Sok Tahu

22 6 0
                                    

"Udah gila gue," Myeongji meneguk air minum miliknya tepat setelah duduk di anak tangga pinggir lapangan, baru saja menyelesaikan ekskul taekwondo.

"Gila kenapa?" tanyaku.

Myeongji melirikku, "Gila soalnya nurut aja ikut ekskul taekwondo buat nemenin lo."

"Lo juga bukannya mau karena katanya anggota taekwondo pada cakep-cakep ya?" celetuk Mina yang duduk di sampingku.

"Gak salah sih. Tapi capek banget," Myeongji mengusap dahi dengan handuk kecil miliknya, "Kalo gue keluar gimana?"

Aku merengut, "Lo tega ninggalin gue sendirian?"

"Kan ada Mina."

"Mina juga kemaren bilang mau keluar. Paling engga setahun ini deh, temenin gue ya?" aku menoleh pada Myeongji dan Mina yang duduk di kanan dan kiriku.

"Lo juga ada Minghao kan? Gue ternyata gak cocok sama ekskul fisik kayak gini," Mina menanggapi.

"Nanti gue cewek sendiri dong," aku mengerucutkan bibir.

"Loh emang sejak kapan lo cewek?" Minghao tiba-tiba lewat di hadapanku, Myeongji dan Mina hanya tertawa.

Aku melempar botol minuman kosong milikku ke arah Minghao yang dengan sigapnya menghindar dan setelahnya berkacak pinggang.

"Tuh liat? Mana ada cewek galak banget kayak gini? Myeongji, Mina hati-hati deh kalian kalo nyari temen," Minghao mengambil botol yang baru saja kulempar dan membuangnya ke tempat sampah, "Oh iya kata pak ketua jangan lama-lama istirahatnya, kita mau ganti kepengurusan."

"Oke, Hao," kata Myeongji.

Matahari sudah mulai turun ke barat ketika para anggota ekskul duduk membuat lingkaran di tengah lapangan. Seungcheol berdiri di tengah lingkaran dan menyampaikan pidato singkat sebelum memanggil ketua taekwondo yang akan melanjutkannya.

"Bang, lo yakin gak mau sekalian tiga periode aja? Gue kalo di kudeta-nya sama lo juga ikhlas, Bang," kata Hoshi yang membuat nyaris semua anggota ekskul tertawa.

Seungcheol merengut, "Gue juga mau lulus ya!"

"Akhirnya tugas gue jadi wakil kelar juga. Jadi makan-makan gak nih kita?" tanya Jeonghan.

Berbagai respon dari mulai terdengar, dari yang menyetujui, menolak hingga meminta Seungcheol untuk membayar acara makan-makan yang entah kapan direncanakannya ini.

"Ya udah yang mau ikut, ikut aja gue bayarin. Yang ada urusan juga udah boleh pulang. Terima kasih ya semua," kata Seungcheol dengan suara cukup keras.

"Kalian mau ikut?" tanya Mina padaku dan Myeongji.

"Gue sih mau, kapan lagi dibayarin sama Scoups," jawab Myeongji.

"Gue gak ada rencana apa-apa sih abis ini," aku menanggapi.

"Iya, udah ikut aja kalian. Kapan lagi kan?" Minghao tiba-tiba muncul di sampingku.

"Lo tuh hantu apa gimana sih? Tiba-tiba muncul terus daritadi," aku menggerutu.

Minghao mengangkat bahu, "Itu mah lo nya aja yang gak peka."

Mina terbatuk, Myeongji menyenggol lenganku.

"Udah paling bener lo berdua jadian aja, biar tuan muda Scoups bisa buat gue," celetuk Myeongji.

"Apaan sih, Ji? Kenapa bawa-bawa Kak Seungcheol terus?" kataku.

"Jujur aja lo juga sadarkan kalo suka diliatin sama Kak Scoups? Lo juga manggil dia Seungcheol. Lo diem-diem deket ya sama dia?" Mina menatapku menyelidik.

How to Make Up || Choi SeungcheolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang