14 • pemakaman

4 2 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••


Setelah Zetha sampai di teras rumah, ia langsung membuka pintu sekaligus disambut oleh keluarga nya di ruang tamu.

"Akhirnya anak gadis ibu pulang,"

"Anak ayah." sahut Ayah.

"Ibu, titik."

"Ayah kasih koma,"

"Ngga bisa dong."

"Bisa, apa sih yang gabisa buat ibu,"

Mendengar itu, Zetha dan Aqila hanya menggeleng sembari terkekeh geli melihat perdebatan kecil antara ibu dan ayah.

"Mau dong boneka nya." pinta Aqila.

"Tapi ini dari Bima buat aku," gumam Zetha

Aqila langsung membulatkan mata nya ketika mendengar kalimat 'Bima'. Ia langsung teringat kejadian tadi siang yang menimpa mata nya.

"Masa ya Bu, tadi siang kaka-"

Detik itu juga Zetha langsung menutup mulut Aqila kuat-kuat, lalu ia membawa Aqila untuk menjauh dari ibu dan ayah.

"Ibu, kita ke kamar dulu yaa!"

Ibu dan ayah hanya mengangguk dengan sedikit heran melihat tingkah anak-anaknya itu.

Zetha membawa Aqila ke kamar, disana ia menyuap Aqila dengan sebuah boneka supaya tidak keceplosan lagi tentang tadi siang.

"Nyuap ni ceritanya?" gumam Aqila sembari menerima boneka kuda poni milik Zetha.

"Iya, aku gamau ibu tau terus malah jadi panjang urusan nya. Awas aja ya kamu, kalo bilang ke ibu ayah." Ujar Zetha dengan nada rendah sembari menahan air mata nya.

Melihat itu lantas Aqila beranjak dari duduk nya lalu mengusap punggung Zetha dari belakang.

"Maaf kak aku ga sengaja. jangan nangis dong, lagian tadi kan omongan aku juga keburu ditahan sama kakak hehehe.."

Zetha mengangguk sembari memutar tubuh nya kearah Aqila. Kini Aqila tertawa melihat wajah sembab milik Kakak nya itu.

"Kita baikan ya,?" Bujuk Aqila

"Iya Aqila."

"Oiya, makasih ya kak boneka nya! Berkat keceplosan boneka kuda poni ini jadi milik aku hahaha."

Kembaran Misterius [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang