7 • bermuka dua

2 1 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Malam ini Zetha sedang berada di teras rumah.

Ia duduk di teras sembari menatap langit malam serta beberapa bintang yang berkelap-kelip di sunyi nya malam.

Ia mengangkat tangan nya ke udara, lalu mengarahkan tangannya ke arah bulan purnama. Ia membayangkan sedang menyentuh permukaan bulan itu dengan senyuman yang terpancar di wajah nya.

Zetha membawa tangan nya kearah kanan dan kiri, seperti sedang melambai kearah bulan. Namun tiba-tiba saja..

"Ze, ayo masuk. Diluar dingin nak."

Zetha menoleh, terdapat Ayah yang sedang tersenyum di ambang pintu.

"Eh ayah, iya sebentar lagi.."

Ayah mengangguk, lalu meninggalkan Zetha seorang diri di teras rumah.

Entah mengapa, akhir-akhir ini Zetha sangat suka ketika melihat langit malam yang sunyi dan damai. Mungkin karena sudah lama Ia tidak melihat pemandangan indah seperti ini.

Rasanya sangat tenang jika melihat pemandangan ini di malam hari.

Tapi tiba-tiba muncul wajah Bima yang mengingatkan kembali pada kejadian di Taman siang tadi.

Zetha menggeleng kepala nya guna menghindari wajah Bima yang membuatnya salah tingkah.

"Bima itu kaya bunglon." gumam Zetha.

"Kadang nyebelin kadang juga bikin sayang." lanjutnya.

Ia tersenyum geli mendengar ucapan yang baru saja keluar dari mulutnya.

Memang, Bima itu memiliki sifat berubah-ubah. Kadang menyebalkan, menjengkelkan, tapi kadang juga membikin hati Zetha luluh seketika. Tidak jauh dari bunglon bukan?

Lalu Zetha bergegas masuk ke dalam rumah, tidak lupa Ia mengunci pintu terlebih dahulu. lalu Ia masuk kedalam kamar memilih untuk merebahkan tubuhnya di atas kasur.

•••

Pagi hari.

Zetha dan Aqila sudah berada di sekolah.

Mereka saling melambaikan tangan lalu bergegas menuju kelas nya masing-masing.

Saat Zetha hampir sampai di kelas, tiba-tiba saja tangan nya ditarik ke belakang oleh seorang perempuan.

Hampir saja Zetha hilang keseimbangan, membuat Zetha sedikit terkejut akibat kaki yang hampir terpeleset.

"Sorry, bikin kaget pagi-pagi hehe." Ujar perempuan itu.

Ya, itu adalah perempuan yang waktu itu memesan lotek dengan ramah dan baik hati. Sampai saat ini Zetha juga belum tahu siapa namanya.

"Oh, gapapa kok.." Zetha terkekeh kecil.

Kembaran Misterius [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang