WE ARE Bluemoon

15

Hati-hati typo bertebaran
(｡•̀ᴗ-)✧(人 •͈ᴗ•͈)

.
.
.
.

We Are Bluemoon

.
.
.
.

"Taeguk! Kau mau kemana?!"

"Aku harus mencari hyungku!"

Taeguk berjalan cepat menjauh dari pemakaman, Jisung yang melihat segera menyusul untuk menghentikan, dengan mata yang merah akibat terlalu banyak menangis, ia berhasil memegang pundak Taeguk, berhasil membuatnya berhenti melangkah.

"Taeguk! sadarlah kakakmu dan kakakku sudah tiada! Jangan membuatku semakin sedih karna ini, kita harus ikhlaskan mereka! Bukan cuma kau saja yang kehilangan, aku juga Jimin hyungku juga sudah tiada!"

"TIDAK! Itu tak benar Jisung! Percayalah padaku, kakakku dan kakakmu masih hidup. Percayalah padaku." Taeguk menatap mata Jisung. "Mereka masih hidup, Sung. Percaya padaku." Lirih Taeguk

"Apa yang dapat membuatku percaya padamu, Tae?" Lirih Jisung menatap Taeguk dengan mata berkaca-kaca.

"Aku bisa merasakannya, hatiku mengatakan tidak ada mereka disana." Taeguk menunjuk kearah pemakaman yang sedang berlangsung.

Jisung menatap sedih Taeguk, sebenarnya ia juga tak percaya jika 7 orang yang dinyatakan tewas akibat kecelakaan salah satunya adalah kakaknya. Jimin, dinyatakan tewas akibat kecelakaan mobil yang jatuh ke jurang, dan tidak ada yang selamat.

Ini cukup tiba-tiba, bahkan dua hari yang lalu ia baru saja berbicara panjang lebar lewat telefon dengan kakaknya yang tengah liburan bersama teman-temannya. Tapi sekarang, ia menerima berita tentang kakaknya yang menjadi salah satu korban dalam kecelakaan mobil. Juga kakaknya Taeguk?

Jisung memegang tangan Taeguk, "Aku juga, aku juga merasakannya. Tapi, apa yang harus kita lakukan untuk membuktikan jika mereka masih hidup. Kita bahkan tak tau ada dimana mereka sekarang." Air mata Jisung keluar kembali, ia percaya kakaknya masih hidup, tapi bagaimana caranya untuk tetap bisa mempercayakan hal itu jika dia saja tak tau kakaknya ada dimana sekarang.

"Pulanglah."

"Hah?"

"Pulanglah, pergi ke kamar Jimin Hyung, aku akan pulang dan melihat kamar Taetae Hyung. Disana pasti ada sesuatu, kita bisa melakukannya."

Jisung mengusap sisa air  matanya, mengangguk cepat. "Kita tak pernah tau jika belum dicoba." Ucap Taeguk

Mereka berdua pun berlari pergi meninggalkan pemakaman.

"Aku tau ada yang aneh disini, Hyung tenang, Gukie akan menemukanmu hyung."