04. Obey Me

281 15 1
                                    

Moonbi mengangkat kucing yang baru saja ia adopsi karena merasakan celananya basah. "Ya Tuhan. Lolly pipis, Chan," adunya kemudian menoleh kepada Haechan yang tengah menyetir.

"Serius?" Haechan sedikit panik. Ia segera menepikan mobilnya. "Banyak?"

Moonbi mengangguk. Irisnya beralih kepada kucing kecil berwarna abu-abu itu. "Lolly, kamu kalau pipis harusnya bilang-bilang."

"Kucing mana bisa ngomong, anjing," cibir Haechan, "Lagian lo bukannya taro Lolly di kandang, udah tau kita masih di jalan. Liat tuh Goofy anteng di kandang."

"Ck, namanya juga gemes, Chan!" Moonbi mengangkat Lolly ke depan wajahnya. Ia menghela napas. "Mana bisa gue marah kalau bentukannya lucu begini."

"Mampir ke mal bentar deh. Ah, bikin repot aja lo," ucap Haechan.

Moonbi mengerucutkan bibir. Ia memilih diam dan mengelus bulu kucing barunya.

"Bercanda, Biya," ucap Haechan tak enak, "Jangan marah, ya."

Haechan kembali melajukan mobil dengan tangan kanannya. Tangan kirinya ia gunakan untuk mengelus surai gadis itu.

Mereka berdua baru saja pulang dari taman bermain. Namun, sebelum pulang, Haechan mengajaknya untuk mampir ke toko hewan. Pria itu memang menginginkan seekor anjing untuk menemaninya di rumah, tetapi gadis itu malah mengadopsi seekor anak kucing yang ia beri nama Lolly. Alasannya tak lain adalah karena lucu dan gemas.

Langit merubah warnanya menjadi jingga seiring berjalannya waktu. Setengah jam kemudian, mobil hitam itu terparkir sempurna di area basement salah satu mal besar di Jakarta.

"Lo tunggu sini aja, ya," ujarnya seraya memakai masker, "Nanti lo masuk ke malnya abis gue selesai beliin lo baju, sekalian bersihin paha lo yang kena pipis Lolly."

Moonbi mengangguk paham. "Thanks, Chan. Entar duitnya gue ganti."

"Yaelah, kayak sama siapa aja lo," ucap Haechan lalu beranjak pergi.

* * *

Moonbi berjalan masuk ke dalam rumah dengan Lolly di pelukannya. Ia mendapati Jaemin yang sedang duduk di ruang keluarga, sibuk menatap fokus layar laptopnya. Manik biru laut itu sempat bertemu dengan manik hazel Jaemin sebelum akhirnya Moonbi membuang muka terlebih dahulu.

Haechan mengekor dari belakang Moonbi dengan Goofy di pelukan. Beberapa asisten rumah tangga menyusul dengan membawa kandang, pasir, serta makanan milik Lolly.

"Sarang!" panggil Moonbi antusias.

Anjing berwarna putih itu lantas berlari mendekat. Ia hendak memeluk sang majikan tetapi setelah melihat makhluk asing di pelukan Moonbi, anjing putih itu menyisakan jarak beberapa senti meter.

"Jangan takut, Sarang. Sini kenalan." Moonbi berjalan mendekati Sarang lalu berjongkok. "Ini temen baru kamu, namanya Lolly."

Sarang sontak menggonggong tatkala Moonbi menunjukkan Lolly di hadapannya. Tak beda jauh dengan Sarang, Lolly juga tampak takut melihat teman barunya itu.

"Lolly, hei." Moonbi terkekeh seraya menarik Lolly yang bersembunyi di balik lengannya. "Jangan takut, hm? Sarang baik kok."

"Sabar kali, Biy. Masih takut itu mereka," ujar Haechan.

"Tau," balas Moonbi ketus. Ia kemudian berdiri, menatap Haechan yang tengah menggendong anjingnya.

"Ajak kenalan tuh si Goofy. Kayaknya lebih gampang deketin mereka deh, soalnya mereka kan sama-sama anjing." Moonbi menahan tawanya yang hampir menyembur. "Sama kayak majikannya."

Step Brother | Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang