😢20😢

2K 112 0
                                    

Happy reading...
.
.
.
.
.
.
07:00
Jaehyun menatap taeyong yg sudah siap pergi kesekolah.
Wajahnya murung dengan sesekali meringis kala ia berjalan.
"Tae"
Panggilnya namun taeyong tidak menjawab panggilannya. Bagaimana pun ia sudah tahu masih marah padanya.
Jaehyun menarik tangan taeyong yg akan pergi.
"Kau yakin masuk sekolah hari ini?"
"Ya hari ini ujian"
Taeyong menatap jaehyun yg mengusap pipinya tiba-tiba.
"Maaf"
"Aku sudah memaafkanmu"
.
.
.
.
Kini jaehyun mengantarkan taeyong kekelasnya dengan pelan-pelan.
Ia takut akan melukai calon anak-anaknya kembali seperti tadi malam.
"Kau yakin taeyong?"
Taeyong hanya tersenyum mendengar pertanyaan yg diulang-ulang saja oleh kekasihnya.
"Aku minta maaf untuk perkataanku"
"Hm.."
Jaehyun menyadari perubahan dratis saat ia mengatakan kalimat itu pada taeyong.
"Hubungan kita tidak lebih hanya-"
Jaehyun memotong ucapan taeyong dengan cara mencium bibirnya.
"Aku hanya sedang emosi maafkan aku"
Taeyong mengangguk.
'Namun bagaimana pun itu benar taeyong aku menyukai tubuhmu'
Jaehyun tersenyum lalu mengusak rambut pink didepannya dan berlalu pergi setelah mengambil morningkissnya.
"Aku rasa aku harus melupakan semua"
Gumamnya sembari mentap punggung jaehyun yg perlahan menjauh.
.
.
.
.
.
Ten melihat johnny yg asyik dengan ponselnya. Mengabaikan ten yg sudah seperti kucing yg bertemu musuh lamanya.
"Kenapa kau menatapku seperti itu?"
"Kau mengabaikanku karena ponselmu"
Johnny hanya tertawa lalu meletakkan ponselnya dimeja dan menatap wajah cantik yg menjadi faforitnya.
"Apakah dithailand menyenangkan?"
Ten mengangguk lalu meninum susu rasa vanila yg tadi ia beli.
"Kenapa kau bertanya seperti itu?"
"Tidak hanya penasaran saja"
Ten menatap ponselnya. Sudah banyak tanda beberapa kali
Taeyong menelponnya dan ia tidak mengangkatnya.
"Mati aku"
Lirihnya.

Ten beranjak dari tempat duduknya.
"Kau mau kemana?"
"Aku akan menelpon taeyong"
Johnny mengangguk lalu membiarkan kekasih mungilnya menelpon sahabatnya.
Tidak lama ten datang dengan wajah cemberut dan duduk disebelah johnny yg malah tertawa.
"Kenapa?"
"Taeyong tidak mengangkat telponku"
"Bukannya mereka ujian"
Ten menepuk jadinya lalu menatap johnny yg mencium pipinya.
.
.
.
.
.
.
Lucas menatap kekasihnya didalam kelas dengan perasaan yg bahagia...mungkin...kagum ah..entahlah.
Ia tersenyum sedari tadi setelah melihat jungwoo yg memijat hidungnya.
Dan tidak lama jungwoo keluar.
"Waw...kau sangat cepat"
"Hmm...aku lelah bisahkah kita makan?"
"Tentu saja kajja"
Lucas menarik jungwoo dan merangkulnya.
"Kapan kau ujian luc?"
"Selesai kelas kalian"
Jungwoo mengangguk lalu memeriksa pesan-pesan yg masuk dan salah satunya adalah taeyong.

'Aku hari ini menginap diapartementmu ya'
Jungwoo segera membalasnya dan menyimpan ponselnya kembali.
'Aku berharap kau baik-baik saja dengan jaehyun'
Batinnya.
.
.
.
.
.
Jaehyun mengantarkan taeyong sampai apartementnya.
"Taeyong"
Panggilnya kala taeyong hendak keluar dari mobilnya.
"Ya?"
"Kau masih marah denganku?"
Taeyong menggeleng. Ia cukup sakit hati mendengar jawaban yg cukup mengangetkannya.
"Kau-"
"Sudahlah jaehyun aku tidak marah denganmu aku lelah aku masuk dulu ya"
Cup
"Terimakasih sudah mengantarku"
Jaehyun menyentuh bekas ciuman tadi. Singkat namun berkesan.
Tak lama ia meninggalkan area apartement mewah itu.

Jungwoo menunggunya didepan kamarnya.
Taeyong langsung memeluknya dan menangis.
"Tae kau kenapa?"
Jungwoo mengusap air matanya yg membasahi baju belakangnya.
"Aku sedih karena kita akan berpisah"
Beonya. Ia takut menceritakan semuanya pada sahabatnya ini.
"Benarkah?"
Taeyong segera mengangguk. Menyakinkan jungwoo dengan raut wajahnya.
"Baiklah aku percaya jangan menangis lagi"
Jungwoo menarik tangannya kearah ranjangnya.
"Kau belum makan kan aku akan siapkan makan untukmu"
"Ne"
Taeyong menatap kepergian jungwoo kedapur lalu menatap kamarnya.
"Benar-benar menantu idaman"
Lirihnya.
.
.
.
.
.
Tbc
Jangan lupa vote dan koments
Bye bye😊😊

Saranghae✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang