23 (bonus)

1.3K 117 10
                                    

___________________________________________

(Anggap saja)

Sudah 4 tahun pernikahan eunseo dan bona berlangsung, selama itu terlalu banyak masalah yang muncul, tak sekali bona meminta berpisah atau pun eunseo yang tiba tiba  pergi dan menghilang selama berbulan bulan.

Tapi dengan cepat keduanya kembali memperbaiki semuanya, rumah mereka sudah menjadi saksi bisu semua pertengkaran yang mereka hadapi.

Dan hal yang lebih menyakitkan adalah, tepat 2 tahun lalu, bona di vonis tidak bisa hamil. Atau bahasa kasarnya mandul.

Itu terjadi akibat, ada nya kesalahan pada saat pembersihan kandungannya dulu.

Kini eunseo dan bona memutuskan untuk mengadopsinya seorang anak, bisa di hitung 5 kali mereka berdua mengadopsi anak.

Namun pihak panti kembali menarik anak yang mereka adopsi, karena kurang nya kerja sama orang tua, dan kurang nya perhatian pada anak.

"Seo, aku mohon kali ini jangan ada masalah lagi. Jangan pergi lagi secara tiba-tiba. " Pinta bona menatap eunseo yang hanya diam melihat berkas-berkas kantor.

Oh jangan lupa bahwa eunseo kini sudah naik jabatan di kantor nya, bona senang akan hal itu, tapi yang membuat nya kecewa adalah. Eunseo tidak pernah mau menyisihkan waktu untuk nya.

"Seo, aku lagi ngomong loh." Ucap bona menghela nafasnya pelan, ia terlalu sabar dengan sikap eunseo yang berubah drastis.

"Ck, iya iya, udah ah ayo" Balas eunseo berdecak pelan, ia keluar dari mobilnya meninggalkan bona yang kini berusaha menahan tangisnya.

.

.

.

.

.

.

.

"Jja, annyeong jiyoon-ah, mainan apa yang kau suka?"

"Ehm... Aku suka Boneka itu"

Bona mengalihkan pandangannya pada boneka yang di tunjuk Jiyoon.

Shin Jiyoon, anak perempuan ke 6 yang di adopsi bona dan eunseo. Mereka Kini berada di sebuah mall untuk membeli beberapa mainan untuk Jiyoon.

"Kau mau itu? Kajja, kita beli" Kata bona menggandeng tangan Jiyoon kearah boneka yang tunjuknya.

Bona melirik sebentar eunseo yang hanya diam dan mengikuti nya dari belakang.

"Eunseo-ah" Panggil bona.

"Hm" Jawab eunseo berdehem, ia mengalihkan pandangannya kearah bona.

Bona menghela nafasnya,"Kamu ajak Jiyoon ngobrol dong, masa cuma aku doang?".

"Entar aja, aku masih banyak kerjaan" Kata eunseo kembali melihat kearah ponsel nya.

Bona benar-benar muak, selama ini ia tahan semua amarahnya akibat tidak mau bertengkar. Tapi kali ini kesabaran nya habis.

"Jiyoon tunggu di sana dulu ya? Eomma mau ngomong dulu sama appa" Ucap bona tersenyum, ia mengelus sayang pipi Jiyoon lalu ia tuntun kearah salah satu tempat penitipan anak yang tersedia di mall.

Jiyoon hanya mengangguk, ia duduk manis diatas sebuah kursi dan menatap bona yang kembali berjalan menuju eunseo.

"Eunseo, kamu kapan bisa buat anak yang kita adopsi itu nyaman? Selama ini kita ga bisa terus eunseo!" Kata bona sedikit meninggikan suaranya.

"Aku masih banyak kerjaan bona, ngertiin aku dikit bisa kan? Ini juga buat kamu" Balas eunseo yang juga ikut meninggikan suaranya.

"Tapi kamu udah kelewatan Seo, aku tau kamu kerja buat aku. Tapi setidaknya kamu punya waktu buat aku mau pun anak yang kita adopsi, lihat bahkan di saat seperti ini kamu lebih mentingin kerjaan kamu. Young hoon udah bilang kalo kerjaan kamu itu bisa di kasih ke karyawan lain." Ucap bona mengeluarkan semua uneg-unegnya ,dengan mata yang mulai berkaca-kaca, nafasnya mulai tak teratur akibat sesak.

Eunseo diam, ia terus menatap bona yang mulai menunduk dan menangis. Hatinya terasa nyeri melihat itu, dengan cepat eunseo menaruh ponsel nya di saku. Lalu menarik bona kedalam pelukan nya.

Namun dengan cepat bona mendorong tubuh eunseo menjauh, "aku capek Seo, aku udah bertahan selama ini, aku udah coba ngertiin kamu, tapi udah, aku udah capek. Kali ini aku serius, aku mau kita pisah".

Eunseo menggeleng, ia berlari berusaha menahan bona, " G-Ga, jiyeon denger, aku minta maaf. A-Aku ga mau kita pisah".

Sedangkan bona kini menulikan pendengaran nya, ia tidak mau dengar apa pun. Intinya ia lelah.












~~~

Ga jadi end deh... Ku tambahin beberapa chapter dulu 😂

Young Parents√ || EunBoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang