Chapter 3 Tunduk!

9.9K 211 3
                                    

Pikiran Dominic terbayang akan kesalahannya, ia memutuskan pergi ke kerajaan Lucifier. Ia sudah lelah terus menerus melawan takdir bahwa ia memang berada dibawah kuasa Ratu Athalla Carl, yang mulia ratu agung dunia immortal.

Kabar Dominic akan tunduk ke kerajaan Lucifier pun terdengar oleh orang kerajaan, dan semua mendukung penuh keputusan sang Lord.

Esok pagi Dominic turun menemui orang tuanya.

"ibu senang kau mengubah keputusanmu, ibu mendukung keputusanmu Dominic" ucap halus Grandhine ibu Dominic.

"Apapun konsekuensinya kau harus menerima itu" sela Dave ayah Dominic

"Dominic akan berusaha menghilangkan kutukan di negeri ini" ucap Dominic.

"Ratu Athalla pasti akan memaafkanmu, kau harus datang ke kerajaan awannya untuk meminta pengampunan" jelas ibunda Dominic.

Dominic hanya membalas dengan anggukan kepala.

Diruang makan mereka menyantap sarapan dengan tenang.

"Lord, apa berita kau akan tunduk ke kerajaan Lucifier itu benar?" Tanya Clara disela sela makan nya dan dijawab anggukan oleh Dominic.

"Mengapa kau begitu! Aku menginginkan kerajaan Lucifier! Mengapa kau memilih tunduk!" Bentak Clara.

"Kau wanita tidak tau sopan santun bagaimana bisa di meja makan kau membentak anakku begitu!" Marah Grandhine

"My lady tenanglah" ucap Dave menenangkan istrinya.

Dominic yang mulai jengah akan situasi ini bangkit dari duduknya "aku pergi dulu ayah ibu" ucap Dominic lalu melenggang pergi.

"Dominic!!..." Panggil Clara dan tak mendapat sahutan dari Dominic.
"Sial!.." umpat clara

Kerajaan Rebellion

"Perkembangan apa yang kau bawa?" Tanya sang lord kerajaan Rebellion.

"A.. ampun yang mulia, hamba gagal menghasut tuan muda Dominic untuk... Aakkhhh!!!..." Belum sempat wanita itu menyelesaikan ucapannya sebuah serangan tepat jatuh mengenai. Dadanya dan membuatnya tersungkur.

"Kerjaan sepele kau tak becus!!!... Hanya menggoda seorang laki laki muda pun kau tak becus!.." amarah sang lord tak Tertahan, ia langsung menyeret wanita itu ke dalam kamarnya dan mengikat tangan wanita tersebut kemudian melucuti pakaiannya wanita tersebut.

"Akhh.. lord maafkan hmmphhh..le.. lepashhhkan.. ahhh..." Cium paksa lord Rebellion membuat Anya pasrah akan perlakuan yang ia dapatkan

"Jalang sepertimu pantasnya dihukum!!.." seringai Rein mengambil borgol dan memborgol keatas tangan Anya. Dan mencium brutal bibir Anya.

"Akhhh...mhhh.. lord..ahh.. berhentihhh..." Ucap Anya disela sela ciumannya.

Semakin lama ciuman Rein turun ke leher jenjang Anya dan meninggalkan bekas kemerahan.

"Reinnn...ahhh" desah Anya

Tangan Rein tak tinggal diam, ia menyusuri buah dada Anya dengan memberi remasan kecil dan menarik paksa bra yang Anya kenakan.

"Akhhh... Rein berhentilah!!..." Ucap Anya tak dihiraukan Rein.

Bra Anya terlepas dan tempampanglah buah dada yang membuat Rein hilang akal, ciuman rein turun ke dua gunung kembar Anya membuat Anya semakin meracau.

"Reinn..akhhh..stt.. sakitt.. mhh.. pelanhh..pelanhhh.. ahhh" racau Anya

Tangan kiri Rein meremas gundukan besar Anya sebelah kanan dan bergantian melumat puting merah Anya. Tangan kanan Rein turun melepas penutup bagian bawah Anya. Rein merobek paksa penutup tersebut dan memainkan jarinya pada klitoris Anya.

"Akhhhhhh..." Teriak Anya

"Ini hukuman yang pantas untukmu babe" suara sensual Rein membuat Anya semakin hanyut dalam kenikmatannya yang Rein ciptakan

"Reinnn..ahhh..sttt..mhh.. reinn.. akhhh." Desah Anya memanggil nama Rein

"Kenapa babe apa kau menikmatinya? Terus lah menyebut namaku bitch!!.." tanya Rein dengan nada sensual
"Ak..aku..ahh.. Rein..cepathhh..ahh.." perintah Anya
"Kau menginginkan lebih? Baiklah!.. jangan harap kau akan ber-istirahat babe" seringai Rein kemudian melepas celananya dan memposisikan diri di antara kedua paha Anya

Tanpa aba aba Rein memasukan rudalnya di lubang kenikmatan Anya dan..

"Akhhhhh...." Desah Rein dan Anya bersamaan, belum setengah milik Rein masuk sudah terasa sangat sesak, Rein pun memaksakan miliknya untuk masuk lebih sempurna dan darah keluar? Apa? Anya masih virgin? Ahhh... Sungguh nikmat perawan

"Akhhhh...Rein..sa..sakit. ahhh" tangis Anya

"You are mine Anya Queensa.. ahh" racau Rein menggila, ia merasakan miliknya dipijat dan di jepit oleh lubang kenikmatan Anya.

"Hiks..hikss.. Rein ahhh.." tangis Anya menjadi

"Tenanglah babe ini sakit hanya sementara setelah ini kau akan merasakan kenikmatan yang luar biasa dan akan terus mendesahkan namaku" ucap Rein menenangkan Anya dan mencium mata anya dan sekilas mencium bibir Anya.

"Nikmati dan mendesahlah my Queen" Rein pun menaik turunkan pinggulnya demi mencapai kenikmatannya bersama Anya


Wkwkw dah dibilangin yang masih bocil harap mundur masih aja ngeyel😂

Pict Anya sama Rein waktu nganu:v

(Rein Aalaric = lord kerajaan Rebellion)(Anya queensa = penyihir klan Clashter)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Rein Aalaric = lord kerajaan Rebellion)
(Anya queensa = penyihir klan Clashter)

Lord Dominic KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang