I am Not Perfect [ UPDATE SETIAP HARI ]

CHAPTER 3 || I am Not Perfect

Holla Guys, selamat datang kembali bersama Ayana di I am Not Perfect. Jangan lupa buat vote, komen, and share.
Enjoy🍒

Ibu ke depan menemui tamunya. Aku pun bergegas pergi ke kamar untuk mengganti seragamku. Aku membuka laptop berwarna putih itu, bermain-main di sana. Mulai membuka facebook, instagram, dan lainnya. Lama-lama aku merasa bosan juga berselancar di dalamnya.

Bagaimana tidak bosan? Jika aku saja tidak memiliki teman. Sebelum aku mematikan laptopku, ada notifikasi masuk yang berasal dari instagram.

Ayn_nrslk

Disukai oleh Dvd.rk dan 3 lainnya.

Gna.ik Mbaknya yang sekolah di SMK Bumi Harapan bukan?

Yogiprst_ Gna.ik hooh. Si ulet buluk wqwq

Yurika_ Yogiprst benerr banget. Ulet buluk ngapain si punya akun sosmed wkwkwk mau nyari bully-an(?)

Aku membiarkan komentar dari mereka. Rasanya, hidupku memang bukan untuk bersosial melainkan untuk dijadikan bahan cacian mereka.

Apa sih yang salah dari diriku? Tidak di sekolah, tidak di sosial media, mereka selalu menghinaku. Padahal, aku kan sama dengan mereka(?)

“Ayana, bantu ibu, Nak!” teriak ibu dari dapur.

Aku bergegas ke dapur menemuinya. Beliau memintaku untuk membantu memasak. Memang, sekarang telah menunjukkan pukul 17.30 WIB.

Ternyata, aku menghabiskan waktu selama tiga jam hanya untuk berselancar dunia maya dan membaca komentar dari orang yang tidak memiliki moral.

“Aw,” rintihku ketika pisau itu bukan memotong wortel, malah mengenai jari telunjukku.

“Aya, kamu melamun?”

“Enggak, kok.” Bertatapan dengan ibu.

Ibuku melanjutkan mencuci brokoli, sawi, dan kubis. Aku mengguyur jariku di bawah air kran. Membersihkan darah yang keluar, kemudian mengobatinya dengan obat merah di ruang tamu.

“Ya kenapa kamu?” tanya kakakku.

“Kena pisau tadi.”

Aku berjalan menuju dapur setelah mengembalikan kotak obat ke tempat semula. Kak Tika melihatku berlalu meninggalkannya.

“Dasar, anak tidak tahu sopan santun.”