Bunyi petikan gitar dan bass memekak di telinga. Belum lagi pukulan drum yang memiliki volume lebih besar dibanding kedua alat petik itu. Moonbi biasanya memakai earphone dan bermain ponsel seraya menunggu Haechan latihan band. Namun, kali ini, Moonbi hanya melamun dengan mata yang menatap dinding kosong.
Otaknya terus mengulang kejadian tadi pagi. Aneh. Ia pun bingung dengan dirinya sendiri, kenapa ia terus memikirkannya? Namun, di sisi lain, Moonbi merasa Jaemin sedikit lancang padanya. Gadis itu juga kesal kenapa jantungnya berdetak kencang dan malah mengagumi pria bernotabene kakak tirinya itu.
Hari ini ia berangkat dengan Jaemin untuk kedua kalinya. Selama di mobil, Moonbi sama sekali tak berniat untuk membuka suara. Otaknya masih kalut. Berbanding terbalik dengan Jaemin yang terlihat biasa saja, seakan kalimat yang ia lontarkan bukanlah hal yang besar.
"Biya."
"Biya, woi!"
Kesal karena tak dijawab, Haechan lantas memukul drumnya keras-keras, membuat gadis bermarga Choi itu tersentak.
"Anjing!" ucapnya refleks. Jemarinya bergerak menuju atas dada kiri dan meremas bajunya pelan. Ia sedikit meringkuk karena jantungnya yang berdegup kencang.
Haechan yang melihat Moonbi seperti itu lekas beranjak dan mendekati gadis itu. "Eh, sori, kaget banget, ya?" Ia menarik tubuh Moonbi agar kembali tegap. "Biya, maaf."
"Sialan lo!" Moonbi menarik rambut pria itu. "Kaget, tau!"
"Aduh! Iya, ya ampun. Maaf, Biy. Lagian lo ngelamun mulu hari ini," ujarnya seraya menarik jemari Moonbi agar menyingkir dari rambutnya.
"Gue kadang bingung sama lo berdua," sahut Jeno yang tengah berdiri di depan drum sembari memainkan bass. "Lo berdua sahabatan tapi kayak pacaran, anjing. Apa jangan-jangan lo berdua pacaran di belakang kita-kita?"
Renjun mengangguk setuju. Ia melepas tali gitar kemudian merenggangkan pundaknya yang sedikit pegal. "Gue sama Haewon aja kalau dibandingin sama lo berdua masih romantisan lo berdua anjir. Kalah gue, padahal gue yang pacaran."
"Apaan sih? Wajar kali sahabatan kayak begini. Lagian gue sama Haechan 'kan udah sahabatan dari kecil," bela Moonbi.
"Wajar dari mana," cibir Jeno, "Wajar jadi pacar iya."
Moonbi memutar bola mata. "Lo berdua jangan buat spekulasi yang aneh-aneh, ya. Haechan aja lagi PDKT sama Chia anak FKG."
"Wait, what? Serius lo, Chan?" tanya Jeno kaget.
Haechan mengangguk. Ia berjalan menuju drum. "Iya. Baru mulai sih, belum yang gimana-gimana."
"Anjrit!" pekik Renjun, "Gila kalau lo bisa dapetin si Chia. Cakep banget tuh cewek, badannya bagus juga."
"Lo kalau bisa dapetin Chia kacau sih, Chan. Susah banget dapetin Chia. Dia aja gak mau sama gue," ujar Jeno.
"Apalagi sama lo, iya gak, Jen?" goda Moonbi.
"Biy, gue lempar, ya," ujar Haechan seraya mengangkat stik drumnya.
Moonbi tertawa. "Lempar aja kalau berani."
"Gue udah jarang ngeliat Bang Doyoung mampir ke sini," ucap Jeno kemudian memetik bassnya. Ia memainkan intro dari Arctic Monkey yang berjudul Do I Know You.
"Lagu langganan dia nih," lanjutnya.
"Vibes lagunya bad boy banget," ujar Renjun yang dibalas anggukan oleh Moonbi.
"Tapi untungnya mas mantan gak bad boy, ya, Biy?" Haechan mengerlingkan mata genit.
"Gak bad boy tapi berengsek, anjing," jawab Moonbi. Raut wajahnya seketika berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brother | Na Jaemin
Fanfiction"I wish you are not my step brother, Jaemin." "Let's break the rules then." June 2O21 by knyfolklore.