Doyoung 1.9

432 32 0
                                    

-semoga hari ini, merupakan hari menyenangkan-

- selamat membaca-

"Jadi gitu ceritanya..."

Gue gak habis pikir dengan apa yang di bicarain Lucas,  ceritanya itu membuat gue pusing banget, seakan-akan gak mungkin itu terjadi.

"Dan beruntungnya lo diselamatin dulu sama kita, sebenarnya gue juga gak habis pikir sama sejeong, karena bisa bertindak semengerikan itu"

"Lo selamat, cuman lu lupa sama kejadian itu, Jia, Lian pun seneng lo selamat dan bersyukur lo lupa kejadian itu."

"Doyoung juga sebenarnya merasa bersalah sama lo, makanya sebenarnya dia sifatnya gitu, buat jaga jarak antara lo sama dia."

"Cuman, yah Jia minta tolong sama Doyoung buat bantu lo belajar, dan doyoung juga gak bisa nolak karena sebenarnya dia mau nebus kesalahan dia."

"Sebenarnya gue udah diem-diem banget dan kalau pun Jia dan Lian sama Taeyong gak bilang apa-apa terkait cewe itu, kita cuman takut kalau lo nanti kenapa-kenapa Y/n"

"Bahkan, sejeong kabur dari rumah sakit saat denger kabar kalau doyoung mulai deket sama lo, padahal cuman sebatas tutor doang, dan kami pun ngejaga lo jangan sampai sejeong tahu kehadiran lo."

"Jangan bengong..."  gue menoleh kearah Jia yang sedang membaca buku tepat dihadapan gue ini.

Gue melihat teman-teman gue ini, gue merasa bersyukur banget kalau masih ada yang peduli dan sayang sama gue.

"Nanti gue mau renang, mau nemenin?" Tanya gue.

"Lombanya minggu depan kan?" Tanya Jia lagi, gue mengangguk.

"Oke, sampai seminggu depan mendekati lomba gue bakal nemenin lo latihan"

"Ji..." panggil gue.

"Kenapa?"

"Doyoung, kabarnya baik-baik aja kan..?"

Sebenarnya gue jadi khawatir, semenjak gue tahu cerita lengkap dari Lucas gue lebih mengkhawatirkan diri Doyoung, ketimbang diri gue sendiri.

"Baik kok, dia baru aja ngomel-ngomel sama gue pagi ini..."

Dan kabar dari Jia, Doyoung sekarang udah tinggal bersama Jia lebih tepatnya untuk sementara waktu ini.

Karena doyoung bilang itu salah satu cara agar Sejeong tidak menganggu hidup gue, karena tujuan utama orang itu adalah doyoung.

Bukan gue.

Mungkin dia terobsesi sama Doyoung, entahlah...

"Kangen doyoung ya" Gue melotot ke temen gue satu ini bisa-bisanya gue dibilang kangen sama dia.

Ya tentu saja jawabannya 'iya'

"Kagak" Jawab gue.

"Ohh... soalnya Doyoung bilang kangen sih sama lo.. kangen ngajarin lo lagi"

"Kangen ngomelin iya" julid gue.

"JIA..." tiba-tiba Lian datang entah kenapa dia lari menghampiri kita berdua.

"Kenapa?" Gue bingung melihat tingkah laku Lian sekarang ini yang lagi berbisik ke Jia.

"HAH SERIUSAN?" Dan lagi-lagi gue ditambah kaget.

"Mending lo ketemu Doyoung, sumpah gue gak tahu ada apa lagi, cuman keknya dia udah keterlaluan" setelah mendengar ucapan Lian, Jia pergi meninggalkan kami berdua.

Imagine NCT   -slowupdate-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang