🗡Bayangan hitam

58 6 4
                                    


Helowww~

Comeback with me again (๑˃̵ ᴗ ˂̵)و

Jan lupa voment 💛

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Hmm,, perumahan elit ya" gumam Bunny dengan arah mata tak lepas dari layar komputer di depannya.

"Gue harus pancing dia keluar,, apa ada cara lain?" gumamnya lagi, matanya sibuk membaca setiap hal yang ia temui di situs merentasnya.



"Aaaa~ si bangsat ini emang penjahat kelamin ternyata ckckck" senyum puasnya, Bunny bangkit lalu berdiri menatap lamat foto korban selanjutnya di mading yang ia punya.

Senyum miring disertai kekehan mencemoh terdengar samar-samar, di dalam isi kepalanya terdapat banyak scenario drama yang ia ciptakan dan semua itu di luar isi kepala orang normal.

Bunny mengambil sebungkus rokok lengkap dengan korek gas, tangannya menarik kemeja kotak-kotak kebesaran miliknya dan melangkahkan kakinya keluar dari unit apart miliknya. Satu tempat tujuannya sekarang adalah rooftop di gedung apartemen.

Melewati setiap anak tangga yang cukup gelap, Bunny dengan santai bersenandung.

Helaan nafas terdengar dan matanya menjelajah rooftop dengan seksama, tanganya mulai sibuk mematik api di depan sumbu rokoknya. Menghisap dalam sekali tarikan, lalu di hembuskan perlahan dari kedua belah bibir pucatnya.

Angin datang membawa kepulan asap itu menghilang bersamanya, terpaan angin malam pada wajahnya terasa dingin yang begitu kontras dengan suhu tubuhnya. Kemeja dan rambutnya bahkan ikut bergerak mengikuti arah angin pergi, semakin merasa dingin tubuhnya, semakin Bunny tersenyum simpul entah pada siapa.

"Gue kira, kita ga akan pernah ketemu lagi".






"Dan kayaknya lo tipe yang malu-malu, apa tipe yang sok misterius?" senyum mengejeknya tercetak, masih dengan posisi yang sama. Bunny enggan menoleh. Ia seperti merasakan kehadiran seseorang yang kini berdiri tak jauh di belakangnya, perasaan itu di perkuat juga dengan ekor matanya menangkap siluet bayangan seseorang di belakangnya.

Bunny tau bila dirinya berbalik dan memastikan perasaan penasarannya, sosok bayangan itu akan menghilang. Seakan akan memang tidak ada dan itu hanya sebuah perasaan waspada yang di miliki setiap manusia.

Tapi instingnya cukup kuat untuk merasakan keberadaannya.

"Kalo ga mau ngomong mending lo pergi. Gue ga butuh di temenin kaya gitu anjir" tangan kirinya menyibak rambut panjang miliknya ke belakang, matanya mengadah menatap langit tanpa taburan bintang itu. Gelap, dengan satu titik kecil yang menyinari seluruh kegelapan dunia.

Rokok yang sudah tandas itu di banting ke tanah dengan kasar Bunny menginjaknya, "gue bilang tinggalin gue!" kepala Bunny langsung menoleh kebelakang kesal, dan benar aja. Di belakangnya ga ada apa-apa ataupun siapa-siapa. Itu membuatnya mendengus kasar bersamaan datangnya hembusan angin.













Bunny sedang bersiap malam ini akan ada satu korban yang akan jatuh lagi, matanya menatap pantulan dirinya yang sangat kontras dengan dirinya yang lain.

"Cantik juga gue kaya gini" tutur Bunny memuji dirinya di pantulan cermin.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SHE IS BUNNYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang