Typo bertebaran
Happy Reading :D
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Mendenhall perkataan sang gadis berambut (h/c) para garnisun menganga tak percaya, begitu pun dengan trio shiganshina.
"(Y/n), kau kenal Komandan Dot Pixis?" Bisik Armin pada gadis di sebelahnya,
(Y/n) pun mengangguk, "hmmn! Dia pamanku. Tapi tidak sedarah, oji-san itu, teman dekat ayah kandungku. Jadi dia menganggap ku sebagai keponakannya sendiri, begitu pun sebaliknya. "
Sekarang giliran sang Komandan yang bertanya, "(Y/n), apa yang kau lakukan di sini?"
Wajah (Y/n) pun berubah menjadi datar, menjawab dengan nada montone menunjuk pasukan garnisun didepanya, "mereka meluncurkan meriam pada kami, tapi temanku menyelamatkan kami. "
"Ohh. . ." ucap Pixis
Dengan begitu seluruh pasukan garnisun tambah bingung mendengar reaksi sang Komanda, 'heeh? Santai sekali dia padahal keponakannya hampir terbunuh. . . '
"Ya sudah. Kalau begitu kita akan menggunakan titan bocah aneh itu untuk merebut kembali Trost!" Ujar sang Komandan kembali tersenyum,
"T-tapi. . .Komandan—" Gumam si kapten garnisun hendak mengelak,
"Diamlah, kau hampir membunuh keponakanku. Kau beruntung masih hidup. " Sela Pixis, memberikan tatapan intimidasinya kepada sang Kapten Garnisun.
* * *
Sang Komandan Garnisun, Dot Pixis, kini mengumumkan rencana merebut kembali Trost. Sesuai dugaan, banyak kadet yang tidak mau dan menolak. Sang Komandan pun mengancam keluarga mereka, jika mereka tidak ikut.
Dengan begitu mau tidak mau, mereka pun ikut dalam misi tersebut. Kemudian mereka dibagi menjadi regu-regu, (Y/n) berada regu bersama Mikasa, Armin, dan Eren.
Mereka pun bermanuver kearah suatu rumah. Sampainya Eren pun berubah menjadi titan, namun, titan Eren hilang kendali dan hampir memukul Mikasa tapi di halang (Y/n), alhasil (Y/n) terkena pukulan tersebut dan terpental jauh.
(Y/n) menggigit bibirnya, menahan sakit. Armin pun segap bermanuver kearahnya. "(Y/n)!"
"Kau tak apa?" tanya Armin
"Ya—" jawab (Y/n), mencoba berdiri namun apa dayanya. Cedera pada kaki (Y/n) bertambah parah dan (Y/n) pun tumbang. "Tidak. . ."
"Cedera tambah parah, sebaiknya kau jangan bermanuver. " Ucap Armin memeriksa kakimu.
Dia kemudian membungkukkan badannya, "naiklah. . .aku akan membawamu kembali. "
(Y/n) pun hanya pasrah, dan naik ke punggung Armin. Armin, pun bermanuver kembali ke dinding, sampai seseorang memanggil kedua nama mereka, membuat keduanya mencari asal suara.
"(Y/n)! Armin!"
Armin yang akhirnya melihat sosok tersebut, membuka suara, "Connie!"
Wajah Connie menunjukkan ekspresi khawatir melihat (Y/n) dipunggung seseorang, "ada apa dengan (Y/n)?"
"Saat Eren berubah menjadi titan, ia lepas kendali. Ia hampir memukul Mikasa namun (Y/n) menahannya, jadinya dia terpental ke salah satu bangunan rumah. Cedera kakinya pun tambah parah, makanya aku mengantarnya kembali. " jelas Armin
"Kalau begitu biarkan aku saja. Kau kan dekat dengan si keras kepala itu, mungkin kau bisa membuatnya sadar. " Tawar Connie,
Armin pun setuju, dan mereka berhenti sejenak diatas salah satu atap rumah. Lalu (Y/n) pun berpindah posisi ke punggung Connie, dan Armin bermanuver kembali kearah Mikasa. Dan Connie bermanuver kearah dinding.
"Connie! Arigatou. " Ucap (Y/n) memandang sekitarannya.
Sang pemuda pun bingung, "heh? Kenapa?"
"Kau membantuku saat ku cedera." Balas (Y/n) masih memandang sekitarannya.
Connie pun mengubah nada, sok bijak, "kan tugasnya teman itu saling membantu."
