1🐨

48 1 0
                                    

Dinginnya malam menusuk perlahan raga yang sedang kehilangan pelukan, seakan menyadarkan kalau kamu hanya akan menjadi kenangan yang sulit dilupakan.

Scrt_

_______________________________________________________

Disini lah aku, duduk di salah satu bangku yang berada di balkon kamar ku. memandangi ribuan bintang dan satu bulan yang menghiasi indah nya malam hari di kota Bandung. Di temani dengan  secangkir Coklat panas dan kue buatan ibu ku.

Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan bagi ku. Memang ekspektasi ku tak sesuai harapan ku, kenyataan sudah memberi jawaban. bahwa yang ku harap tak kunjung ku dapatkan, Dan yang ku dapat sekarang lebih baik dari apa yang ku harapkan.

Aku menghela nafas kasar dan meminum Coklat panas yang telah di buat kan oleh ibu ku tercinta. Aku memandangi langit yang tampak semakin gelap dan angin yang terus berhembus hingga menerpa rambut ku yang saat ini aku biar kan terurai di terpa oleh angin.

"Kamu belum tidur Nis?" Tanya Ibu yang memasuki kamar milik ku.

"Belum bu" Ujar ku sambil menoleh ke arah ibu yang sedang duduk di kasur milik ku

"Ini sudah malam, tidak baik anak gadis tidur terlalu malam. Apalagi kamu besok sekolah kan?" Ujar ibu yang menatap ku sambil tersenyum

"Iya bu, sebentar lagi aku akan pergi tidur." Jawab Nissa sambil menutup pintu balkon dan menghampiri Dinda, ibu nya.

"Ya sudah kalau begitu, jangan lupa baca doa sebelum tidur" Ujar Dinda membelai rambut panjang milik Nissa dan mencium Kening Nissa

"Siap laksanakan bu, Good night ibu nya Nissa yang paling cantik" Ujar Nissa dan kembali mencium kedua pipi milik Dinda

"Anak pintar, kalau begitu ibu turun dulu ya mau tidur juga." Ujar Dinda dan pergi meninggalkan kamar milik Nissa.

Setelah Dinda pergi, Nissa segera berjalan menuju kamar mandi dan menyikat gigi serta membasuh muka nya dengan air dingin yang ia ambil dari dalam kulkas yang berada di sudut kamar nya. Nissa memang sengaja mengisi air keran di dalam botol besar dan di taruh di dalam kulkas untuk di dingin kan ketika ia ingin mencuci muka nya saat ingin tidur.

"Huhhh, semoga besok gak telat lagi deh. Kapok aku di hukum kaya tadi" Gumam Nissa dan berbaring di kasur kesayangan nya, dan menarik selimut tebal milik nya.

Nissa memejamkan mata nya dan mulai terlarut menuju mimpi indah nya, hingga terdengar bunyi dengkuran halus yang menandakan bahwa Nissa sudah nyenyak tertidur.

06:24

Nissa terbangun dari tidur indah nya karena sinar matahari yang mulai muncul menandakan bahwa sudah pagi. Dengan segera, Nissa berjalan menuju kamar mandi untuk bersiap-siap berangkat ke sekolah.

Nissa tak ingin kejadian seperti kemarin terulang oleh nya, cukup sekali ia terkena hukuman oleh guru nya karena terlambat. Padahal hanya 1 menit, tetapi hukuman nya berjam-jam. Huffttt, ingin rasa nya Nissa membalas dendam pada ketua Osis yang sangat menyebal kan itu.

Nissa masih sangat ingat, saat guru nya ingin menghukum Nissa yang terlambat, tiba-tiba ada seorang Siswa yang menawarkan bantuan untuk membantu menghukum nya karena terlambat.

Dia adalah, Reygan Prasetyo. Ketua Osis yang sangat menyebalkan bagi Nissa, Ketua Osis yang sangat sok ganteng padahal, emang ganteng. Tapi Nissa membuang jauh-jauh pikiran tentang wajah ketua Osis tersebut, Dan berjalan menuruni tangga untuk segera sarapan pagi bersama Ibu dan juga Ayah nya.

KETIKA BENCI MENJADI CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang