"senyum dengan air mata, sedih bukan tak bahagia. jangan bertanya, anggap ini air mata bahagia"
🦀🦀
*tok.. tok..
"Assalamualaikum.."
Diperkira pukul tiga Minggu sore, ada dentuman suara pintu dikala libur bekerja. Suara panggilan, dentuman serta salam yang terdengar begitu khas dan hangat bagi si pemilik rumah. Bak sapaan yang biasa ia dengar berjuta-juta kali lama nya yang secara tiba-tiba menyapa kembali.
"Waalaikumusalam" sahut nya sembari membuka pintu "Al.. li?" Gadis itu mematung melihat siapa yang ada di balik pintu nya
"Hai vin.." sapa nya canggung
"E..eh hai" gugup nya "ma..masuk al"
"Gak usah, vin"
Vina yang lagi kelimpungan berusaha melebarkan pintu rumah nya terbuka karena kedatangan Ali tiba-tiba terdiam, dan pasrah menatap manik mata Ali.
"Ini.." sebuah undangan berwarna ungu muda Ali sodorkan dengan senyum tipis nya kepada Vina
Namun Vina, ia sedikit terpaku dan terdiam menghela napas nya susah payah. Di hadapan nya kini ada sahabat sekaligus mantan kekasih nya yang tiba-tiba datang membawa securah undangan pernikahan yang juga, dengan sahabatnya pula.
Vina menghela napas nya sekali lagi, "wah apa ini" dengan suara nya seikhlas dan seceria mungkin.
"5 hari lagi ada fitting baju, dateng ya nanti gue atau aya shareloct. Bisa kan?"
"Oh oke.." angguk nya yakin "kam.. eh, lo sendiri?"
"Enggak, ada Ralya di mobil" vina menjelajah mata nya keluar rumah dan benar saja Ralya ada di mobil
"Kenapa al?"
"Kata nya ngasih waktu buat kita berdua" jawab Ali melemah
"Hah? Kenapa? Sekarang kan udah lo dan dia, kita udah gak ada lagi kan al sejak lama?"
"Ya gue juga gak ngerti, vin.."
Vina lagi-lagi menghela napas nya, mencoba menenangkan dirinya dan berjalan ke dapur. Meninggalkan Ali yang masih berdiri disana.
Vina ke lemari pendingin, mengambil sebuah dessert box yang ia tahu itu adalah makanan kesukaan Ralya. Meski tidak banyak bicara dan seakan tidak peduli, tapi Vina selalu hafal apa yang menjadi gemar oleh sahabat-sahabatnya.
"Al.. gue ke si aya ya"
Belum sempat Ali mengiyakan permintaan nya, Vina sudah duluan berjalan menuju mobil Ali yang terparkir tepat di depan rumah nya. Bersama dessert box yang dibawa, ia mengetuk kaca mobil.
"Ay.. ay.." Ralya yang sedang asik ber-selfie ria terkejut dan menurunkan kaca mobil disampingnya "ay, gue ada surprise buat lo"
"Apa? Apa? Cepetan apa" rengek nya tak sabaran "by the way selfie dulu dong bareng public figure"
Vina pun terpaksa berpose agar tidak membuat rengekan Ralya semakin bertambah episode akibat tingkah ajaib nya ini.
"Lo masih aja ya gila nya, si Putri yang beneran aja ga kayak lo Ralya!"
"Ya si Putri mah masih junior gue" mereka berdua pun tertawa akibat penuturan Ralya. Bagi mereka menistakan sahabat adalah pilihan paling mantap, sedangkan Ali yang melihat dari sisi lain pun hanya bisa menggeleng geleng kepala
"Mana surprise buat gue?" Tagih Ralya lagi
"Dessert booooooox, sesuai kesukaan lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
SENTIMENTAL
Teen FictionSebuah kisah yang terinspirasi dari album berjudul Sentimental dari Juicy Luicy band.