Lagi-lagi hari ini dipenuhi jam kosong. Kelas dua belas yang seharusnya dipenuhi dengan belajar lebih banyak dihabiskan untuk tugas dan jam kosong. Guru-guru yang mengajar seringkali rapat untuk berbagai keputusan dari ujian tengah dan akhir semester hingga kelulusan.
"Lo ngapain sih daritadi kayaknya sibuk banget? Gue panggil gak nengok," Minghao duduk di depanku sambil membenarkan kacamatanya, tangannya tampak memegang ponsel dengan aplikasi membuat video yang masih terbuka.
Mataku yang semula berfokus pada laptop beralih pada Minghao, "Oh lo manggil gue? Maaf, ini gue lagi bikin essay," aku mengerucutkan bibir, berusaha membuat Minghao iba dan membuatnya mengurungkan niat―yang aku tebak berhubungan dengan membuat video―awalnya datang kepadaku.
Minghao berdiri, berpindah menarik kursi untuk duduk di sampingku, "Ada tugas emang? Kok gue gak tau apa-apa?"
Aku tersenyum tipis, hendak menutup layar laptop agar Minghao tidak dapat melihat―yang sayangnya telambat, "Bukan tugas. Buat daftar univ ini."
Kedua alis Minghao terangkat, "Univ mana? Kok daftarnya akhir tahun? Lo nyoba ke luar negeri?" Minghao menutup mulutnya, terkejut, "Lo beneran jadi daftar ke luar negeri?"
Tanganku memberi isyarat agar Minghao menurunkan volume suaranya, "Belum tentu keterima kok. Nilai gue kan pas-pasan."
"Hey gak boleh gitu. Siapa yang bakal percaya sama lo kalo lo gak percaya sama diri sendiri?" Minghao mengunci layar ponselnya, nampaknya mengurungkan niat awalnya datang padaku.
Aku mengulum bibir, pekataan Minghao memang benar adanya, namun rasanya sulit mempercayai kemampuanku mengingat semua nilaiku benar-benar berada di peringkat tengah. Nilai di dalam maupun di luar sekolah.
"Eh gue baru inget, lo mau ikut latihan taekwondo gak pulang sekolah? Katanya alumni juga pada mau dateng."
Keningku berkerut, "Tiba-tiba? Ada hal penting apa sampe alumni pada mau dateng?"
Bahu Minghao terangkat, menandakan ia pun tidak tau, "Gak banyak sih. Kata Jaehyun paling Bang Seungcheol, Bang Hoshi sama Bang Woozi."
Aku menggeleng-gelengkan kepala, trio sibuk yang selalu menyempatkan waktu untuk tetap meramaikan taekwondo belum berubah juga rupanya, "Lo sama Jaehyun mau ikut latihan emang?"
"Kalo Jaehyun latihan gue ikut. Kalo engga gue gak mau ah, pasti adek kelas yang latihan hari ini rame, gara-gara trio abang-abang itu dateng," Minghao menatapku dengan pandangan memohon, "Tapi kalo lo hari ini latihan gue bakal latihan kok, walaupun gak ada Jaehyun."
Senyuman tanda menyesal aku berikan pada Minghao, "Gue les, Hao. Lo rajin banget kelas dua belas masih ekskul."
Minghao menatapku kecewa, "Gue jarang ekskul kok. Lo gak bisa bolos les gitu hari ini? Temenin gue sama Jaehyun latihan lah. Lagian udah lama kan lo gak ketemu sama Bang Seung―eh lo mah deket sama Bang Seungcheol. Sama Bang Hoshi Woozi udah lama gak ketemu kan?"
Pandangan yang Minghao berikan benar-benar membuatku goyah. Mata Minghao yang berbinar dan ekspresinya yang jarang sekali ia tunjukkan membuatku mempertimbangkan untuk mengikuti keinginannya. Jika ia sudah memohon seperti ini artinya Minghao benar-benar menginginkannya.
Helaan napas membuat Minghao menatapku penuh harap, seakan-akan tau aku telah membulatkan keputusan, "Gue ijin les deh biar bisa nemenin lo. Tapi gue gak bawa baju ganti."
"Gue ada celana training sama kaos, pake punya gue aja. Nanti gue pake baju olahraga."
Alisku mengerut, "Lo bawa baju olahraga? Kita kan gak ada olahraga hari ini?"
"Anak kelas sebelah ada yang minjem kemarin. Pas banget dibalikin hari ini. Timing-nya bagus banget kan?" Minghao tersenyum lebar.
Setelah distraksi dari Minghao, aku kembali menyelesaikan essay yang tengah kukerjakan. Kelasku dipenuhi dengan perilaku murid yang beragam ketika jam kosong, dari yang mengerjakan tugas yang diberikan meskipun tidak akan dinilai hingga anak-anak yang menggelar karpet di belakang kelas dan tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
How to Make Up || Choi Seungcheol
FanficBukan, ini bukan cerita tentang kosmetik. Ini tentang S.coups, alias Sulky Coups dan bagaimana cara berbaikan dengannya "Gue salah apa lagi?" "Lo manggil gue Choi Seungcheol!" "Kan itu nama lo?!" semibaku alur cerita : mundur [completed]