🗡Mimpi buruk

28 5 0
                                    

Heyooo~

Kembali lagi~

Kalo ada saran atau masukan tentang book ini bisa langsung kasih tau aja, dengan senang hati totor akan baca dan mempertimbangkan 💛

Jan lupa voment ♪ヽ(*´∀')ノ

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sosok besar seperti bayangan itu terlihat mengejarnya dari belakang, tangannya menenteng sebuah kapak. Rasa ngeri lebih terasa menjalar, saat ia menyadari kapak itu berbalut warna merah yang ia yakini adalah darah.

Lari.

Lari lebih cepat!


Jangan sampai tertangkap!



Ia hanya mampu berlari terengah engah dengan peluh membasahi tubuhnya dan tak perduli lagi kaki tanpa alas itu memijak benda-benda keras dan tajam, gelapnya hutan membuatnya mengumpat dalam sunyinya malam.

Sudah beberapa kali ia terjatuh dan terpeleset di tanah yang tak rata itu, suara deru nafas dan suara gemuruh detak jantungnya membuat ke adaan jadi terasa lebih mencekam.

Bahkan suara burung gagak terdengar seolah olah sedang menertawakan usaha pelariannya, rasa takut telah menguasainya. Jangan tanya, sekarang tubuhnya gemetar hebat sambil berlari lalu menengok ke arah belakangnya.


Sosok itu masih mengejarnya.




Mengerikan.




Dirinya ketakutan.



"AAAAKKKHHH!!!" teriaknya keget, saat tau bila dirinya terkena jebakan dengan satu kaki yang terikat menggantung ke atas dan kepalanya berada di bawah. Berayun kesana kemari efek dari gravitasi.

Dirinya semakin merasa panik saat menyadari sosok itu semakin mendekat kearahnya, tangan gemetarnya mencoba meraih tali yang mengikat kakinya.

Air mata tanpa sadar berlinang membasahi wajahnya, pandangannya merabun akibat air mata yang terus keluar tanpa bisa ia kontrol.

"Hiks".

Tangannya mengusap kasar lelehan air mata yang menghalangi pengelihatannya, bertapa kaget dirinya saat matanya bertatapan dengan mata merah menyala milik sosok tersebut.

Tubuhnya menegang, suaranya tertahan. Walau merasa ingin berteriak keras namun suaranya tak bisa ia keluarkan, entah kenapa.

"Hehe, hai Yeseul" senyumnya mengerikan.


Bersamaan dengan ayunan kapak yang mengarah untuk memenggal kepalanya, dengan cepat ia menutup kedua matanya.

"Aaaaaaaaaaakhhh!!".







"Pergiiii! Pergiii!".

"Jangan sentuhh! Aaaaaakhh!" histeris Yeseul tak karuan.


"Kak!".


"Kakk!?".



"Kak, Yeseul?! Ini Jungwoo Kak!".

"Ini Jungwoo! Kakak kenapaaa?!" ucap Jungwoo ikut merasa panik, perawat yang sedang mengecek Yeseul pun bahkan kaget dan memanggil dokter.

"Jungwoo?!!" sadarnya menatap Jungwoo dengan mata basahnya, dengan cepat Yeseul memeluk Jungwoo erat mengabaikan rasa sakit yang menyerangnya saat ini.

"Jangan banyak gerak dulu Kak" nasihat Jungwoo, mencoba melepaskan pelukan sepihak Yeseul. Karna pergerakan Yeseul membuat luka setengah keringnya kembali terbuka, dan mengakibatkan darah merembes ke baju rumah sakit yang Yeseul kenakan.

SHE IS BUNNYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang