Hai 🐵
Kembali lagi 🙉
Maaf ya lamaaaaaaaaa, sampe berdebu juga 🙈
Ini up date karna kena tegur seseorang, haha 🙉 jujur aja totor selalu bingung harus mulai ngetik kaya gimana di setiap mau nulis, padahal kalo udah nulis awalnya ya gampang aja gitu kebawahnya 🙈 totor bingung biar nyambung sama sebelumnya trus masih satu alur sama yang di rencanakan. Dan yang lebih penting, biar yang baca paham dan ngerti totor nulis apaan di sini 🐵 takut belibet bahasanya dan ga nyambung~ tapi kalo emang iya belibet komen aja ya 🙉
Totor juga mau rampungin ceritanya Chenle yang udah rapih itu, tinggal nunggu kata tamat aja. Abis itu mau ngerombak ceritanya Chanyeol, biar lebih rapih dan bisa di lanjutin juga. Dan ngeluarin cerita baru deh 🙈
Haha, banyak maunya banget ya? Padahal satu aja belom kelar-kelar 🙉
Jan lupa voment ya 🙊
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Bunny beneran ke jepang, sendirian. Ga ada yang bisa mencegahnya untuk tidak pergi kesana, Jungwoo beberapa kali membantu di klinik milik Yeseul dan mengajak Lucy berbincang random. Menurutnya Lucy butuh teman.
Kepergian Bunny membuat Seungwoo berkuasa di dalam rumah milik Bunny, keduanya menebar kemesraan tiada hari. Kesempatan tidak akan datang dua kali menurutnya, Bunny sesekali memberi kabar ke Jungwoo.
"Kira-kira Kak Yeseul apa kabarnya ya? Udah beberapa hari ini ga kasih kabar" gumam Jungwoo yang lagi duduk senderan di pundak Seungwoo.
"Perduli banget sih" balas Seungwoo sewot, Jungwoo langsung mendelik tak suka.
Seungwoo dapet hadiah cubitan kecil di pinggangnya, "mau gimanapun ini rumah bukan punya kita tau" dengusnya di ahiri menabok paha pacarnya.
"Apa perlu aku beli rumah sekarang buat kita?" serius Seungwoo sambil ngerangkul pacarnya yang terlihat bad mood.
"Ga usah sok deh, Kakak terahir kali ninggalin aku sama rumah. Akunya ga di kasih kabar! Mana ga di kasih uang lebih! Liat jadinya kita jadi gelandangan, ga punya rumah" omelnya, Seungwoo yang kena marah cuma bisa haha hehe.
Seungwoo bukanya ga mau kasih uang, cuma dia lupa dan ga nyangka dia bakal kejebak di negara orang sampe begitu lama. Dia mana sempet mikirin Jungwoo, nyawanya juga lagi dalam buronan waktu itu. Masih bisa selamat dan pulang aja dia bersyukur pake banget.
"Jangan marah dong, akukan ga bermaksud kaya gitu. Cuma keadaannya ga memungkinkan buat aku kasih kabar, boro-boro kirim uang buat kamu. Aku aja ga bisa pegang hp, bisa-bisa kelacak" jelasnya sambil memeluk Jungwoo posesif.
Terlihat Jungwoo cemberut, sesekali ia melirik pacarnya. Dirinya emang ga bisa nyalahin Seungwoo sepenuhnya, bisa liat pacarnya lagi aja udah lebih dari cukup. Emang pekerjaannya bisa memakan nyawa pacarnya atau malah bisa aja merembet ke dirinya sendiri dan ke orang-orang terdekat lainnya, maka demi itu Jungwoo selalu membatasi aktivitas sosialnya.
Jungwoo membalas memeluk Seungwoo, "jangan tinggalin aku lagi Kak".
"Kakak tau kan? Aku tanpa Kakak bukan apa-apa, Kakak rumah ku buat pulang. Di manapun Kakak bawa aku, atau Kakak nempatin aku di situasi yang sama. Aku ga masalah, asal bisa sama-sama bareng Kakak. Itu lebih dari cukup" ucap Jungwoo tulus, ia bahkan menahan air matanya. Seungwoo semakin mengeratkan pelukannya, mereka hanya punya satu sama lain untuk saling bersandar. Moment bersama sangat berarti untuk keduanya.
"Iyaa aku tau Jungwoo, kamu juga segalanya buat aku" kecupnya lama di kening.
Jungwoo udah tertidur sejak tadi, tapi tidak untuk Seungwoo. Laki-laki bertato itu masih harus mengerjakan pekerjaan kotornya, ia meminjam tempat kerja Yeseul. Sesekali matanya menelisik dinding-dinding yang penuh dengan tempelan bergambar, ia meyakini orang-orang itu adalah yang di cari Yeseul satu persatu. Beberapa gambar sudah di beri garis X besar bewarna merah, menandakan orang itu sudah Bunny hilangkan dari muka bumi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE IS BUNNY
Mystery / Thriller⚠ 𝘼𝙏𝙏𝙀𝙉𝙏𝙄𝙊𝙉!!! Cerita ini melibatkan hubungan asmara antar, BxB, BxG, GxG, BI. Saya berharap ga akan ada orang yang salah lapak. ⚠ mengandung unsur dewasa, kekerasan, darah, psychopaht, trauma, balas dendam, mistis, bahasa apa adanya tanpa...