Chpt. 16

459 85 13
                                    

3rd Person PoV

"Hange. Apakah sudah ada kabar dari (Y/n)?" Tanya Erwin

"Harusnya dia atau Bertholdt sudah mengirim surat balik, tapi sampai sekarang sama sekali belum ada." Ucap Hange

Mendengar hal tersebut membuat sang komandan tambah cemas, setelah mengetahui bahwa Annie berasal dari tempat yang sama dengan Bertholdt dan Reiner. Ia menjadi tambah curiga terhadap ke dua orang tersebut.

Ia mulai menyesal menyuruh Bertholdt untuk menjaga (Y/n). Ia menghela napas lalu naik ke atas kudanya.

"Hey, tenanglah sedikit. Bertholdt dan (Y/n) memiliki hubungan yang dekat, aku yakin ia tidak akan membuat hal buruk padanya. Ya, meskipun aku tidak yakin sepenuhnya." Ucap Hange mencoba menghibur sang Komandan

"Komandan! Para regu siap untuk melanjutkan!" Lapor salah satu pemimpin regu

"Baik, kita akan meninggalkan tembok Sina saat ku perintahkan." Balas sang Komandan

"Kita lanjutkan pembicaraan ini nanti. Sekarang kita harus menyelamatkan kadet-kadet kita."

Reader PoV

"Bertholdt–" Ucapan ku terhenti saat ia tiba-tiba menangis,

"(Y/n)...."

Tunggu dulu‐ menangis?

"Gomen... hikks.... ini salahku.." gumamnya sekali lagi

"Bertholdt, berhentilah menangis. Kau tidak salah apapun." Ucapku mencoba melepaskan pelukannya, namun malah di pererat olehnya.

"TIDAK! Ini salahku!" Bentaknya mengulang kata maaf terus menerus.

Sampai akupun lelah mendengarkan kata itu, aku menghela napas lalu mendorongnya dari pelukanku. Dan hal tersebut membuatnya tersentak sedikit.

"(Y-y/n).... ?"

"SUDAH CUKUP." Ucapku berdiri menghadap kearahnya

"Eh?–"

"Kau ini kenapa? Bertholdt. Kenapa kau bersikap aneh begitu? Aku lelah mendengar kata-katamu itu, tau! Untuk apa kau meminta maaf? Buat apa?"

"Karena a-aku–"

"APA? KARENA APA? KARENA MEMBUNUH KAKAKKU?!"

Entah darimana aku mengatakan hal seperti itu. Ia membelakan matanya menatap horor kearahku, seakan-akan dia pikir bahwa aku tidak tau siapa yang membunuh kakakku sendiri.

"Darimana– Bagaimana bisa–"

3rd Person PoV

(Y/n) mulai tertawa, "Pfft– Kau pikir atau tidak akan tau siapa yang membiarkan kakakku mati dimakan titan. Tiga kadet yang telah membunuh kakakku sendiri. Sahabatku sendiri." Menatap Bertholdt tajam,

Bertholdt yang melihatnya hanya menatap kaget, pikirannya terlalu penuh sampai-sampai ia tak menyadari bahwa tubuh (Y/n) tumbang di lantai batu yang dingin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bertholdt yang melihatnya hanya menatap kaget, pikirannya terlalu penuh sampai-sampai ia tak menyadari bahwa tubuh (Y/n) tumbang di lantai batu yang dingin. Ia baru menyadari saat suara tubuh (Y/n) menghantam lantai berbunyi.

"(Y/n)!" Ucap Bertholdt melangkah kearah sang gadis lalu mengangkatnya ke ranjangnya,

'Karena tidak makan selama beberapa hari, tubuhnya jadi seperti ini.' Pikir Bertholdt lalu duduk de ranjang (Y/n) mengusap kening sang gadis

'Kau sendiri tau kalau kami yang membiarkan kakakmu mati, tapi kenapa malah dirimu sendiri yang kau hukum?'

"Gommene, (Y/n)." Gumamnya mencium kening sang gadis lalu berjalan keluar dari kamar meninggalkan sang gadis di markas sendiri.

TBC

Ini pendek ya? Maaf ye. Author lagi gatau harus nulis apa, nanti chapter selanjutnya Author usahain buat panjangin.

[REVISI&HIAT]|Attack On Titan x Fem Reader| Where stories live. Discover now