🗡Kakak?

43 6 2
                                    

Wellll~ comeback again 🌝

Ini alurnya maju mundur sedikit, dan panjanggg. Semoga ga bosen 😂

Jan lupa voment ya 🌚

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"AAARTRRRRRRGSGSGGGGHHH!".


"AAAAaaaaa!!"


Prang!


Brakk!


"Hah,,  Hahh".

Keadaan di kediam Yeseul benar-benar hancur tak terkendali, pecahan kaca, keramik, botol-botol dan semua yang ada di sana hancur berantakan.

Lantai rumahnya bahkan tak lagi menampakan lantai bewarna putih gading itu, bau darah yang anyir bisa tercium jelas bersamaan dengan darah yang bercecran dimana mana menghiasi dinding, meja, lantai dan hampir seluruh tubuh Yeseul.

Teriakan dan suara benda-benda beradu, mengundang banyak antensi tetangga sekitar rumahnya. Sehingga banyak yang melirik dari dalam jendela rumahnya, karna penasaran dan merasa terganggu.

Keadaan ini tepat pada tengah malam, sehingga seorang tetangga memberanikan diri untuk mengetuk pintu rumah tersebut. Di susul dengan beberapa tetangga yang ikut berkumpul di depan rumah Yeseul.

Tiga kali ketuk, masih tak ada sautan. Keributan masih tersengar jelas di telinga mereka, suara histeria masih bisa mereka dengar juga.

Tok! Tok! Tok!

"Mbak? Ada orang? Mbak Yeseul dirumah?" panggil Bapak yang mengetuk pintu.

Pranggh!






Hening.

Tak ada suara apapun lagi dari dalam rumah Yeseul, para tetangga yang berkumpul saling pandang waspada dan terheran heran. Sebenarnya apa yang terjadi?

Sekali lagi, Bapak itu mengetuk rumah Yeseul dengan cukup keras di sertai memanggil yang punya rumah.



Hening.





Hening menyambut semuanya, setelah menunggu beberapa detik. Bapak itu memutuskan untuk undur diri bersama tetangga yang lain. Namun baru beberapa langkah menuju rumahnya, terdengar suara kunci pintu di buka.

Dan benar saja pintu itu terbuka bersama munculnya Yeseul dengan keadaan yang berantakan bersimbah darah, tangan kanannya menggenggam dua telinga kelinci utuh dalam keadaan darah yang mengucur keluar dari beberapa bagian mengotori lantai.

Dari luar, terlihat jelas kekacauan yang terjadi di dalam rumah tersebut. Seperti habis tertepa badai. Mengerikan.

Sontak semua yang melihat itu nampak kaget dan beberapa berhistaria panik, pandangan Yeseul menatap manik Bapak itu dengan pandangan kosong.

Yeseul melangkah tertatih lalu berucap, "tolonghh" sebelum ahirnya jatuh pinsan.










Saat berada di rumah sakitpun Yeseul hanya diam saat di tanyakan perihal kejadian yang terjadi, mulutnya terkunci rapat. Beberapa orang yang datang menjenguk berbisik mengatakan bahwa Yeseul itu sudah kehilangan kewarasan, bahkan saudara yang masih bisa di bilang keluarga pun menanyakan hal yang sama kepada Dokter.


Namun tanda-tanda gangguan kejiwaan yang di tunjukan Yeseul pada Dokter tidak muncul, dan jauh dari kata gila. Yeseul masih waras, hanya Dokter bilang wanita itu mengalami guncangan yang tak terkendali pada dirinya, bibir vaginanya terluka, depresi yang membuatnya menggores tangannya dengan kater dan melukai diri sendiri, trauma yang ia alami dan mengalami bulimia juga.

SHE IS BUNNYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang