AUTHOR POV
(Y/N) telah terbiasa hidup sendiri. Tiap hari ia rajin membersihkan gubuk yang ia tinggali. Ia juga menanam kentang untuk ia makan. Kadang-kadang (Y/n) pergi beburu dan mengambil kayu bakar menggunakan kapak milik ayahnya.
"Hoaamm. . ." Gumam (Y/N) mereganggkan tangannya
"Ternyata sudah pagi. . ." Lirihnya,
(Y/N) beranjak pergi dari tempat tidurnya lalu pergi ke kamar mandi. Air dingin yang menyentuh kulitnya sangat menyegarkan. Bisa-bisa ia mandi seharian. Selesai mandi ia pun ganti baju dan mengambil kentang lalu merebusnya.
Selesai makan ia pun mengambil kapaknya dan pergi kearah hutan, tak lupa menutup pintu gubuknya,
"Yosh! Saatnya mencari kayu bakar!"
Ia pun pergi ke hutan, setelah 1 jam ia telah menemukan banyak kayu bakar. Dalam perjalanan pulang, ia mendengar suara keras.
"RAARWH!"
Mendengar suara itu (Y/n) pergi mencari asal suara itu. Betapa terkejutnya, saat menemukan seorang anak laki-laki yang pingsan dan seekor beruang. (Y/n) pun berlari dan menggunakan kapaknya membunuh beruang itu.
"Yatta! Ini bisa buat persediaan makanku selama 2 bulan dan kalau kulitnya di jual pasti mahal." Ucapnya melihat beruang itu
"Ughh. . ." Gumam si anak laki-laki
"Hei, apa kau baik-baik saja?" tanya (Y/n)
Laki-laki itu ingin sekali menjawab, namun ia tiba-tiba saja pingsan. Meninggalkan (Y/N) yang kepanikan
"Eh- "
"Ehh. . ?! "
"Hei! Bangunlah. . ! Hei. . !" ucap (Y/n) sambil mengoyangkan tubuh laki-laki mencoba membangunkannya, namun tidak berhasil.
"Jangan-jangan dia mati–"
PLAKK
"Duh (Y/N), jangan kamu suudzon. Positif thinking aja, paling pingsang kan. Ya, palingan pingsan." Gumamnya pada diri sendiri,
"Kalo begitu aku harus membawanya, kalau tidak nanti dia jadi santapan hewan lain di sini." ucap (Y/n) sambil mengendong laki-laki itu di punggungnya.
"Tapi bagaimana dengan kayu-kayunya dan beruang itu? Hmnn. . ." gumam (Y/n)
'Yasudah seret saja.' Batin (Y/N)
"Oke! Ayo pulang!" ucap (Y/N) sambil menyeret tumpukan kayu dan seekor beruang
Sampainya di gubuk. (Y/N) menaruh laki-laki itu diatas kasurnya. Lalu ia menaruh tumpukan kayu di dekat tungku dan memotong tubuh beruang yang ia bunuh.
Setelah itu, ia pergi mengecek keadaan sang laki-laki, juga mengobati luka-luka yang ada pada tangan sang laki-laki. Selesai mengobati ia pergi menjual kulit beruang, uang yang ia dapatkan sangat banyak dikarenakan jarang ada orang yang memburuh beruang.
Karena perjalanan dari gubuknya ke kota yang lumayan jauh, saat ia sampai sudah tengah hari. Dan anak laki-laki yang pingsan juga sudah bangun. Melihat itu pun (Y/N) langsung menyambutnya.
"Ternyata kau sudah bangun. Oiya, kau sedang berada di gubukku. Tadi kutemukan kau di hutan, saat kulihat kau ternyata diserang beruang. Untungnya beruangnya tidak besar jadi mudah di bunuh." Jelas (Y/N)
"Namaku (Y/N), bagaimana denganmu?" Tanya (Y/N) menaruh barang-barangnya.
"Marco. . ." Gumam Marco,
Tiba-tiba terdengar bunyi nyaring dari perut Marco,
YOU ARE READING
[REVISI&HIAT]|Attack On Titan x Fem Reader|
Fanfiction𝘾𝙧𝙚𝙙𝙞𝙩𝙨 𝙛𝙤𝙧 𝙢𝙚𝙙𝙞𝙖 𝙞𝙡𝙡𝙪𝙨𝙩𝙧𝙖𝙩𝙞𝙤𝙣𝙨 -𝘼𝙪𝙗𝙚 𝘽𝙡𝙪𝙚 오브블루 𝙤𝙣 𝙩𝙬𝙞𝙩𝙩𝙚𝙧 𝘾𝙝𝙖𝙧𝙖𝙘𝙩𝙚𝙧𝙨 𝙗𝙚𝙡𝙤𝙣𝙜 𝙩𝙤 -𝙃𝙖𝙟𝙞𝙢𝙚 𝙄𝙨𝙖𝙮𝙖𝙢𝙖