9 • tentang bima

4 1 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Matahari telah tenggelam, menyisakan sunyi diantara Bima dan Zetha.

"Sejak kapan kamu punya kembaran?"

"Sejak lahir." jawab enteng Bima.

"ih, jelasin dulu yang bener" pinta Zetha.

Bima terkekeh melihat Zetha, lalu ia menarik nafasnya dalam-dalam sembari menyusun kata-kata yang akan ia jelaskan kepada Zetha.

"Abian itu saudara kembar aku, dia baru-baru ini pindah sekolah ke sekolah kita. Kemarin itu dia dikirim mama ke kampung halaman, biar jadi anak yang baik. Tapi nihil, sifat Abian yang nakal sekaligus bandel itu gapernah ilang dari diri Abian. Mama Papa udah berusaha semaksimal mungkin buat ngerubah sifat brandal nya Abian, tapi Abian tetep gabisa rubah itu semua dengan alasan karna jauh dari aku." Ujar Bima.

"Dulu, Abian itu anak paling disayang sama Mama Papa. Malah mereka jauh lebih sayang Abian daripada Aku sama Shaka. Tapi semenjak aku kecelakaan yang bikin aku koma 3 bulan, Mama Papa mulai kasih perhatian mereka ke aku sepenuhnya. Shaka ga masalah sama perhatian Mama dan Papa. walaupun Shaka anak paling kecil, tapi dia gapernah peduli Mama dan Papa lebih sayang ke aku, dia, atau Abian."

Zetha mengangguk faham sembari melihat wajah Bima yang kini sedang menatap Bulan purnama.

"Dari situlah Abian mulai benci sama aku. Padahal apa salahnya Mama Papa kasih perhatian mereka ke aku sepenuhnya untuk sementara waktu. toh itu juga waktu aku masih koma. setelah aku sembuh perhatian mereka beralih ke Abian lagi. Tapi gatau kenapa keliatannya Abian benci banget sama aku sejak Mama Papa kasih perhatian lebih ke aku. Alhasil dia selalu bikin aku salah di mata Mama dan Papa. Dan yang minta Tyas buat tinggal dirumah aku itu, Abian."

Bima mulai mengusap air mata nya yang sudah menetes di permukaan kulitnya, Ia tidak ingin dirinya terlihat lemah dihadapan Zetha.

Zetha segera memeluk tubuh Bima dari samping, ia mengusap-usap dada Bima guna menenangkan Bima yang kini terlihat sangat sedih.

"Abian selalu ikut-ikutan sama semua urusan aku. Dia bilang dia cuma mau bantu, nyata nya dia emang sengaja supaya bisa hancurin rencana-rencana aku yang udah aku susun sebaik mungkin. Akhirnya, Mama dan Papa bawa Abian ke kampung halaman. Tapi Abian malah makin bandel disana, dia juga suka pulang malem sambil bawa dua botol alkohol di tangannya."

"Sampe akhirnya Mama dan Papa bawa Abian balik kesini. Mama Papa gamau bikin susah saudara nya disana cuma karna Abian."

Zetha menatap haru wajah Bima. Ia mulai mengusap air mata di permukaan kulit Bima yang kini mulai berjatuhan.

"Aku kira setelah Abian balik kerumah, sifat dia berubah jadi lebih baik sama aku. Ternyata engga, dia malah makin licik sama aku." Lanjut Bima.

"Shaka?" tanya Zetha.

Kembaran Misterius [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang