02

2.1K 232 3
                                    

Eunseo berjalan keluar dari area sekolahnya dengan terus menundukkan kepalanya, seluruh murid dia SMA nya sudah tau tentang kehamilan bona yang terjadi karena dirinya.

"Aigoo... Lihat, primadona kita hancur gara gara dia."

"Coba saja bona tidak dengannya, pasti bona masih menjadi primadona kita. "

"Cih, tapi bagus mereka keluar dari sekolah, ya dari pada kita di ejek sekolah lain. "

Eunseo menggeleng kan kepalanya, ia berusaha untuk tidak terpengaruh oleh ucapan teman temannya.

Ia menatap sekilas kertas pernyataan bahwa ia keluar dari sekolah, begitu juga milik bona.

Keduanya berada di tingkat akhir, dan memang sangat tanggung kalau keluar. Tapi apa boleh buat?.

Dengan cepat eunseo pun memberhentikan sebuah taksi dan pergi dari sekolah yang sebelumnya menjadi tempat ia belajar.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Apa harga akhirnya 40 juta? Tidak bisa lebih murah?"

"Maaf nak, ini harga akhir untuk rumah ini"

Eunseo menatap rumah di depannya dengan tatapan berat, ini menjadi rumah terakhir baginya. setelah hampir seharian ia mencari rumah untuk ia tinggali bersama bona.

"Bagaimana jika saya bayar 25 juta dulu pak? Sisanya segera saya susul" Tawar eunseo.

"Baiklah, tidak masalah"

Eunseo menghela nafasnya lega, ia memberikan amplop coklat yang ia pegang pada pak Hwang yang sebelumnya membantunya mencari rumah.

"Terima kasih banyak pak" Kata eunseo membungkukkan tubuh beberapa kali.

"Tak masalah, saya duluan" Balas pak Hwang tersenyum lalu berlalu dari hadapan eunseo.

Eunseo tersenyum lalu meraih ponselnya disaku, ia menekan kontak bona.

"Halo?"

'Ne.. Bagaimana? Sudah dapat?'

"Tentu saja sudah! Harganya 40 Juta, tapi aku bayar setengahnya dulu"

'Sungguh? Lalu kau akan mendapat sisa nya dari mana?'

"Aku akan berkerja, tenang saja"

'Arraseo, cepatlah pulang aku dan bibi sunny baru selesai memasak'

"Baiklah! Tunggu aku, bye sayang!"

Eunseo segera menutup panggilannya sepihak, ia sedikit malu memanggil bona dengan panggilan sayang.

.

.

.

.

.

.

Eunseo tersenyum sembari menatap bona yang lahap memakan roll egg yang dibuat sunny untuknya.

"Makanlah yang banyak, kau butuh banyak tenaga untuk menjaga bayi mu" Kata sunny kembali menyodorkan semangkuk ramyeon didepan bona.

"Hehe Terima kasih bibi" Balas eunseo mewakilkan bona yang tidak bisa membalas perkataan sunny, akibat makanan yg penuh di mulutnya.

"Tak apa, jadi? Kapan kalian yg pindah? " Tanya sunny.

"Eum.. Mungkin sebentar sore, oh ya, dimana barang barangmu?" Jawab eunseo sembari merapikan anak rambut bona ke belakang telinganya.

"Aku menaruhnya di rumah soobin" Ucap bona tersenyum lalu kembali melahap makanan nya.

Eunseo menganggukkan kepalanya paham, dalam hatinya ia senang bahwa ternyata masih ada yang mau menerima keadaan Bona.

Cukup dirinya saja:).

"Kalau begitu kau tunggu saja disini, aku akan mengambil barangmu" Kata eunseo mulai merapikan tas kecil miliknya.

"Oh sekarang? Kau pergi lah dengan paman, biar dia antar" Kata sunny memberikan eunseo kunci motornya.

"A-Ah tidak usah, aku baik taksi saja" Tolak eunseo tidak enak.

"Ck, kalau begitu pakai saja motor nya, uang yang kau punya untuk membayar taksi lebih baik kau simpan untuk makan nanti" Ucap sunny memberikan kunci motornya ke pada eunseo lalu mendorongnya keluar kedai.

"Terima kasih bibi" Balas eunseo membungkukkan tubuh nya sebentar lalu mulai menaiki motor milik sunny.

"Pergilah cepat, istrimu aman dengan ku!" Usir sunny membuat eunseo tersenyum begitu mendengar kata istri.

"Tolong jaga istriku bibi!"

.

.

.

.

.

.

.

Bona menatap kagum rumah yang akan menjadi tempat tinggalnya bersama eunseo, untuk entah berapa lama:).

Rumah yang sederhana tapi cukup luas, teras cukup besar, halaman pun cukup besar.

"Jja, selamat datang!" Kata eunseo setelah menaruh seluruh barang - barang.

Bona tersenyum, ia segera berlari memeluk eunseo.

Eunseo ikut tersenyum dan membalas pelukan bona.

"Maaf jika rumah ini terlalu kecil" Ucap eunseo sedikit merasa tidak enak, karena bona memang terlahir di keluarga yang berpunya.

"Aniya, tak apa, aku senang eunseo-ah" Balas bona mulai menatap eunseo yang lebih tinggi darinya.

Tangan bona terulur mengelap keringat eunseo yang mulai keluar karena lelah mengangkat barang.

"Baguslah, aku senang kalau kau juga senang" Kata eunseo mengelus sayang tangan bona.

"Berjanjilah untuk selalu membuat ku senang eunseo-ah"

"Tentu! Aku janji! "

Young Parents√ || EunBoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang