CHAPTER 10 || I am Not Perfect

10 3 0
                                    

Warning!
Ada scene kekerasan. Bagi kalian, yang di bawah umur, lebih baik skip!
Tapi, kalau tetap memaksakan membaca, perlu diingat, scene di sini tidak perlu ditiru. Okey?

“Ndra, ada apa sih?” tanya Amanda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Ndra, ada apa sih?” tanya Amanda

“Itu ada lomba modelling.” Sandra tidak sengaja menyenggol sikut Amanda.

“Ihs, jadi rusakkan alis gue.”

Sandra hanya cengingisan. Tiba-tiba Shanin datang dengan memegang brosur di tangan kanannya. Dia memberikan brosur itu kepada Amanda.

“Lu harus ikut.”

“Gue belum perawatan lagi,” jawab Amanda.

“Amanda, baca ini. Masih ada waktu lumayan lama. Itu juga lombanya bulan April.”

Amanda menepuk pundak Shanin. Dia mengatakan kalau Shanin tumben pintar. Biasanya, dia tolol minta ampun.

Aku dan Aisha berjalan melewati tatapan sinis dari geng bebas. Aku mengambil brosur itu. Aku membacanya dengan teliti. Aku ingin sekali bisa mengikuti acara itu. Tapi, tubuhku tidak sempurna.

“Kamu mau ikutan?”

“Iya, tapi aku kan ga cantik juga.”

Aisha tidak membalas perkataanku. Justru dia menarikku untuk kembali ke kelas. Aku berusaha keras untuk menghilangkan keinginanku itu.
Hari ini, kami dipulangkan pukul 11.30 WIB. Dikarenakan ada anggota keluarga dari salah satu guru yang meninggal dunia. Aisha mengajakku ke sebuah taman yang tidak jauh dari sekolah.

Aku berdiri dan memetik bunga berwarna merah muda. Aisha duduk di bangku taman. Tiba-tiba ada seseorang yang menabrakku. Dia menatapku dalam sulit diartikan. Aku menunduk dan meminta maaf dengan kalimat yang terbata-bata.
Aku salah karena berdiri di depan pintu taman.

“Lu murid baru di SMK Budi Mulia, kan?”

“I-iya.”

“Maaf, udah nabrak. Soalnya aku terburu-buru.” Dia berjalan meninggalkanku.

Aku menghampiri Aisha yang masih duduk di bangku taman dengan memainkan ponselnya. Aku duduk di sebelahnya. Sesekali melihat apa yang dia buka di ponselnya sehingga tidak menyadari kehadiranku.

“AISHA...!” Aku menepuk bahunya.

“Eh, maaf. Aya, kamu pernah insecure?” Dia berbalik badan menghadapku.

“Ehm, iya. Aku rasa Allah itu ga adil. Kamu aja sempurna kenapa aku tidak?”

“Sempurna? Aya, semua makhluk hidup itu tidak ada yang sempurna. Kesempurnaan itu milik Allah. Di sini, kamu hanya perlu untuk mencintai diri kamu sendiri.”

“APA YANG HARUS AKU CINTAI? GA ADA AISHA!?”

“Ada. Kamu itu cuma belum menemukan jati dirimu. Gini, aku akan bantu kamu biar bisa ikut kontes modeling itu.”

I am Not Perfect [ UPDATE SETIAP HARI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang