"Bagaimana keadaan Athalla?.."
Suara Arthur memecah keheningan.
"Tuan puteri tetap tak sadarkan diri pangeran, entah apa yang terjadi hamba tidak tahu apa, hamba sudah semaksimal mungkin melakukan penyembuhan tetapi hasilnya nihil.." ucap sedih Rossi tabib kerajaan.
Seakan pertahanannya runtuh seketika, Arthur terkulai lemas kala ia lengah menjaga adiknya, adik satu satunya dan seorang yang paling berharga di hidupnya setelah orang tuanya tiada.
"Ma.. maafkan aku bunda, ayah.. a..aku telah gagal menjadi seorang kakak yang baik, bagaimana aku bisa membangunkan adikku? Ohh.. Dewi bulan tolonglah adikku, selamatkan adik kecilku.." tangis Arthur menyalahkan dirinya sendiri.
Arthur bangkit dengan amarahnya, sebelum ia pergi ia sempat mengelus puncak kepala adiknya dan memberikan ciuman sayang kepada Athalla yang tak kunjung sadarkan diri, dan pergi meninggalkan istana. Aura mencekam terasa pekat di kerajaan Lucifier bagaimana tidak seorang lord Arthur yang pergi dengan amarah karna sang adik tak kunjung bangun.
"Kali ini aku relakan nyawaku untuk adikku" tekad Arthur sudah bulat ia akan pergi untuk menemui Dewi Aghni dan dewa Zeus.
"Varold!.. jaga adikku selama aku pergi.." titah Arthur kepada tangan kanannya, Varold.
"Baik lord!.." jawab tegas Varold.
"Saya harap akan ada kabar baik yang lord Arthur bawa nanti.." batin Varold berharap.
_Dominic POV_
Dominic berjalan bersama Varold menuju ruang kesehatan, dengan perasaan yang sama sekali tak ia mengerti. Dsatu sisi ia merasa cemas, sedih dan khawatir akan keadaan gadis kecil yang telah menyerangnya, dan sisi lain ia senang karena musuhnya tak sadarkan diri sehingga kesempatan untuk mengambil kekuasaan kerajaan Lucifier semakin besar.
"Lord Dominic?... Lord!.. sudah sampai silahkan masuk.." panggil Varold.
"Hm.." Dominic tersadar atas fikirannya.
"Aneh!.." batin Varold.
Dominic dan Varold pun memasuki ruangan dan terlihat seorang gadis kecil yang terus memejamkan mata, hati Dominic seakan akan hancur dan runtuh rasanya ia tak rela gadis itu terbaring tak berdaya, ia ingin melihat mata gadis itu terus dan terus.. sakit!.. itu yang Dominic rasakan sekarang.
"Bagaimana keadaannya?.."
Tanya Dominic kepada tabib kerajaan."Tak ada yang tau penyebab tuan Puteri tak sadarkan diri lord.." jawab Rosi.
Mata Varold menatap Rossi, seakan paham akan tatapan Varold, Rossi kembali menatap Tuan Puteri Athalla
"Inikah yang lord Artha maksud dulu? Menjaga Puteri Athalla dari matenya? Oh moon goddes apalagi yang terjadi pada kerajaan Lucifier? Setelah kepergian lord Artha dan istrinya Anya, apakah tuan Puteri juga akan pergi?..." Batin Rossi sedih.
"Lord? Saya harap lord Dominic tidak lupa akan perkataan lord Arthur sebelum kepergiannya, dan saya harap anda tidak mengecewakan lord Arthur!.." peringatan Varold kepada Dominic.
Dominic tak lupa, tentu ia ingat dengan jelas, bagaimana Arthur memberikan kepercayaannya kepada Dominic untuk menjaga adiknya dan satu hal yang tak dapat ia percaya adalah dimana Arthur melupakan kejadian bahwa dirinya lah penyebab kematian orang tua Arthur dan Athalla? Sungguh Dominic bingung akan posisinya saat ini. Dan ucapan Arthur sungguh membuatnya sangat menyesal dengan apa yang telah ia lakukan selama ini.
_Flashback_
"Dominic!.." panggil Arthur.
Aura mencekam amat terasa ketika Arthur dan Dominic saling mengeluarkan aura permusuhan.
"Kau datang untuk membebaskan negerimu dari kutukan adikku, tapi jangan harap kutukan adikku dapat hilang selama ia tak sadarkan diri!.." jelas Arthur dan dengan helaan nafas ia menghilangkan aura pekat mencekamnya.
"Lupakan ambisimu untuk merebut kerajaan ku karena kerajaan ini memanglah hakmu, tak bisa dipungkiri kau adalah mate dari adikku Athalla Carl! Kau adalah kunci untuk adikku, tanpa cinta hatinya akan mengeras sekeras batu.. dia terlahir karena kutukan! Dewa Zeus dan Dewi Aghni adalah orang tua kandung dari Athalla.." jelas pankang Arthur.
Dominic terkejut akan penjelasan Arthur tetapi dengan cepat ia mengembalikan ekspresinya.
"Tugasmu hanya mengendalikan kekuatan Athalla, tanpamu dia akan menghancurkan kehidupan yang ada, dan Athalla tak akan pernah bisa untuk mati, jadi percuma saja kau berusaha mati Matian pun jika bukan karena cinta ia tak akan pernah mati!.." tegas Arthur.
"Maksudnya?.." bingung Dominic.
"Kau adalah kematian bagi adikku!.. dan hidupmu ada di tanganku!.. sekali kau menyakiti adikku maka akan ku pastikan nyawamu taruhannya!.." ancam Arthur.
"Jika nyawaku ada di tanganmu mengapa kau tak membunuhku di peperangan lalu dimana aku menghabisi kedua orang tua mu?.." sinis Dominic.
"Hahhahahaha... Kau hanyalah serangga kecil Dominic! Bagaimana bisa kau membunuh keturunan dewa? Kau ini sangat lugu atau? Kau yang bodoh? Tak mungkin seorang Artha dan Anya yang merupakan tangan kaki seorang dewa dapat dibunuh dengan sebuah peperangan?.." tawa Arthur dengan meremehkan Dominic.
"Shit!.. kau!!.." amarah Dominic menguar setelah mendengar apa yang Arthur jelaskan.
Dengan sekali jentikan Dominic tak dapat bergerak, jelas itu ulah dari Arthur.
"Lupakan ambisimu dan bahagiakan adikku maka apa yang kau inginkan akan kau dapatkan! Jika sebaliknya maka kau yang akan mendapatkan kesialan seumur hidupmu! Jangan lupakan kau adalah seorang lord dari kaum vampir kau mempunyai rakyat disana, dan apa kau lupa? Negerimu telah dikutuk jika dalam 5 hari adikku belum sadarkan diri maka rakyat dan negerimu akan mati dan tak akan ada kehidupan sama sekali!.." ancam Arthur.
"Aku mendukungmu untuk berubah dan bahagialah bersama adikku!.." ucap Arthur dengan menepuk pundak Dominic dan pergi meninggalkan Dominic dengan kebisuannya.
Hai...hai..hai...
Maaf nih baru update wkwkwk🤭
Gada yang komen nih🥺kasih masukan ayo biar makin rajin up wkwkwk
Happy reading 😚😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Lord Dominic Kingdom
Fantasi"Sssttt... ahhhh..." "arggghhh..." "Berhentilah!!!.." "Tak ada kata berhenti!!.." Yang belum cukup umur harap mundur😂awas nyesel loh udh dibilang yang belum cukup umur mundurrr Athalla Carl Lucyfi gadis belia berparas cantik nan menawan, mata...