Chpt. 15

517 95 35
                                    

3rd Person PoV

"Ugh...Are? Wah ku tidak mati."

"YAHH, KENAPA AKU TIDAK MATI! IISSH PADAHAL MAU KETEMU NII-CHAN." rengek (Y/n) seperti halnya seorang anak kecil

Tak lama kemudian, terdengar bunyi dari perut (Y/n),

*Brrt brrt

"Lapar." Gumam (Y/n) beranjak naik dari ranjang yang ia tempati,

Tidak lama berjalan keseimbangan (Y/n) mulai menghilang dan alhasil (Y/n) pun terjatuh mengenai lantai batu yang dingin,

"Ittai. ISH, nih kaki pake jatuh segala lagi. Oi, kaki jalah tuh baik-baik! Sakit tau kalau jatuh gini." Omel (Y/n) pada kakinya sendiri sampai menyadari bahwa kakinya di perban

Perban di mana-mana menutupi badan (Y/n) yang mulus. Ada di tangan, kaki, wajah, kening, leher, dan perut.

"Are? Perban. Di tanganku juga ada, ihh banyaknya. Lama-lama cosplay dazai aku."

*Brrt brrt

"Lapar." Ucap (Y/n) mencoba naik untuk berdiri namun tidak berhasil

'ISH! GIMANA SIH. Mau makan qja susah.' Batin (Y/n) menatap sinis ke lorong kosong tanpa adanya orang

"Merangkak ajalah, mumpung dah malam, dan semua orang pada tidur."

Dengan begitu, (Y/n) pun merangkak sampai ke dapur. Kadang-kadang ia juga mengomel tentang beberapa hal, sampai hantu yang lewat pun ikut bingung.

Sampainya di dapur, (Y/n) mengambil roti dari lemari paling bawah lalu merangkak kembali ke kamarnya. Namun saat merangkak kelorong ia tiba-tiba saja berhenti, lorongnya sangat gelap dan tidak ada sama sekali orang di sini.

(Y/n) awalnya memberanikan diri untuk lewat, tapi tiba-tiba saja terdengar bunyi tawa.

"Hihihihihihiuhi."

Mendengar itu pun (Y/n) terkaget lalu merangkak cepat menjauhi suara, 'AHH! KUNTI'

(Y/n) terus merangkak cepat sampai membuat lututnya tergores, namun itu bukan hal utama yang membuatnya berlinang air mata. (Y/n) termasuk orang yang takut hantu, setiap bertemu hantu pasti menangis.

*Duakk

(Y/n) benabrak pintu besar denga keras, sampai membuat pintu tersebut terbuka dan darah menembuh perban di kening name.

"Ittai. Ihh dasar hantu kuntin jahanam. Akan kubunuh kau!" Gumam (Y/n)

'Tapi hantu itu kan udah mati.'

"Kalau gitu akan kubunuh untuk kedua kalinya saat aku mati dan menjadi hantu." Ucap (Y/n) dengan cengiran orang gila

"Oi! Siapa di sana." Terdengar suara monotone yang familiar bagi (Y/n),

(Y/n) pun mengambil rotinya dan kembali menaruhnya pada mulutnya.

Ia mengambil tiga roti, dua sudah di makan menyisakan satu, karena ia merangkak ia pun membawa roti dengan mulutnya sehingga saat menabrak pintu roti terhempas dari mulutnya.

(Y/n) pun merangkak dengan roti pada mulutnya ke arah pintu, memperlihatkan dirinya pada orang-orang di dalam ruangan tersebut. Membuat mereka sedikit terkejut,

"(Y/n)?!" Ucap Jean

"MhmMnm! MhnuMhnnN!" Balas (Y/n) yang mmembuat seisi ruangan bersweat-drop

"Hah?"

"Dan juga kenapa kau merangkak?" Ucap Armin membantu (Y/n) berdiri,

Dengan cepat (Y/n) memakan roti pada mulutnya lalu berbicara. "Arigatou Armin. Dan iya aku sudah sadar, kalau mengenai merangkak yah karena kakiku ini terlalu keras kepala jadi tidak mau berjalan. Jadi aku merangkak." Jelas (Y/n)

[REVISI&HIAT]|Attack On Titan x Fem Reader| Where stories live. Discover now