Pagi ini Athalla bangun terlambat, akibat serigala bodoh itu ia harus terlambat sarapan. Itu pasti akan membuat kakakku menertawakan kebodohan ku.
"Sudah bangun gadis nakal?" Suara bass itu terasa candu ditelinga ku, dan ya? Siapa lagi jika bukan Dominic.
"Hm" balasku
"Bangunlah aku sudah bawakan kau makanan nona" ucap Dominic lembut.
Aku hanya memutar bola mataku malas, tubuhku terasa lengket ingin rasanya aku terjun ke laut agar bau pandan ini hilang dari tubuhku.. ahh sialan lagi dan lagi aku harus mengakui bodohnya aku jatuh pada laki laki lemah seperti Dominic.
"Aku ingin mandi" ucapku singkat lalu melenggang pergi ke kamar mandi.
Selesai mandi aku bergegas menghabiskan sarapan yang telah dibawa Dominic, namun herannya aku tak menemukannya di kamar ini.
"Bodoh, bisa bisanya semalam beradegan panas kenapa sekarang ia tampak acuh huhh.. menyebalkan!" Kesalku pada Dominic.
Dibalik kekesalanku aku ingat ini adalah hari kelima kutukan itu, pasti Dominic pergi ke istananya untuk melihat kaumnya, sungguh bodoh bisanya aku lupa akan kutukan yang aku buat. Pasti banyak kekacauan disana, aku harus segera menyusul Dominic.
☁️☁️☁️
Dominic POV
Aku pergi menyusuri rimbanya hutan anaella meninggalkan istana awan itu, aku harus bergegas mengurus rakyatku. Ini hari terakhir harusnya kutukan itu berakhir setelah malam penyatuan itu.
Sesampainya di kerajaan masih tampak salju tebal menyelimuti kawasan itu, dingin ini sungguh menusuk tulang bahkan kerajaannya tak tampak ada kehidupan.
"Cihh... Gadis biadab aku lelah telah baik kepadanya mengapa kutukan ini belum juga hilang!! Bagaimana dengan rakyatku saat ini!!"
"Mulutmu busuk juga tuan" sela seorang gadis bertudung putih berjalan melewati Dominic.
"Oh sadar juga akhirnya!" Balasku sengit.
Tanpa ingin membuat keributan aku bergegas mengikuti Athalla yang berjalan mendahuluiku. Tak kusangka gadis bodoh itu mengingat ucapannya.
"Hormat kami yang mulia ratu, senang kau Sudi menginjakkan kakimu di istana kami" salam Grandhine dengan membungkukkan badannya di ikuti oleh Dave disampingnya.
"Dengan senang hati lady Grandhine dan lord Dave" balas Athalla ramah.
"Tampaknya semua semakin buruk tapi tidak masalah karena rakyatmu hanya tidur sementara sampai salju berhenti turun" ucap Athalla.
"Terimakasih engkau berkenan melindungi rakyat kami dari kematian yang mulia, maafkan kesalahan Dominic yang telah gegabah" permintaan maaf Dave tulus akan kesalahan yang diperbuat sang putra mahkota.
"Bukan masalah besar" balas Athalla.
Cihh.. perbincangan macam apa ini bahkan kekuatan gadis yang dianggap tiada tanding sudah hilang sebagian. Malas mendengar basa basi tiga makhluk imortal itu, aku pergi mengurus segala berkas disinggasanaku.
Arghh... Rasanya pusing memikirkan semua ini, apa aku terima kenyataan kalah oleh gadis kecil itu, tapi aku tak mencintainya dia mateku namun aku mencintai Clara gadis yang selalu bersamaku aku tak dapat menghindari Rein.
"My king!!!!!..." Teriakan melengking itu membuatku tak nyaman.
"Dominic!!.. aku rinduu kau.. sudahkah bersenang-senang sampai kau melupakan aku!!.." kesal Clara padaku.
Tanpa persetujuanku dia langsung duduk di pangkuanku dan dengan pelan mengelus rahangku. Seolah terpikat akan kenyamanan ini, entah mengapa berada disampingnya membuatku nyaman. Aku memejamkan mataku menikmati setiap sentuhan tangannya diwajahku, aku terbuai akan lembut usapannya. Hal itu yang selalu membuatnya jatuh pada dekapan Clara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lord Dominic Kingdom
Fantasy"Sssttt... ahhhh..." "arggghhh..." "Berhentilah!!!.." "Tak ada kata berhenti!!.." Yang belum cukup umur harap mundur😂awas nyesel loh udh dibilang yang belum cukup umur mundurrr Athalla Carl Lucyfi gadis belia berparas cantik nan menawan, mata...