Epilog

10 0 0
                                    

Di jendela kamar yang mengarah ke taman pekarangan rumah, nan dihiasi pemandangan jalanan komplek yang sebagaimananya pagi menghiasi. Dengan segelas coklat di tangan yang tenang semua dipandangi. Semua disyukuri.

Semua kisah tadi malam yang diingat kembali sungguh merenggut keindahan hidup hari ini. Betapa begitu riangnya menjadi anak SMA yang bebas, betapa begitu berisiknya menjadi mahasiswa yang sulit, dan betapa rindunya kembali ke masa-masa yang aneh itu. Ternyata sudah begitu jauh saat itu. Ia sangat merindukan waktu itu.

Apa kabar ya kawan-kawannya dulu? Hidup benar-benar berubah sebagaimana berusahanya kita tetap bersama, karena jika menikah kepentingan itu pasti bergeser menjadi kepentingan pribadi. Sedih sekali merindu hal yang sudah lewat dan sulit kembali.

"Kenapa?"

Ia berbalik arah dan tersenyum.

"Pengen balik SMA"

Lalu dipeluknya wanita itu dengan tenang.

"Yuk coba ajak ngumpul, mereka juga pasti pengen balik SMA kayak kamu" dengan senyum paling tulus di dunia.

({})

Seberapa pelik kau kesal dan benci dengan apa yang ada di orang yang lama denganmu, tapi mereka akan selalu hidup dengan rindu yang menyertaimu. Selalu genggam sebal yang kau punya, karena ia yang paling kau senyumi nanti.

({})

Cerita ini dibuat khusus untuk teman-teman ku PRDB.
Untuk Adil, Fandi, Shindi, Farid, Jihan, Razi, Caca dan Wisa.
Segala bentuk ketakutan suatu saat jika kita sulit bersama dan jika aku hanya mati ditelan rindu.

Maka permintaanku, tolong jaga agar kita selalu mudah untuk terus bertemu.
Sehat selalu dan semoga sukses.
Aku selalu tidak sabar menunggu hal baik dari kalian,

Lov ur favorite enemy, Taya:)

SENTIMENTALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang