🗡Keluarga

29 5 0
                                    


Back again 👁👄👁

Jan lupa voment 😎
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

DAK

Suara gelas yang beradu dengan meja, Bunny terlihat memijit kepalanya yang pusing. Seungwoo yang menatap Bunny biasa aja dan melanjutkan sarapanya santai, beda lagi dengan Jungwoo yang menatap Bunny khawatir.

Ketiganya sudah saling sepakat untuk tinggal di apart milik Bunny ini, ada beberapa aturan yang harus mereka terapkan mulai saat itu. Salah satunya tidak boleh ada rahasia di antara ketiganya, setelah Bunny dan Seungwoo berdebat hebat meluruskan kesalah pahaman beserta aturan 'tidak ada rahasia' itu.

Ketiganya menceritakan rahasia masing-masing, bahkan dari asal muasal mereka dan cerita kelam masing-masing juga ga luput dari pengakuan ketiganya. Mereka bercerita sebagai tanda kesetiaan dan saling menghormati, beserta untuk awal menjalin hubungan baik.

Yeseul jelas ikut bersimpati saat mendengar cerita dari Jungwoo dan Seungwoo, keduanya saling merangkul dan mengisi kekosongan dengan caranya sendiri. Keduanya dari tempat yang sama, tumbuh bersama, menangis dan tertawa bersama. Di panti asuhan yang sekarang hanya tinggal rumah tua yang terbengkalai, keduanya pergi sebelum panti itu berhenti beroprasi.

Saat mengetahui Yeseul memiliki alter ego dan soal balas dendanya, Jungwoo sangat ga percaya. Terlalu banyak hal yang membuatnya ga percaya, Yeseul memendamnya sendiri. Untuk Seungwoo jelas dia ga akan kaget cuma gara-gara cerita Yeseul, menurutnya itu sesuatu yang biasa aja. Karna Seungwoo pertama kali ketemu sama karakter Bunny bukan Yeseul, mungkin juga karna itu Seungwoo ga kaget. Beda sama Jungwoo yang dari awal lebih kenal Yeseul di banding Bunny sendiri.

Jungwoo semakin senang Seungwoo dan Bunny menjadi bagian keluarganya, ahh jangan lupakan Lucy. Dia juga salah satu keluarga, rasa solidaritas terbentuk dengan sendirinya. Walau terkadang ketiganya beradu pendapat yang serius.

Dan Jungwoo selalu ingat kata-kata Seungwoo, 'dua lebih baik dari pada sendiri bukan?'. Itu juga alasan kenapa Jungwoo memaksa Seungwoo untuk merangkul Yeseul bersama.

"Heh! Lo belom ada sebulan tinggal di sini udah semena mena ya lo!" amuk Bunny pada Seungwoo.

Satu alis Seungwoo terangkat sambil menatap Bunny aneh, sekarang Jungwoo dan Seungwoo bisa menyimpulkan sendiri siapa yang sedang berbicara. Yeseul atau Bunny, terlihat sangat kontras setelah mengetahui yang terjadi. Jadi keduanya ga akan kaget kalo tiba-tiba Yeseul jadi Bunny atau Bunny jadi Yeseul, itu terjadi begitu saja kata Yeseul.

"Semena mena gimana maksud lo?" tanya Seungwoo masih ga paham salahnya dimana, sampe membangunkan karakter Bunny di pagi-pagi gini. Jungwoo diam-diam melirik Seungwoo dan Bunny bergantian.

BRAK!

Bunny menggebrak meja dan menarik kerah baju Seungwoo, "heh! Lo apain Jungwoo gue semalem?!".

Seungwoo yang kini paham hanya tersenyum tenang, beda lagi dengan Jungwoo yang wajahnya memerah hingga telinga. "Kaya yang lo tau aja".

Jawaban Seungwoo membuat Bunny menganga ga nyangka, Bunny dengan cepat menjambak rambut Seungwoo anarkis. Jungwoo yang liat berusaha menengahi perkelahian keduanya.

"AAKKKHHH SAKIT BANGSAT!!".

"Kak Bunny udah Kak!" lerai Jungwoo.

"Arrrhgggggh! Mampus lo!" kesel Bunny dan kembali duduk di tempatnya, dirinya merasa lega setelah meluapkan rasa marahnya yang tertahan sejak semalam.

"Kak? Gapapakan?" tanya Jungwoo sambil ngerapihin rambut Seungwoo yang awut-awutan itu, si korban hanya mengangguk sebagai jawabannya. Pusing Seungwoo tuh di jambak tiba-tiba gitu.

SHE IS BUNNYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang