Setelah pergi dari segerombolan osis tadi, Zetha dan Aqila langsung menuju kelas nya masing-masing.
•••
Kelas Zetha
Sesampainya dikelas, Zetha menaruh jinjingannya di meja tempat ia duduk.
Tak lama, datang lah beberapa pelanggan setia Zetha.
"Zetha mau 2 ya."
"Ze gue mau 3 tapi jangan bilang Hana ya, soalnya gue disuruh diet tapi ga tahan"
"Gue juga 2 ya Ze"
Zetha mengangguk sembari tersenyum, lalu melayani pelanggan nya dengan senang hati.
Zetha memasukkan mika yang berisi lotek itu kedalam plastik, tidak lupa dengan nasi. lalu memberi satu persatu kepada pelanggan setia nya.
"Terimakasih Zetha cantik."
"Duh jangan bikin terbang dong, hahaha"
"Dasar malu-malu hiu." sahut Yuna yang sedang duduk di sebelah Zetha.
"Kucing, yuna. bukan hiu!" koreksi Zetha.
"Gapapa biar berbeda."
Selang beberapa menit, tiba-tiba seorang perempuan mendatangi Zetha.
"Halo! Zetha ya." kata perempuan itu dengan senyuman lebar serta tangan yang mengajak berjabat tangan.
"eh, hehe iya aku Zetha." Zetha membalas senyuman sekaligus membalas jabatan tangan itu.
"Katanya Lo jualan lotek ya? Gue mau beli dong, tapi anterin nanti pas istirahat di kantin ya." Gadis itu pergi begitu saja, lalu melambaikan tangan kepada Zetha di ambang pintu.
Yuna kebingungan, baru kali ini ada Kakak kelas yang mengajak kenalan dengan ramah. Padahal sebelumnya Ia tidak pernah melihat Kakak kelas yang Ramah seperti tadi.
"Siapa tuh? Langganan baru ya Ze?" tanya Yuna.
"Gatau, kayanya temen Aqila deh." jawab santai Zetha.
"Kok keren banget sih! Aqila bisa-bisanya temenan sama kakel SMA. Kasih tutor nya dong, gue pengen deketin Kak Reihan." Ujar Yuna sembari tepuk tangan.
"Kan kayanya, belum tentu iya."
"Yaudah sama aja."
"Beda yuna,"
"Sama zetha."
"Ck, beda yuna!" Zetha mulai gereget lalu menarik kedua pipi Yuna secara bersamaan.
"ZETHA SAKIT TAU!"
Bukannya bersalah justru Zetha malah terkekeh geli melihat sahabatnya kesakitan seperti itu.
•••
Bel istirahat berbunyi, Yuna mengajak Zetha istirahat tetapi Zetha masih sibuk dengan catatan di papan tulis.
"Ayo Zetha, jangan rajin-rajin banget napa. jadi insecure gue tuh tau." lirik Yuna kepada Zetha yang masih saja serius dengan catatan di papan tulis.
"Sabar Yuna, satu baris lagi selesai kok."
Yuna mengangguk lalu kembali duduk di sebelah Zetha.
"Yuk." Zetha menarik tangan Yuna.
"Wow cepet, kirain masih lama."
"Emang nya kamu, yang kalo nulis selalu lambat hahaha." ledek Zetha yang membuat Yuna tersindir.
"Cukup buat gue malu ya Ze." Yuna memutarkan bola mata pada Zetha dengan maksud bercanda.
Di kantin, pandangan Zetha dan Yuna mencari satu perempuan yang meminta diantarkan lotek tadi.
Nihil.
Zetha dan Yuna tidak menemukan perempuan tadi. Sampai akhirnya seseorang memanggil nama Zetha.
"Zetha! Disini." Perempuan itu berdiri sambil melambai-lambaikan tangannya ke arah Zetha.
Tak lama, Zetha dan Yuna pun menghampiri mereka.
Perempuan itu sedang duduk bersama teman-temannya. Tatapan teman-temannya itu sungguh tidak mengenakan. Yuna juga tidak tahan melihat tatapan tajam dari mata mereka. Kecuali perempuan yang memesan lotek pada Zetha.
Perempuan itu justru baik dan ramah pada Yuna dan Zetha. Bahkan mengajak mereka bergabung disitu.
"Oh gausah kak, kita mau makan di kelas aja." tolak halus Zetha dengan senyuman khas nya.
"Yaudah kalo gitu, makasih ya Zetha. Kalo enak pake banget besok gue borong deh! Hihi."
Zetha mengacungkan dua jempol nya lalu mengangguk sambil beranjak pergi dari sekumpulan teman-teman perempuan itu.
"Mau beli apa?" tanya Zetha melirik Yuna.
"Gatau kenyang," jawab Yuna.
"Kan belom makan, gimana mau kenyang? Aneh nih Yuna."
"Iya, kenyang liat tatapan sinis mereka" kata Yuna sambil melirik sekumpulan teman-teman perempuan tadi.
"Hahaha Yuna, mereka tuh bercanda kali."
"Hm." Yuna hanya berdehem malas.
Hening.
Zetha berusaha mencari cara agar mood Yuna kembali pulih. Namun tak lama, Zetha menemukan ide cemerlang untuk mengembalikan mood Yuna.
"Emm, gimana kalo hari ini kita makan nasi goreng campur lotek!?". Gumam Zetha kepada Yuna dengan nada meyakinkan.
Aneh? Memang. tapi entah mengapa makanan ini adalah makanan ter-aneh namun sangat lezat di lidah Yuna & Zetha.
Sebenarnya Zetha tidak begitu menyukai makanan ini. namun karena Yuna, lama-kelamaan Zetha jadi terbiasa memakan makanan tersebut.
Yuna yang sedang menunduk tiba-tiba menatap Zetha serius.
"Beneran!? Ayok gass!." Yuna menarik tangan Zetha dan langsung memesan 2 bungkus nasi goreng extra pedas.
Lalu mereka beranjak lagi menuju kelas. dengan wajah yang tidak sabar, Yuna membuka bungkus nasi goreng lalu memakan nya dengan lotek.
Terlihat betapa bahagianya raut wajah Yuna hari ini. Karena Zetha, mood Yuna yang hancur seketika kembali normal dan ceria.
Zetha memang paling bisa mengembalikan mood seseorang.
•••
"Zetha gue duluan ya". pamit Yuna kepada Zetha di gerbang sekolah.
"Iya, hati-hati ya!"
Yuna melambaikan tangan, meninggalkan Zetha seorang diri di gerbang.
Zetha yang sedang duduk manis menunggu Aqila, tiba-tiba dikejutkan oleh tangan yang menepuk pundak Zetha.
Zetha terkejut, lalu memutarkan tubuh nya menghadap seseorang tersebut.
"Bima?"
Lelaki itu tersenyum, lalu menarik Zetha ke sebuah tempat.
•••
🐢
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembaran Misterius [On Going]
FantasyBagaimana jika salah satu anak kembar yang berasal dari kerajaan alam yang berbeda muncul di dunia nyata seperti ini? Akankah anak ini kembali ke alam nya? atau malah anak ini menetap di dunia nyata seperti sekarang ini dengan kekuatan yang terbatas...