turns out not a child of hope

30 11 3
                                    

Next kaka

Ia lempar semua berkas berkas itu didepan renjun

"Kau bukan anak ku, kau hanya anak adopsi jadi jangan panggil aku bunda lagi, sadar diri saja kau bukan anak yang diharapkan, semenjak kau datang ke kehidupan kami semua nya hancur seharusnya aku tidak mengadopsi mu aku benar benar kesal sekarang"

kata seira sambil menunjuk berkas berkas adopsi

Yang tertulis jelas bernama

RENJUN ANENDRA ASKARA

PANTI ASUHAN BINTANG SENJA

Ternyata benar selama ini dia adalah anak adopsi bukan anak yang diharapkan . .

"Kenapa bunda ga bilang dari awal?" Tanya renjun sambil terisak

"Karena aku ingin menghacurkan mu" singkat nya

Sungguh ini pengkhianatan yang sangat menyakitkan, orang yang paling ia sayangi sudah menghancurkan hidup nya

Pengkhianatan macam apa ini?!

apa salah malaikat kecil ini? Sehingga kau menyakiti nya bahkan berniat menghancurkan nya

"Sekarang aku tidak mau tau tentang hidup mu ingat aku bukan siapa siapa lagi dan saya harap kamu mengerti"

Katanya sambil menarik paksa renjun keluar dari kamar nya

"maaf bunda, akhh sakitt"

"jika kau mengucapkan kata itu lagi kau akan berakhir di gudang atau ditangan ku langsung" ancam seira sambil terus menarik surai hitam putra nya

Rintihan yang sangat menyakitkan itu tak lagi didengar oleh seira sekeras apapun renjun mencoba ia tetap tidak peduli

"Bunda maaf . ."

Satu tamparan mendarat di pipi renjun, sontak ia terkejut pipi nya mulai memerah karena tamparan dari seira

"bundaa jangan . ." Jeora berlari memeluk renjun

Berusaha melindungi sang kakak dari amarah bunda nya

"pukul jeora aja jangan abang"

"Diam atau kau akan bernasib sama dengan anak sialan itu" teriak seira

Jeora menangis tersedu sedu sambil memeluk sang kaka, berusaha sebisa nya untuk melindungi renjun

Meski mustahil

"ku peringat kan sekali lagi kau bukan anak ku"

Lagi lagi renjun hanya tersenyum, menatap tulus dengan senyuman manis nya walaupun sebenarnya hati nya hancur

Bukan hancur lagi tapi remuk . .

"Jeora kamu sebaiknya pergi" kata renjun sambil mengusap lembut kepala adik kesayangannya

" Gak mau" bantah jeora

"Sudah lah sebaiknya saya pergi daru sini" seira pergi angkat kaki dari rumah itu

Menaiki mobil nya dan beranjak pergi, menyisakan mereka berdua

"Jeora udah jangan nangis, abang ga papa mending sekarang kita ke kamar, bunda mungkin lagi capek"

Bujuk renjun

"Abang maafin jeora"

"Jeora ga salah" jawab nya

Lalu menuntun adik nya ke kamar sambil menahan rasa sakit di kepala nya

"Jeora tunggu sini ya, di kamar aja" kata renjun

Coretan Luka (rest)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang