Chpt.17

504 60 3
                                    

Heyyoo! Sedikit pesan author, alurnya bakal beda sedikit.

Author PoV

DOR! DOR!

Suara tembakan terdengar keras dari arah manapun, mayat dari kedua belah pihak terlihat dimana-mana. 4 tahun perang antara Marley dan Aliansi Timur Tengah benar-benar memakan banyak nyawa. Ya, hanya nyawa orang Eldia sih.

Falco Grice. Salah satu dari kadet pejuang untuk mewariskan Armour Titan, kini tergeletak setengah sadar. Bertanya-tanya apa yang terjadi, untungnya kakaknya. Colt Grice, dengan sigap mengendongnya kembali ke dalam parit.

"Colt, bagaimana situasinya?" Tanya Komandan Magath

"Unit Eldia di garis depan... terkena bom secara langsung dan hancur.." Ucap Colt sembari mengambil nafasnya

"Lalu paritnya?" Tanyanya lagi,

"Mustahil untuk di gali lagi!" Balas Colt

"Mustahil? Apa itu sebuah perintah? Kau, Bangsa Eldia berani memerintahku?"

***

"Falco, apa kau mabuk?" Tanya Zofia Reitsch

Saat ini teman-teman Falco yang termasuk dalam kadet pejuang sedang mengerumuninya, Falco yang bingung pun hanya bisa bertanya siapa mereka dan apa yang mereka lakukan. Membuat salah satu temannya Gabi Braun, menjelaskan apa yang terjadi.

Sembari Gabi menjelaskan yang lain membantu Falco membersihkan darah pada wajahnya dan memberi perban pada kepalannya. Seiring waktu, Udo Bock yang terbawah suasana, tidak menyadari bahwa dirinya menarik-narik perban pada kepala Falco.

"Udo, hentikan itu. Kau akan mencabut kepalanya kalau terus begitu," Ucap seorang gadis sembari memegang pundak Udo

Udo yang menyadarinya pun meminta maaf, "Ahh, gomen.. gomen.."

Sang gadis pun berlutut sembari mengecek kepala Falco, "Daijobu?"

"Iya, terima kasih. Ehh . . ?"

Gadis tersebut tersenyum tipis, "Sepertinya kau terkena benturan yang keras, ya. Aku (Y/N)."

"Tapi jangan sembarangan memanggilnya! Nee-san adalah senior kita yang hebat! Jadi kita harus hormat padanya!" Jelas Gabi,

(Y/N) hanya tertawa kecil mendengarnya, "Sudahlah, tidak usah begitu juga."

Falco pun hanya mengangguk saja melanjutkan pertaanyaannya, "Ah iya. Lalu, kenapa mereka mengirimkan kadet seperti kita di garis depan?"

Gabi pun kembali menjawab, "Tentu saja untuk menguji kita. Untuk melihat siapa yang pantas menjadi pejuang. Memberi tekanan pada kita, karena sedikit lagi Komandan Magath akan memilih. Pewaris Titan Armour selanjutnya. "

(Y/N) yang mendengar hanya tersenyum tipis, sedikit lagi "temannya" akan mati. Sama seperti semua(hampir) orang yang ia temui sebelumnya, mau berapa lama kalian berteman. Pada akhirnya mereka hanya akan meninggalkanmu, entah berhianat ataupun meninggal.

"Tak kusangka waktu berlalu secepat ini, perasaan kemarin kalian baru saja jadi kadet pejuang baru."

Mendengar suara familiar itupun, Gabi menghela nafasnya, "Haaahhh, sudah berapa kali anda bilang itu."

"Bertholdt kau seperti bapak-bapak saja, ya." Sahut (Y/N) menepuk kedua telapak tangannya di depan dada

'Ya, setidaknya masih ada yang hidup.'Batin (Y/N)

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 03, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

[REVISI&HIAT]|Attack On Titan x Fem Reader| Where stories live. Discover now