"Meskipun kau ini berat. " Gumam, Connie yang masih dapat di dengar (Y/n)
"Hmph! Kalau aku merepotkan turunkan saja aku" Ucap (Y/n) kesal,
"Kakimu itu terluka! Kau gila ya?" Balas Connie
Mereka pun terus adu bacot yang sama sekali tiada gunanya, hingga akhirnya mereka tiba di atas dinding.
Connie kemudian menurunkan (Y/n), dan memperban kaki (Y/n)."Aku akan kembali ke reguku, jangan bergerak terlalu banyak. " Pesan Connie, lalu bermanuver meninggalkan (Y/n) bersama beberapa anggota Garnisun.
(Y/n) tidak mendengarkan dan pergi berjalan di sekitar dinding, tak mau menjadi beban, ia membantu mengobati anggota Garnisun dan kadet-kadet lain. Sampai akhirnya terlihat asap merah(?)//author lupa warna asapnya apa. Kalau mau nonton ulang juga males//.
Mata (Y/n) membulat, perlahan dia bergumam dua kata.
"Misinya..."
"Gagal..."
Dengan begitu keadaan di atas dinding, menjadi sedikit ricuh. Kebanyakkan oleh kadet-kadet terluka yang ingin mencari teman-teman mereka. Panik. Itu yang dirasakan semua orang yang melihat bom asap tersebut.
Pemimpin-pemimpin regu Garnisun pun mulai memerintah anggotanya untuk mengevakuasi kadet lain. (Y/n) ingin ikut namun tidak bisa, mendengar kabar bahwa keponakannya cedera. Komandan Pixis menyuruh 1 anggota Garnisun untuk menjaga (Y/n), agar tidak kabur.
Kepanikkan (Y/n) bertambah. Pikirannya penuh dengan pertanyaan, dia tak bisa mencari teman-temanya dan juga kakaknya.
Mereka bisa saja dalam bahaya, dan dia tak bisa melakukan apapun saat ini. Semakin lama, pikirannya semakin kacau.
'Apa Sasha baik-baik saja?!'
'Jean?!'
'Nii-chan?!'
'Apa mereka akan baik-baik saja?!'
Mencoba menenangkan diri, sang gadis menghembuskan nafasnya pelan. Berharap agar semua teman dan juga kakaknya selamat. (Y/n) pun lanjut membantu kadet-kadet yang terluka, mencoba mengalihkan perhatiannya.
Setelah 30 menit lebih membantu kadet-kadet lain, Mata (Y/n) membelak, muncul asap berwarna hijau yang menandakan bahwa misinya berhasil.
Karena para anggota Garnisun yang menjaga (Y/n) sibuk membantu kadet lain. (Y/n) pun mencari kesempatan untuk pergi mencari temannya.
Ia pun bermanuver mencari teman-temanya dan kakaknya. Ia terus bermanuver sampai akhirnya bertemu dengan tiga orang yang tak asing baginya.
'Bertholdt, Reiner, dan Annie.'
(Y/n) pun merubah arah bermanuvernya ke tiga kadet tersebut. Sampainya di sana, ketiga kadet itu belum menyadari keberadaan (Y/n), membuat sang gadis berbicara.
"Bertholdt, Annie, Reiner. Misinya berhasil, ayo kembali." Ujar (Y/n)
". . ."
Tak ada jawaban. Ketiga kadet yang terpanggil itu terlalu fokus melihat suatu arah. (Y/n) yang menyadari itu pun mencari apa yang sedang mereka lihat,
"Nee..apa yang kalian—"
Sampai akhirnya ketemu.
Mata (Y/n) membulat tak percaya. "Nii-chan. . .? "
TBC
YOU ARE READING
[REVISI&HIAT]|Attack On Titan x Fem Reader|
Fanfiction𝘾𝙧𝙚𝙙𝙞𝙩𝙨 𝙛𝙤𝙧 𝙢𝙚𝙙𝙞𝙖 𝙞𝙡𝙡𝙪𝙨𝙩𝙧𝙖𝙩𝙞𝙤𝙣𝙨 -𝘼𝙪𝙗𝙚 𝘽𝙡𝙪𝙚 오브블루 𝙤𝙣 𝙩𝙬𝙞𝙩𝙩𝙚𝙧 𝘾𝙝𝙖𝙧𝙖𝙘𝙩𝙚𝙧𝙨 𝙗𝙚𝙡𝙤𝙣𝙜 𝙩𝙤 -𝙃𝙖𝙟𝙞𝙢𝙚 𝙄𝙨𝙖𝙮𝙖𝙢𝙖