lagi.

'Maafin Karin mama, kak Rafa' batinnya sebelum jatuh tak sadarkan diri.

.

.

.

.

.

.

"huk..huk..." Karin terbatuk keras sambil menarik nafas dengan rakus.

"kau sudah bangun" kata suara aneh di sampingnya.

Karin membuka matanya dengan perlahan dan melihat seorang kucing di sampingnya.

"kau sudah bangun" kata kucing itu mengulangi pertanyaan.

"AAAAHHHH" teriak Karin keras saat sambil menjauhkan tubuhnya.

"si..silu..man" kata Karin dengan sambil gemetar ketakutan.

"Aku bukan siluman aku Lou, Arwah penunggu gunung ini, salamat datang di negara Allenta" kata kucing hitam itu sambil menjilati ekornya sendiri.

"Apa ?" tanya karin tidak sadar.

"Di mana kata mu ?" tanya Karin.

"Allenta, negara para makhluk improrten"

"Bagaimana aku bisa datang kesini ? Dan di mana mobil serta tas ku ?" tanya Karin bertubi-tubi.

"Itu mobilmu dan ini tas serta kantung belanja mu" kata Kucing itu sambil menunjuk mobil Karin yang hancur dan tas serta kantong belanja yang selamat yang berada di sampingnya.

Karin berdiri dengan spontan dan memeriksa tubuhnya, ajaib sungguh ajaib dia sama sekali tidak terluka.

"Bagaimana bisa aku selamat tanpa luka sedikit pun di badan ku ? Dan siapa kamu ?"

"Aku menyelamatkan mu dan tadi alu sudah memperkenalkan diri ku, aku Lou  Arwah penunggu gunung" Jawab kucing itu.

"baik lah Lou atau lay apa pun nama mu, bagaimana cara agar aku bisa pulang ?" tanya Karin.

Reverse HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang