_Athalla POV_
Badanku melemah seiring purnama yang tampak membulat sempurna.
Malam ini akan jadi saksi dimana seharusnya kekuatanku terbuka, aku mulai merasa sakit disekujur tubuhku. Lolongan seringala terdengar melengking di Utara kerajaan ini, bangsa wolf pasti akan mengalami heat dan malam ini seharusnya malam penyatuan mereka.Aku merasakan nyeri yang luar biasa tepat didada kiriku, ini sangat sakit.
"Arghhhh..." Teriakku memenuhi seisi istana.
Tidak ada yang berani mendekatiku termasuk kakakku, aku tak dapat mengendalikan kekuatanku. Aku tahu ini akan sangat berbahaya, aku memutuskan keluar istana.
Dengan tertatih menahan sakit ini aku pergi menuju hutan anaella, malam sebelumnya Arthur telah melarang seluruh bangsa immortal keluar rumah. Malam ini akan sangat mencekam bagi bangsa immortal tentu akan sangat berbahaya apabila mereka keluar.
Aku merasakan mataku memanas dan berubah warna menjadi merah menyala, sayap putihku mulai terbakar dan tergantikan oleh sayap besar berwarna hitam pekat.
Tidak!! Ini bukan diriku, aku tak dapat menahan gejolak emosi dalam dadaku, aku mengeluarkan segala kekuatanku meluluh lantahkan seisi hutan.
"Argghhhhhhhh...." Erangku menahan hawa panas menjalar dikepala ku, tanganku terkepal dan terangkat keatas.
DUARRRR....
Dentuman keras mengguncang seluruh tanah immortal, entah kekuatan apa yang akan aku dapatkan tetapi ini sangat menyakitkanku. Aku terus menghabisi segala yang ada dihadapanku, menciptakan gemuruh dengan langit yang terus mengeluarkan petirnya seolah tau akan kesakitan yang aku rasakan.
Seluruh hutan telah terbakar, namun aku yakin Arthur menjagaku di pinggiran hutan anaella.
"Arghhhh..." Pekikku tertahan merasa leherku sesak kusentuh leherku namun terasa panas oleh sesuatu yang melingkari leherku dan tiba tiba tanganku mengeluarkan api biru tanpa bisa aku kendalikan.
"Arrrghhhhh... Panass!!!!!..." Teriakku
Aku terus membabi buta, mengeluarkan seluruh kekuatan yang tak dapat aku kendalikan.
Bummmmm duarrrrrr!!!!!...
"Aarrghhhhh..."
"Sakitt!!!.. panassss!!!!!.." teriakku keras
Zaffkiel yang selalu menemaniku perang kali ini hancur lebur, sayap hitamku semakin memanjang dengan bulu-bulu yang tampak mengerikan, taringku mulai mencuat mataku memerah dan aku haus, aku ingin minum.
Mataku memandang jauh menangkap sesosok hitam berdiri di hadapanku, namun hilang dengan tiba-tiba.
"Argghhhh...." Teriakku kala tanganku merasa panas, kukuku memanjang berwarna hitam pekat. Makhluk macam apa aku ini?
Dummm... duarrrr....
Ctarrrtt... Duarrr...Tanah immortal semakin bergetar, purnama semakin menampakan rona merahnya, petir terus menyambar ke berbagai arah dan aku harap tidak ada satupun rakyatku yang terluka akibat kekuatanku.
"Arghhhh... Pedihhhh... " Pekiku merasakan mataku menggelap oleh cairan kental yang keluar di sudut mataku.
Malam yang panjang dengan penuh kesakitan, aku hanya membutuhkan Dominic saat ini namun aku tak ingin dibuat lemah oleh pria brengsek itu.
_Athalla POV end_
Pagi ini cuaca tampak membaik tak semencekam malam kemarin, namun Athalla tak kunjung balik ke istana.
Para penghuni dunia immortal merasa lega karena kekuatan sang ratu agung telah mereda, mereka mulai melakukan aktivitas seperti biasa.Mereka tidak terkejut dengan kejadian seperti kemarin malam karena memang sangat ratu agung kerap kali lepas kendali akan kekuatannya yang dahsyat, mereka sadar sang ratu agung memang keturunan dewa, wajar saja kekuatannya tak tertandingi berkat keramahan dan kebijaksanaan ratu Athalla rakyat immortal hidup dengan aman tanpa suatu yang mengancam keselamatannya.
Namun belakangan ini mereka dibuat waswas oleh serangan dari lord Dominic yang hendak menggulingkan takhta yang mulia agung Athalla. Banyak wanita dan anak-anak diculik sampai-sampai sang ratu turun tangan atas ulang dari lord Dominic.
"Dominic main gila!.. " Geram Arthur.
"Berani sekali bedebah itu main perempuan dibelakang Athalla!!.." Lanjut Arthur.
Ya.. Kali ini Arthur mendapatkan kabar bahwa Dominic main gila dengan banyak perempuan diluar sana, tanpa memperdulikan Athalla yang merasakan sakit luar biasa akibat masa heat tanpa Dominic.
Arthur terus mencoba mencari Dominic, ia memerintahkan tangan kanannya untuk pergi ke bangsa demon menjadi sang lord yang gila perempuan itu.
Namun tak ada hasil, Dominic tidak ada di singgasananya.
"Shitt... Kemana pria bodoh itu pergi"
_Dominic POV_
Aku merasakan silau menghalau mataku, aku mengerjap perlahan dengan cahaya yang terang menembus netraku.
"Sudah bangun tuan?.. "
"Hm" Balas ku singkat.
"Jangan terlalu memaksakan diri tubuhmu belum sepenuhnya pulih" Ucap Rein.
"Apa aku tidak sadar lama?.. " Tanya Dominic
" Hampir 2 minggu, dan kemarin malam adalah puncakmu kehilangan nyawa untung saja moon goddes masih memberimu kesempatan " Jawab Rein.
"Berapa lama aku akan pulih" Dominic
"Kau akan pulih setelah bertemu Athalla mungkin?.. " Balas Rein mengejek Dominic
"Shitt... Bedebah.. Aku tak menginginkan gadis sialan itu.. " Balas Dominic
"Bisakah melanjutkan rencana selanjutnya?.. " Tawar Rein dengan seringaian nya.
"Tentu" Balas Dominic singkat.
❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹
Heyyowwww back again with author😉
Pendek dulu baru yang panjang panjang buat pemanasan wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Lord Dominic Kingdom
Fantasia"Sssttt... ahhhh..." "arggghhh..." "Berhentilah!!!.." "Tak ada kata berhenti!!.." Yang belum cukup umur harap mundur😂awas nyesel loh udh dibilang yang belum cukup umur mundurrr Athalla Carl Lucyfi gadis belia berparas cantik nan menawan, mata...