Part. 29

1.4K 58 1
                                    

Part. 29

Author POV.

Karsein memijat keningnya yang terus terasa sakit sejak tadi pagi, pagi hari yang indah yang harus harusnya dia lewati bersama Karin malah hancur saat sekumpulan penghianatan dari Lonia datang ke negeranya.

'Dasar sampah-sampah tidak berguna' pikir Karsein yang dia tujukan untuk para pengkhianat yang menghancurkan hari-harinya.

Ruangan audiensi yang tadi penuh dengan para bangsawan dan kepala kesatria kini hanya menyisakan Lukas dan Karsein.

"Tenang ? Apa menurutmu aku bisa tenang di saat seperti ini ? tidak ada orang yang benar-benar akan tetap waras di situasi seperti ini" balas karsein sinis.

"Ya aku tahu apa maksudmu tapi kita tidak bisa melakukannya dengan tergesa-gesa, ingat pengkhianat dari Lonia itu adalah bangsawan yang memiliki gelar Duke jika kita salah-salah bertindak malah merugikan kerajaan kita saat ini" kata Lukas lelah.

Dia juga lelah bukan hanya karsein saja yang lelah, dia juga sangat merindukan dekapan hangat dari wanitanya.

"Omong kosong seharusnya sejak awal aku bunuh saja mereka semua sebelum mereka masuk ke perbatasan" kata Karsein.

"Bicara saja gampang tapi bukti paman Raja saja tidak bisa berbuat macam-macam karena lawan kita adalah keluarga Duke yang terkenal dengan sejarah panjang keluarganya" balas Lukas dengan pandangan menghina.

BRAAKK......

Mereka berdua langsung menghentikan percakapan mereka saat tiba-tiba saja pintu ruang audiensi di buka dengan kasar dari luar.

Karsein yang baru saja ingin memaki sekretaris itu langsung berhenti saat mendengar perkataan pria itu.

"YANG MULIA, PUTRI MAHKOTA KABUR DARI KEDIAMAN DUKE" kata Grada panik.

Lukas juga langsung terbangun dan berlari keluar dari ruang audiensi meninggalkan karsein yang masih berdiri diam.

"SIAL" umpat karsein kasar sebelum berlari menyusul Lukas.

Lukas dan karsein menunggangi kuda mereka seperti orang gila di jalanan ibukota tidak peduli seberapa banyak teriakan kaget warga di sana.

BRAAK....

Lukas langsung mendorong pintu kediamannya dan melihat pelayan serta pengurus rumahnya panik semua.

"Dimana Karin ?" Tanya Lukas pada Lusi yang bertugas menjaga Karin.

"Saya tidak tahu Duke tadi Nyonya bertanda di mana and dan Yang mulia putra mahkota, saya menjawab bahwa anda ada di ruangan audiensi dan nyonya tadi sangat khawatir dengan keadaan anak-anak di panti, yang nyonya kelola" jawab Lusi jujur.

Dia juga khawatir melihat Nyonya yang baru saja ingin layani langsung berlari pergi dari kediaman tuannya.

Karsein dan Lukas langsung tahu kemana Karin pergi, dengan cepat mereka langsung berlari keluar dari kediaman pribadi Lukas dan mengungagi kuda mereka kearah hutan kegelapan.

........

"Ini pantinya Karin ?" Tanya paman Ben.

Ya sepanjang perjalanan tadi tadi Karin dan paman Ben sudah saling berkenalan sambil bertukar informasi yang mereka punya.

"Iya paman terima kasih, aku tidak tahu harus berbuat apa untuk membalas kebaikan paman" kata Karin malu.

"Jangan bicara seperti itu, selama warga kerajaan harus saling menolong apalagi di saat seperti ini" jawab paman Ben ramah.

Karin juga membalas senyum paman Ben tidak kalah ramah.

"Terima kasih sekali lagi paman" ulang Karin.

Reverse HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang