haloo msh pantengin cerita ini? woahh keren
Setelah pertengkaran mini itu selesai tanpa rasa kasihan seira menarik lengan jeora membawa nya keluar "pergi dari sini!!" teriak seira sambal melempar tas ransel milik jeora
"buna jangan" renjun mencegah sang bunda agar tidak mengusir adik perempuan nya itu
"kalian berdua hanya beban, kalian berdua jangan harap bisa menginjak kan kaki disini PERGI!!" bentak seira menyeret tubuh mungil renjun agar keluar dari rumah
*brukk
pintu dibanting oleh seira, mengunci nya agar mereka berdua tidak bisa memasuki rumah, salah satu cara adalah meminta tolong kpd zeyu, renjun bingung apa yang harus dia lakukan
ia pun menelpon sahabat nya
in call
"zey.. maaf ganggu kamu" -renjun
"ha? ganggu apaan dah"-zeyu
"bisa minta tolong? gw dh bingung mo kemana"- renjun
"lu knp? shareloc gw jemput lu" -zeyu
"oke, bentar"-renjun
renjun mengakhiri telfon itu lalu mengirim lokasi nya sekarang, hari ini dia beruntung mungkin hanya hari ini yaa mau bagaimana lagi tuhan menuliskan jalan hidup nya bukan dia sendiri, mau tidak mau renjun harus menerimanya ini sdh menjadi takdir
"dek, sementara kita kerumah temen abang dulu ya" kata renjun sambil menatap jeora yang tengah memainkan tas nya, tak lama sebuah mobil mewah parkir didepan rumah nya
"renn.." zeyu melambaikan tangan nya sambil tersenyum
zeyu berlari menghampiri renjun yang berada di depan gerbang dengan senyum yang tak pernah luntur, ia tatap wajah sang sahabat yang terlihat tidak baik baik saja
"yuk ikut gw adek lu jga ajak" ucap zeyu lalu menggandeng tangan renjun membawa nya ke mobil, mobil mewah dengan nuansa elegan terlihat sangat berkelas
"lu yakin ni mobil lu zey?" tanya renjun heran
"bukan ren ni mobil orang nyuri di spbu tadi" jawab zeyu dengan muka julid nya
______________________
perjalanan cukup jauh entah zeyu mengajak mereka berdua kemana yang jelas itu sangat jauh mungkin di dekat pantai pemandangan indah membuat suasana menjadi tenang dan damai
"ren lu emang ada masalah apa?" tanya zeyu penasaran sambil mengguncang pelan tubuh renjun, ia terlalu asik melamun
"ehh gini zey . ." renjun mencerita kan semua yang pernah ia alami menurut nya zeyu adalah pendengar terbaik renjun yakin bahwa zeyu bisa menjadi tempat nya bersandar tempat nya berbagi cerita dan dia berharap zeyu selalu ada disamping nya menemani nya disaat sedih dan senang
"ren sabar ya. . gw yakin lu bakal bahagia jauh lebih bahagia dari pada gw, satu hal lagi jangan pernah benci sama bunda lu ya" kata zeyu berusaha menghibur sang sahabat yang tampak ingin menangis
"kalo mau nangis, nangis aja jangan ditahan" tambah zeyu dengan senyuman tulus yang terukir jelas dibibir merah nya
renjun yak ingin menangis ia tak mau terlihat lemah berusaha mati mati menahan sesak didada nya dan mencegah bendungan itu hancur
"makasih zey, gw bersyukur punya lu padahal baru kenal lu udh baik banget sama gw, maaf ga bisa balas kebaikan lu" ucap renjun
"itu lah gunanya temen" balas zeyu terkekeh
tak terasa mereka sdh sampai ke tujuan
sebuah villa mewah milik orang tua zeyu yang berada di dekat pantai, dengan pemandangan yang luar biasa dan suara indah nya ombak pantai
KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan Luka (rest)
Fanfiction𓍼 🎀 𖥵 ‹ don't copy 𖥔 ׅ۬ sekarang aku paham betapa penting nya kehidupan. - rendi anendra askara "dikehidupan selanjutnya rendi mau jadi anak bunda lagi ya" genre angst status : on going