"Mampir ke supermarket dulu ya gan" Ujar Nissa
"Ngapain?" Tanya Reygan seraya menyatukan kedua alis nya.
"Beli makanan dulu buat mereka, kaya jajanan gitu. Sekalian bahan masakan buat stok di panti" Ujar Nissa seraya menatap Reygan dari samping
Reygan yang merasa di tatap oleh Nissa pun langsung menoleh ke samping dan jadi lah, Ironman. Boong lah:v maksud nya tuh jadi tatap-tatapan gitu. Reygan memutuskan kontak mata dengan Nissa, Jantung nya berdegup dengan kencang seraya merasakan desiran aneh di tubuh nya. Sepeti sengatan listrik yang mengalir begitu saja.
"O..oh oke" Ujar Reygan sedikit gugup
Reygan menjalankan mobil nya menuju Supermarket terdekat untuk membeli bahan dapur dan cemilan untuk anak-anak panti yang lain nya. Natalie sedari tadi sudah nyenyak dengan tidur nya, ia berselonjoran di bangku belakang seraya memeluk tubuh nya yang kedinginan akibat AC mobil Vano yang terlalu dingin.
"Natalie tidur mulu deh" Gumam Nissa seraya menoleh ke bangku belakang
Nissa dan Reygan sudah sampai di supermarket yang mereka datangi, Reygan memarkirkan mobil nya dan segera turun dari mobil. Sedangkan Nissa, ia membangun kan Natalie yang masih saja tertidur di dalam mobil.
"Nat bangun, udah sampe nih" Ujar Nissa
Natalie tidak bergeming sama sekali di tempat nya, Nissa bingung sendiri di buat nya. Apa ia meninggalkan Natalie di dalam mobil saja? Atau terus membangun kan nya? Tapi jika ia membangun kan kebo satu ini, butuh waktu berjam-jam untuk membuat nya bangun.
Nissa menghembuskan nafas sabar, seraya mengelus dada nya dengan dramatis dan ber istigfar mempunyai sahabat yang kebo nya minta di gusur. Nissa melepaskan Sabuk pengaman nya seraya turun dari dalam mobil dan segera menghampiri Reygan yang sedang menyender di samping mobil.
"Mana temen lo?" tanya Reygan
"Susah di bangunin nya" Ujar Nissa mempoutkan bibir nya
"Yaudah kita masuk aja, tinggalin dalem mobil." Ujar Reygan dan di angguki oleh Nissa
Mereka berjalan memasuki supermarket tersebut dan mulai berbelanja untuk orang-orang panti. Mereka memilih-milih makanan yang sekira nya cukup untuk di sana. Nissa berjalan seraya memilih-milih sayuran dan bahan untuk masakan du panti, sedangkan Reygan mengambil camilan dan buah-buahan untuk para anak-anak yang lain nya.
Setelah selesai berbelanja, Nisaa dan Reygan segera membayar belanjaan mereka ke kasir. Mereka mengantri cukup panjang sehingga Nissa merasa pegal akibat terlalu lama berdiri menunggu antrian.
"Lo duduk aja biar ini gue yang ngantri" Ujar Reygan yang melihat Nissa sedikit kelelahan.
"Gausah biar aku aja" Ujar Nissa sersya berjalan menuju kasir. Kini giliran mereka yang membayar belanjaan mereka di kasir tersebut.
"Total semua nya 867.000 kak" Ujar Mbak-mbak tersebut.
"Ini" Ujar seseorang yang berada di samping Nissa. Nissa yang sedang mengambil dompet milik nya di dalam tas kini menoleh ke arah Reygan yang memberikan kartu Black Card nya kepada kasir tersebut.
Nissa melebarkan mata nya melihat kartu milik Reygan yang sedang di pegang oleh Mbak-mbak tersebut dan mengembalikan nya kembali. Setelah itu Reygan mengambil semua belanjaan mereka dan berjalan meninggalkan Nissa yang masih menatap Reygan tanpa berkedip.
"Udah belum mbak? Antrian nya masih panjang nih" Ujar ibu-ibu yang berada tepat di belakang Nissa
Nissa tersadar dari lamunan nya dan segera meminta maaf kepada mereka yang mengantri dan pergi meninggalkan meja kasir.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETIKA BENCI MENJADI CINTA
Roman pour AdolescentsApakah ini sebuah kebiasaan? Kamu kebiasaan menyakiti. Aku kebiasaan memaklumi. Adakah jawaban untuk hal ini? Aku membutuhkannya. Kalau nyaman, pertahankan. Kalau sakit, lepaskan. Kalau nyaman tapi sakit. Pasrahkan dan Ikhlaskan Jika memang sudah t...