Tak Terbaca

15 2 2
                                    

"berjalan ku terima kenyataan, kau yang tak sayang"

🐱🐱

"Nan..?"

"Loh?.. Ndres?"

Mereka berdua terkejut, tidak menyangka akan bertemu di tempat kopi malam ini.

"Lo ngapain ndres?"

"Gue?.. gue mau ketemu sama Clodiya disini"

"Loh? Ada Clo juga? Mana dia?"

"Masih di jalan. Gue sekalian juga mau ngungkapin perasaan gue, Nan"

"Ha.." Nanda terdiam mendengar keseriusan Andres mengatakan itu. "Oh ok, goodluck ya boy!"

Nanda menepuk bahu Andres pelan, membagi sedikit semangat untuk sahabat nya ini.

"Thanks Nan" ia tersenyum yakin kepada Nanda "oiya, lo sendiri? Apa mau gue anter dulu?"

"Oh enggak, gue gak sendiri, nih gue udah mau pulang"

"Oh gak sendiri.. sama siapa?"

"Eh ndres, gue udah ditungguin. Gue duluan ya"

"Ok"

"Kalo ada apa apa, telfon gue aja!" Ingat nya saat berjalan keluar dari tempat itu.

Andres pun beralih mencari meja untuk nya dan Clodiya, sambil menunggu gadis yang hari ini akan segera ia minta hati nya. Dan untuk itu, Andres benar-benar sudah tidak sabar.

Dari jauh ia sudah melihat kedatangan Clodiya di tempat itu. Andres melambai dan Clodiya menangkap lambaian itu. Dengan senyum senang ia mendekat dan segera duduk di kursi berhadapan dengan Andres.

"Ndres! Ada yang mau gue ceritain ke lo" tutur nya sangat bersemangat sekali

"Oh ya? Gue juga ada yang mau gue bilang ke lo, Clo" jawab nya tak kalah bersemangat "tapi by the way, lo gak mau mesen dulu? Biar sambil makan aja obrolin nya"

"Oiya"

Sesudah Clodiya memesan, ia kembali menatap Andres. Seperti kebahagiaan yang tidak ada habis ia segera ingin menumpah kebahagiaan itu kepada pria yang ada di depan nya saat ini. Ia menggenggam tangan Andres.

"Ndress.." katanya sambil lebih erat genggaman nya, membuat jantung Andres semakin tidak aman karena berdetak mengiringi kecepatan cahaya matahari.

"Yaah.." Jawab Andres ikut semangat dari energi yang Clodiya pancarkan

"GUE UDAH JADIAN SAMA IRZAAA" senyum nya merekah sangat amat bahagia "dia juga ngasih gue kalung ini, bagus bangett gak sih"

Whusss!

Andres bak dijatuhkan dari atas tebing tertinggi menuju lautan samudera luas, dan dibiarkan tenggelam disana. Jantung nya sepertinya berhenti berdetak. Napas nya tiba-tiba menjadi sangat amat sesak. Ia benar-benar terdiam di kebisingan ini, ia tidak tahu harus merespon bagagimana kebahagiaan gadis yang ia cintai itu kali ini. Ia menelan saliva nya sangat susah payah.

SENTIMENTALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang