Calm Down Sir | JJK

CDS [47] The biggest reason

Calm Down Sir

[The biggest reason]

~

Jungkook dan Nayeon saling bertatapan, menyalurkan kasih sayang mereka melalui mata masing-masing. Tersenyum kecil menatap satu sama lain.

Tangan mereka yang masih tertaut membuat keduanya memiliki jarak yang lumayan dekat. Jungkook melangkah satu kali mendekat kearah Nayeon.

Menyampirkan rambut Nayeon ke belakang telinganya. "Kau milikku sepenuhnya sekarang."

Nayeon mengangguk. "Kau juga."

Menarik Nayeon ke pelukannya, Jungkook menaruh dagunya diatas puncak kepala Nayeon. Mengeratkan pelukannya.

"Kita mulai semuanya dari awal, lupakan segala masalah yang terjadi belakang ini. Jangan lagi memikirkan apapun yang membuatmu sedih, ada aku disini.. kau bisa luapkan semuanya padaku."

Melepas pelukannya, menangkup pipi Nayeon dengan kedua telapak tangannya. Jungkook tersenyum.

"Siapa yang sebentar lagi menjadi nyonya Jeon?"

Nayeon terkekeh geli. Menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar ledekan Jungkook.

"Kau ingin pulang ke Korea kapan?"

Nayeon menggedikkan bahunya. "Aku tak tahu."

"Sebaiknya kita pulang lusa atau tiga hari kedepan saja, kita harus segera memberi tahu keluarga kita tentang...  Ini" ucap Jungkook sambil mengangkat jari manis Nayeon yang sudah dihiasi oleh cincin cantik pemberiannya.

Nayeon mengangguk. "Appa dan eomma pasti akan senang mendengar kabar ini."

Jungkook mengangguk setuju. "Nanti kita diskusikan tanggal pernikahannya.."

Nayeon menatap Jungkook dengan tatapan yang sulit diartikan. "A-aku benar akan menjadi calon i-istrimu?"

Jungkook terkekeh kecil, menganggukkan kepalanya. "Aku tak sabar menanti harinya."

Nayeon tersenyum. Ia tidak percaya ini semua akan terjadi, menikah dengan seseorang yang dicintainya adalah keinginan Nayeon. Dan sebentar lagi itu semua akan terwujud.

Penantiannya selama ini tidak mengkhianati hasil. Nayeon berhasil, meluluhkan hati Jungkook, membuatnya menyatakan kata-kata cinta yang memang sudah Nayeon dambakan sedari dulu.

Tanpa sadar, tangan Jungkook sudah melingkar di pinggangnya. Membawanya semakin mendekat.

Perlahan, alunan music clasic mulai terdengar. Nayeon terkejut saat Jungkook menggapai tangannya untuk dilingkarkan pada lehernya.

Nayeon mengerjapkan matanya saat Jungkook mulai menggerakkan tubuhnya.

Mengajaknya berdansa.

"Kau— menyiapkan semua ini?"

Jungkook mengangguk. "Ini malam bahagia kita, aku akan melakukan apapun untuk membuatmu tersenyum."

Nayeon menyembunyikan wajahnya di dada Jungkook. Malu dengan penuturan laki-laki itu.

"Bisakah kau tidak menatapku saat berbicara?"