6🐨

7 1 0
                                    

Setelah kepergian Vano dan juga Delon, Nissa dan Natasya memutuskan untuk masuk ke dalam rumah, dan pergi menuju lantai atas. tepat nya, kamar Natasya dan juga Nissa. Baru saja ingin menaiki tangga, Natasya memberhentikan langkah ku dengan panggilan nya.

"Niss" Panggil ka Natasya kepada ku. Aku yang merasa terpanggil pun, lantas menoleh ke samping. Tepat dimana Ka Natasya berdiri di sebelah kanan ku.

"Kenapa kak" Tanya Ku kepada Kak Natasya yang sedang menatap ku.

"Gue liat-liat, kayanya Vano suka deh sama lu Niss" Ujar Ka Natasya.

Natasya akan berbicara lu-gue saat sedang berdua dengan ku saja, atau bersama teman-teman nya. Tapi saat bersama ibu dan keluarga ku, ia akan menggunakan Aku-kamu.

"Hah? Mana mungkin kak, ada-ada aja kakak ini. lagian ya Kak Vano tuh anak nya pemilik sekolah di sekolah aku, terus juga dia lebih tua dari aku, udah gitu dia ganteng. Mana mungkin bisa bersanding sama aku yang kaya upik abu ini hahaha" Ujar Nissa sambil membayang kan Jika ia dan Vano berjalan bersama. Yang ada, mereka di kira Majikan dan juga pembantu.

"Serius deh Niss, keliatan banget dari tatapan nya ke elo. Dan masalah nya, ini baru pertama kali loh si Vano mau nganterin orang yang gak dia kenal." Ujar Natasya dengan Serius.

"Masa ia Kak Vano suka sama aku" Monolog Nissa.

Nissa membuang jauh-jauh pikiran nya tentang Vano yang menyukai nya.

"Kayanya kakak kecapean deh" Ujar Nissa

"Ish kamu mah, kakak tuh serius loh ngomongnya. Tapi malah di anggap bercanda, kamu jangan raguin insting kakak dong" Ujar Natasya yang mencebikan bibir nya. Sedangkan Nissa, terkekeh geli mendengar ucapan kakak nya.

Nissa hanya menggelengkan kepalanya dan melanjutkan langkah nya menuju kamar, sesampai nya di depan pintu kamar, Nissa berpamitan kepada Natasya terlebih dahulu. Dan meninggalkan Natasya di depan pintu kamar nya.

Sedangkan Natasya, menghembuskan nafas kasar, dan berjalan menuju kamar nya sendiri. Sedangkan di dalam kamar Nissa, ia sedang memikirkan ucapan Natasya beberapa menit lalu, yang memberitahukan insting nya tentang seorang Devano Danendra. Anak pemilik sekolah SMA PANCASILA.

"Masa ia sih, kak vano beneran suka sama aku. Ada-ada aja nih kak Natasya" Gumam Nissa sambil terkekeh geli mengingat ucapan Natasya.

Nissa melangkah kan kaki nya menuju kamar mandi, untuk membasuh muka nya dengan menggunakan air dingin. Setelah selesai membasuh wajah nya, Nissa berjalan ke arah Kasur King Size nya dan memutuskan untuk tidur menjelajahi mimpi indah nya.

Baru saja ingin memejam kan mata, tiba-tiba terdengar dering ponsel milik nya yang berada di atas Nakas dekat kasur milik nya. Nissa mengambil ponsel milik nya dan melihat siapa yang mengirimkan nya pesan malam-malam gini.

Natalie:

Woi Nissaaaaa, mana pr nya

Ternyata itu adalah pesan dari sahabat nya, yaitu Natalie. Nissa menepuk dahi nya karena ia lupa mengirimkan foto PR kepada Natalie

Me:

Oh iya, lupa hehe

Balas Nissa dengan cepat membalas pesan dari Natalie.

Natalie:

Huh dasar pikun, untung aku ingetin.

Me:

KETIKA BENCI MENJADI CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang